33. MELEPASKAN

4.6K 175 1
                                    

33. MELEPASKAN

Sejak kejadian malam itu, Geisha benar-benar merasakan hangatnya kekeluargaan. Dia akan tinggal selamanya dengan keluarga nya, Geisha tidak akan merasa kesepian dan keinginannya untuk bertemu dengan keluarganya pun sudah tercapai. Geisha masih belum mengingat apa pun, rasanya sangat sulit untuk mengingat semua itu.

Geisha merasa senang juga merasa sedih, senang karena identitas nya sudah di ketahui dan sedih karena harus berpisah dengan dokter Reska. Sebentar hari ini Geisha berniat untuk menemui dokter Reska, namun hal itu tertunda karena teman-temannya di masa lalu datang ke rumahnya.

"HAHAHA," Tawa Leon terpingkal-pingkal, dia dan Adit sedang membahas sesuatu yang receh.

"Lo gak ingat apa gimana muka Regan pas gue bilang mau nikung dia, kek ayam beranak cuy," ujar Leon kemudian kembali tertawa.

"Apalagi pas Lo nyumpahin dia jadi Duda. Parah men!" Sahut Adit. Sedari tadi Adit dan Leon memang membicarakan Regan sampai-sampai telinga yang lain bosan mendengar nya, Regan memang tidak bergabung bersama mereka saat ini.

"Kok dari tadi Regan Mulu, kasian orang nya kalian berdua gibahin," Ujar Geisha mulai lelah, dia memandang tidak suka Leon dan Adit.

"Kan dianya enggak ada neng Gei, santai lah," balas Leon.

"Ngomongin orang kok di belakang, di depan orangnya langsung dong," kata Geisha.

"Iya Gei, otw," sahut Adit.

"Takut gue bang, atutt," kata Leon dramatis.

"Lebay Lo," kata Adit sembari mengeplak kepala Leon.

Geisha geleng-geleng kepala, dia merasa temannya yang dua itu seperti bukan temannya di masa lalu. Kekakuan nya tidak jelas, walaupun begitu Geisha cukup terhibur hari ini.

"Gei," ujar Tommy sembari menatap Geisha.

"Iya?" Sahut Geisha juga membalas tatapan Tommy.

"Mau lihat sesuatu gak?"

"Apa?"

Tommy tersenyum smirk kemudian mencari sesuatu di saku nya, Geisha menatap lelaki itu curiga. Tommy mengeluarkan ponselnya, dia mengotak-atik sebentar kemudian menyerahkannya pada Geisha.

"Apaan nih?" Tanya Geisha.

"Liat aja," kata Tommy tersenyum kecil.

Geisha pun menurut, dia memperhatikan layar ponsel yang sudah menyala itu. Matanya menerawang, Geisha melihat gambar dirinya dan Tommy. Di sana Geisha berpose imut sedang kan Tommy seperti sedang tertekan, Geisha menyimpulkan bahwa lelaki itu terpaksa mengambil gambar bersamanya.

"Awh," Geisha mendadak merasakan sakit pada kepala nya. Bayang-bayang masalalu kembali menerpa ingatannya, bayang-bayang yang tidak begitu jelas itu membuatnya merasa sakit.

"Loh, Gei, Lo kenapa?" Tanya Tommy khawatir.

Geisha memberikan ponsel Tommy pada pemiliknya kemudian berucap, "kepalaku sakit Tomh."

"Geisha kenapa?" Tanya Vano yang juga ada di sana. Leon dan Adit juga ikut memperhatikan Geisha, gadis itu tengah memegang kepala dengan kedua tangannya.

"Gei?" Tommy memegang pundak Geisha. "Sakit banget ya?" Tanya nya karena melihat Geisha yang kesakitan.

Geisha mengangguk lemah.

"Vano. Siapin mobil, kita bawah Geisha kerumah sakit," Ujar Tommy.

"Oke Tom," balas Vano kemudian langsung menjalankan perintah.

Memory While Sleeping (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang