~selir hati~
Aku cinta kamu
Tapi kamu tak cinta aku
Ku tak pernah tahu apa salahku
Hingga kamu tak suka aku
Tak mau aku
Mungkin di matamu
Aku tak pantas untukmu
Tapi tak mengapa
Aku sadari kekuranganku ini
Aku rela oh aku rela
Bila aku hanya menjadi
Selir hatimu untuk selamanya
Oh, aku rela, kurela
Aku sudah bilang
Ku 'kan terus mengagumi
Ku 'kan terus cinta
Terus merindu
Meski kau diam saja
Kau diam saja
Aku rela oh aku rela
Bila aku hanya menjadi
Selir hatimu untuk selamanya
Oh, aku rela, kurela
Aku rela oh aku rela
Bila aku hanya menjadi
Selir hatimu untuk selamanya6. TERLALU MENYAKITKAN
"Sayang, mama tinggal ke kantin sebentar ya," ijin Tamara pada Geisha yang masih duduk bersender di brankar. Wanita paruh baya itu sudah lapar lantaran belum sempat makan sebelum datang kerumah sakit karena terlalu buru-buru.
Geisha mengangguk.
"Kalau ada apa-apa, kamu langsung hubungi mama aja ya," pesan Tamara pada Geisha Sebelum beranjak dari sana dan meninggalkan Geisha seorang diri di ruang inapnya.
Sepeninggalan Tamara, Geisha yang merasa ngantuk pun memposisikan dirinya untuk berbaring. Setelah di periksa lagi oleh dokter dan memakan obat yang telah di resepkan, Geisha merasa sudah lebih baik dari sebelumnya namun dia mengantuk mungkin karena efek obat yang di konsumsi nya.
Saat Geisha baru memejamkan matanya, suara pintu terbuka pun menghantam indra pendengaran nya Lantaran suara yang cukup keras seperti suara dobrakan dari luar. Geisha pun spontan duduk, dia melihat seorang laki-laki tampan mengarah padanya.
"Sakit apa?" Tanya Regan—orang yang baru saja datang. Lelaki itu duduk di samping ranjang Geisha, ekspresi nya terlihat tenang.
Geisha memandang Regan, mulutnya terkatub rapat. Dia tidak mampu berkata-kata di depan suaminya, gambar suaminya di depan hotel dengan perempuan lain masih terpampang di benak Geisha.
"Gue tanya Lo sakit apa?" Kata Regan lagi. "Bisu lo?" Katanya lagi membuat Geisha semakin enggan menyahut.
"Lo amnesia ya?" Tukas Regan karena tidak mendapat balasan dari Geisha, istrinya itu juga sudah mengalihkan pandangannya kedepan.
Geisha masih diam, dia masih di dalam mode marah. Bagaimana tidak? Geisha melihat suaminya dengan perempuan lain padahal pria itu bilang ingin bertemu dengan temanya yang cowok. Tapi pada gambar yang Geisha dapat dari oknum tertentu menyatakan hal yang berbeda, Geisha tidak terima di bodohi seperti itu.
"Ck! Ngadep sini Gei," Regan memegang pundak istrinya dan membalikan badan mungil itu agar menghadap padanya.
"Liat gue," titah Regan.
Geisha menatap suaminya dengan terpaksa, dia sama sekali tidak menunjukkan tatapan bersahabat pada Regan. Walaupun begitu, netra keduanya sudah bertemu dengan iris yang berbeda.
"Apa yang terjadi sama Lo? Kenapa Lo bisa kayak gini?" Tanya Regan sungguh-sungguh ingin tahu.
Geisha melepaskan tangan Regan dari kedua pundaknya, "aku kasih tahu pun itu gak penting buat kamu kan?"
Regan terkejut, dia tidak menyangka Geisha berkata demikian padanya. "Lo ngomong apa sih? Tentu aja itu penting. Gue mau tau!"
Geisha tertawa hambar, Regan menatapnya bingung. "Kenapa Lo mau tau?"
"Gue suami Lo."
"bulshit," umpat Geisha pelan namun masih bisa di dengar oleh Regan.
"Lagian kamu ngapain ke sini sih Gan? Kenapa kamu gak urus selingkuhan kamu itu," Kata Geisha malas membuat Regan semakin bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Memory While Sleeping (end)
Novela Juvenil"Kamu berubah Gan, kamu bukan Regan yang aku kenal," Kata Geisha kepada suaminya. "Gue gak berubah Gei. Kalau pun gue berubah, Lo orang yang udah ngerubah gue," Balas Regan menohok hati istrinya. Cerita ini mengisahkan sepasang suami istri yang sed...