5. RENCANA
Regan berjalan dengan cool di basemen kampusnya, pria berwajah rupawan itu terlihat sempurna dan menggugah hati para kaum hawa dengan berjuta pesona yang di milikinya. Lelaki berkaos hitam yang di lapisi jaket kulit warna hitam itu hanya mengangguk-angguk saja kala adik tingkatnya menyapa-dominasi perempuan, dia tidak terlalu humble dengan orang yang tidak di kenalnya-bukan temen.
"WOI DUDA!" Panggilan cempreng bin tidak sopan itu datang dari arah belakang Regan membuatnya berhenti melangkah dan menoleh pada sumber suara. Terlihat dua orang pemuda sebaya dengannya tengah bergegas ke arahnya, Leon dan Adit.
"Tumben Lo cepet," Tukas Adit setelah berada di depan Regan.
"Biasa si," balas Regan.
"Biase pale lu," cibir Adit, Regan abai.
"Neng Geisha mana nih Gan?" Celetuk Leon kala tidak melihat wanita yang di kagumi nya sejak SMA tidak datang bersama suaminya.
"Ga tau," jawab Regan apa adanya.
"Kok Lo gak tau? Lo kan suaminya, Gimana sih?" Kata Leon sedikit kesal.
"Emang gue gak tau," sahut Regan.
"Gak guna Lo Gan, sumpah," kata Leon, Regan hanya menatap nya malas.
"Kayaknya dia beneran udah mengduda deh Yon," kata Adit sambil menepuk pundak Leon. "Gak sia-sia dong Yon, doa Lo di sepertiga malam buat nikung Regan haha."
"Apa Lo duda, duda, Lo tuh yang duda," sahut Regan sarkas.
"Galak banget Lo kayak badak," celetuk Adit yang mendapat kan pelototan tajam bin mematikan dari Regan.
"Ampun baginda, aa Adit mengaku bersalah," kata Adit ciut seraya memohon penuh ampun bak prajurit pada Regan, dan mengundang tawa dari Leon.
"Lo beneran gak tau keberadaan istri Lo nih Gan?" Tanya Leon memastikan.
"Y."
"Kok bisa sih? Apa dia kabur dari rumah?" Tanya Leon berubah serius.
"Gak mungkin lah, semalam aja masih di rumah," sahut Regan.
"Udah Lo cari belum? Atau di telpon kek anaknya," anjur Leon. "Gue khawatir ini Bozz," katanya seakan dirinya lah orang terdekat Geisha.
"Enggak sih," Jawab Regan enteng.
"Kok enggak? Gimana sih Gan? Mau gue sumpahin jadi duda beneran Lo?"
"serah, males gue," kata Regan membuat kedua sahabatnya menatap aneh padanya. Regan tidak peduli, lagipula dia juga belum mengecek ruangan istrinya itu, siapa tahu dia ada memang berada di kelasnya.
"Kok gak aktif nomernya," kata Leon setelah mencoba menghubungi Geisha. Regan menatap Leon, dia sama sekali belum menghubungi istrinya bahkan ponselnya saja masih belum dia aktifkan.
"Kita cari ke kelas nya," titah Regan di setujui dua sahabatnya.
Mereka bertiga pun beranjak dari sana, pergi menuju kelasnya Geisha. Untung saja mereka berada di fakultas yang sama dan hanya kelas yang berbeda membuat mereka tidak kesulitan dan memakan waktu yang lama untuk mencari Geisha, mereka semua satu jurusan. Namun, saat berada di kelas Geisha, mereka tidak menemukan wanita itu di sana membuat perasaan Regan menjadi tidak enak, begitu pun dengan yang lainnya.
"Kok gak ada bro?" Tanya Adit pada Regan.
"Iya nih, neng Gei kemana sih, apa beneran kabur?" Celetuk Leon.
Regan mendesis pelan, "kita cari ketempat lain."
***
Di ruangan Geisha hanya ada Tamara dan menantunya. Tamara duduk di samping brankar Geisha dengan sebuah mangkuk berisi bubur di tangannya, sementara Geisha duduk bersandar di ranjang rumah sakit nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Memory While Sleeping (end)
Teen Fiction"Kamu berubah Gan, kamu bukan Regan yang aku kenal," Kata Geisha kepada suaminya. "Gue gak berubah Gei. Kalau pun gue berubah, Lo orang yang udah ngerubah gue," Balas Regan menohok hati istrinya. Cerita ini mengisahkan sepasang suami istri yang sed...