41. SARAN
Regan tengah berada di rumah Geisha, dia datang ke sana karena di paksa oleh ibunya. Padahal Regan sedang ada acara malam ini bersama teman satu tongkrongan nya, tapi Tamara malah meminta Regan untuk menemaninya ke rumah Geisha. Tapi Regan tidak mempermasalahkan hal itu, karena dia yang sebenarnya juga ingin bertemu dengan Geisha.
Regan merasa aneh karena sedari tadi dia belum melihat Geisha, bahkan sampai sekarang saat Regan sudah kurang lebih 2 jam-an. Regan juga malah ditinggal sendiri oleh orang-orang, dia duduk sendiri di ruang tamu sementara ibunya entah tidak tahu kemana.
Regan berdecak, "kalau begini terus mah mending gue pulang aja kali," kata Regan.
"Mama di mana sih?" Kata Regan sembari celingak-celinguk mencari mamanya.
Regan bangkit dari duduknya, dia memutuskan untuk pergi saja dari rumah Geisha. Tamara? Regan tidak memperdulikan mamanya, biarlah ibunya itu pulang sendiri.
Saat sampai di teras rumah, Regan berhenti melangkah dan memicingkan matanya kearah gerbang rumah Geisha. Bukan gerbangnya yang menjadi pusat perhatian Regan, tetapi dua insan yang berada di depan gerbang.
"Makasih Dok," kata Geisha pada dokter Reska saat sudah keluar dari mobil, dokter Reska mengantarnya hingga ke depan gerbang rumahnya.
"Sama-sama Gei," balas dokter Reska mengulas senyum.
"Makasih juga buat hadiahnya," kata Geisha sembari memperlihatkan liontin yang tengah dia pakai.
"Sebenarnya bukan kamu yang harus bilang makasih, tapi saya," kata dokter Reska.
Dokter Reska mengambil tangan Geisha kemudian menggenggam nya. "Makasih ya Gei," kata nya pada Geisha.
"Makasih karena kamu sudah mau dinner sama saya Gei," kata dokter Reska membuat Geisha paham.
"He, i-iya dok," kata Geisha mendadak canggung.
"Jangan jera ya, kapan-kapan saya akan ajak kamu dinner lagi. Cuma di tempat yang berbeda, biar ada variannya," kata dokter Reska sambil bercanda.
"Enggak kok dok, aku gak bakalan jera. Malahan aku senang, jadi pengen lagi," kata gadis itu.
Dokter Reska memindahkan tangannya kepucuk kepala Geisha kemudian mengusapnya pelan, "kalau gitu, saya pamit dulu ya Gei," pamitnya.
"Iya dok, hati-hati di jalan," kata Geisha.
Dokter Reska tersenyum pada Geisha kemudian beranjak dari sana. Geisha menyaksikan dokter Reska pergi, sebelum dokter Reska benar-benar pergi Geisha sempat melambaikan tangannya kearah pria itu.
Geisha menghembuskan nafasnya, dia berbalik menghadap gerbang kemudian membuka gerbang yang tertutup tersebut namun tidak di kunci. Baru berjalan beberapa, Geisha terkejut saat mengangkat pandangannya.
Regan berdiri dengan angkuh di depan sana, tangannya menyilang di depan dada dan matanya menyorot Geisha tidak biasa. Geisha merasa aura Regan sedikit berbeda, dia berjalan dengan hati-hati menaiki teras rumahnya.
"Regan?" Kata Geisha setelah berada di depan lelaki jangkung itu.
"Kamu ngapain di sini Gan?" Tanya Geisha pada Regan.
"Kenapa? Gak boleh kalau gue di sini?" Sahut Regan nyolot.
"Eh, bukan gituu. Maksud aku kamu kenapa ada di sini, ada perlu apa malam-malam gini di rumah aku? Atau kamu mau ketemu sama aku ya makanya kamu di sini?"
"Dih, pede Lo," kata Regan, mood nya benar-benar anjlok ketingkat yang paling rendah dari terendah.
Geisha menatap Regan aneh, "terus, ngapain dong?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Memory While Sleeping (end)
Ficção Adolescente"Kamu berubah Gan, kamu bukan Regan yang aku kenal," Kata Geisha kepada suaminya. "Gue gak berubah Gei. Kalau pun gue berubah, Lo orang yang udah ngerubah gue," Balas Regan menohok hati istrinya. Cerita ini mengisahkan sepasang suami istri yang sed...