51. SALAH DUGA
Geisha berjalan menyusuri koridor kampus, dia hendak pergi ke kelasnya Regan. Geisha ingin bertemu dengan Regan, dia merasa perlu menjelaskan masalah Potonya dan dokter Reska semalam.
Geisha langsung masuk kedalam kelas Regan, terdapat beberapa murid di sana. Sekarang waktunya sedang istirahat, tapi Geisha memilih mencari Regan ke kelasnya dari pada ke kantin. Namun Geisha tidak melihat tanda-tanda adanya Regan di kelas, oleh karena itu dia bertanya pada salah satu murid di sana.
"Em hai, gue boleh tanya sesuatu gak?" Ujar Geisha pada komplotan cewek-cewek yang ada di sana.
"Iya boleh, mau tanya apa ya?" Sahut salah satu diantara mereka.
"Kalian liat Regan nggak?"
"Ooh Regan, enggak tuh. Kayaknya hari ini dia enggak masuk, soalnya dari tadi dia belum hadir di kelas."
"Oh, gitu. Makasih ya infonya," kata Geisha memaksakan senyumnya.
"Iya sama-sama."
"Kalau gitu, Gue duluan," kata Geisha kemudian meninggalkan kelas Regan.
Geisha merasa tidak enak, firasatnya buruk. Di bertanya-tanya kemana Regan? Kenapa dia tidak pergi ke kampus? Dan banyak lagi pertanyaan-pertanyaan lain yang bersarang di kepalanya. Kalau sudah seperti ini, Geisha harus bagaimana?
Geisha berhenti di pinggiran dan duduk di kursi yang berada di koridor, dia hendak menelpon Regan. Geisha menatap nanar ponselnya kala melihat tidak ada tanda-tanda bahwa Regan akan mengangkat teleponnya, Geisha berdiri dengan cemas.
"Kok enggak diankat sih. Apa dia marah sama gue?" Monolog geisha. "Apa gue harus pergi kerumahnya?" Katanya lagi, yang dimaksud adalah Regan.
"Ah, enggak mungkin. Nanti kan ada kuis. Tapi kalau enggak, Regan pasti lagi salah paham sama gue," kata Geisha serba-salah.
"CK, yaudah deh nanti aja," putus Geisha pada akhirnya, dia memilih mengebelakangkan pergi menghampiri Regan. Geisha merasa itulah jalan terbaiknya, dia bisa ikut kuis dan juga bisa pergi pada Regan tapi nanti.
"KAK GEI!" Teriakan tersebut membuat Geisha memiringkan kepalanya menghadap sumber suara. Di depan sana terdapat Gladissa yang baru saja memanggil Geisha, gadis itu berjalan kearahnya.
"Ternyata kakak di sini, Adiss cariin kakak loh dari tadi," kata Gladissa setelah tiba di depan Geisha.
"Oh ya? Kenapa Lo cari gue?" Tanya Geisha.
"Ke kantin yok kak, teman-teman yang lain udah pada nungguin kaka disana tau."
"Masa sih? Kenapa pada nungguin gue?" Heran Geisha.
"Enggak tau sih," sahut Gladissa.
"Udah kak enggak usah kebanyakan mikir, yuk ke kantin," Ajak Gladissa langsung menggandeng tangan Geisha dan membawa gadis itu pergi dari sana tanpa persetujuan Geisha.
Geisha dan Gladissa memasuki area kantin, seperti biasanya suasana di kantin memang selalu rame. Mereka berdua berjalan kearah meja teman-teman yang lain, Geisha dapat melihat tiga cowok itu di sana —Galen, Leon, Adit.
"Hai semua," sapa Gladissa tersenyum lebar kepada semuanya.
"Wuihh, ada neng Gei," celetuk Leon.
Geisha hanya abai kemudian duduk di samping Gladissa, dia sama sekali dalam keadaan tidak mood. Bagaimana tidak? Mood nya tidak berada di sini dan membuatnya terus kepikiran karena tidak mau mengangkat teleponnya.
"Ada yang baru jadian nih? Peje dong peje," Ujar Adit.
"Iya nih, traktiran nya mana?" Timpal Leon. " Traktir dong neng Gei, kan habis jadian," katanya pada Geisha.
KAMU SEDANG MEMBACA
Memory While Sleeping (end)
Dla nastolatków"Kamu berubah Gan, kamu bukan Regan yang aku kenal," Kata Geisha kepada suaminya. "Gue gak berubah Gei. Kalau pun gue berubah, Lo orang yang udah ngerubah gue," Balas Regan menohok hati istrinya. Cerita ini mengisahkan sepasang suami istri yang sed...