28. MENCURIGAKAN
Regan dan Sherla sedang makan di kantin universitas bakti mulia, duduk berdua di sudut yang paling sepi. Gosip dan juga hujatan sudah mulai mereda, meski ada satu dua orang yang masih membahasnya. Walaupun demikian, Regan dan Sherla tidak ambil pusing dan bersikap biasa saja.
Sherla yang sedang menikmati makanan nya menatap Regan, dia melihat lelaki itu sedang bengong dan belum menyentuh makanannya dari tadi.
"Gan," panggil Sherla.
Tidak ada jawaban dari Regan.
"Regan!" Kata Sherla lebih nyaring dari tadi.
"Eh?" Regan tersentak. Dia menatap Sherla, "sorry-sorry, Lo ngomong apa tadi?" Tanyanya.
"Lo kenapa sih Gan?" Tanya Sherla pada Regan, dia memandang aneh sahabat nya tadi. "Kok bengong aja dari tadi, ada yang di pikirin?" Lanjutnya.
Regan menghela nafas lelah, "biasalah Sher."
"Geisha?" Tebak Sherla.
Regan mengangguk jujurnya. Setelah apa yang di lakukan nya kemarin, bukannya move on Regan malah teringat terus istrinya.
"Udah lah Gan, ga usah mikirin Geisha lagi," sahut Sherla.
"Ya Lo boleh sih mikirin dia, tapi ya di waktu yang tepat aja. Gak setiap detik juga kali," kata Sherla lagi.
"Kalau gue bisa, gue juga gak mau kayak gitu Sher," ucap Regan. Sejujurnya Regan sudah lelah dengan kehidupan nya yang monoton itu, tapi mau bagaimana lagi dia tidak bisa melawan takdirnya.
"Makanya Lo usaha dong Gan, jangan di mulut doang bilang gitu tapi kenyataannya kagak."
"Usaha kayak gimana lagi sih Sher?" Tanya Regan pada Sherla. "Semuanya udah gue usahain biar bisa lupain Geisha, tapi hasilnya gak ada yang mulus. Bahkan kemarin gue sampai singkirin semua kenangan gue sama Geisha, poto-poto kita udah gue buang semuanya ke gudang."
Sherla sedikit membola, "sampai segitunya Lo?" Kata Sherla menatap Regan tidak percaya. Ternyata laki-laki memang benar-benar berniat melupai Geisha, hanya saja takdir tidak memihaknya.
"Iya," sahut Regan tegas. "Bukan cuma itu aja Sher, berkas-berkas nikah gue sama Geisha juga udah gue bakar," beritahunya pada Geisha.
Sherla menganga di buatnya, ini lebih parah lagi. "L-lo serius Gan?"
"Gila kan gue?" Kata Regan, Sherla tidak bisa berkata-kata.
"Kenapa juga gue sampai kayak gitu? Padahal semuanya gak ngefek apa-apa. Sekarang pun gue masih mikirin Geisha. Gak ada gunanya," kata Regan kemudian memalingkan wajahnya.
Sherla menghembuskan nafasnya. "Gan," katanya. "Lo mikirin Geisha itu wajar tau, Lo kan suaminya dulu. Tapi ya jangan sampai berlebihan juga. Kasian gue liat Lo, perawakan Lo aja udah kayak mayat hidup," sebut Sherla.
"Emang kelihatan banget ya Sher perubahan gue?" Tanya Regan pada Sherla.
Sherla mengangguk.
"Ya gimana ya Gan, kayak nya Lo kurang makan deh," cetus Sherla. "Lo jarang makan ya?" Tudingnya pada Regan.
"Mm ya gitu," jawab Regan tidak jelas. Dia memang jarang makan, nafsunya selama setengah tahun ini tiba-tiba hilang bak di telan bumi. Di tambah lagi tidak ada yang masak untuk nya, kalau tidak makan di luar Regan tidak makan.
"Anjay, kalau gini mah gue tambah kasian sama Lo Gan," ujar Sherla.
Regan tertawa kecil, "gak usah kasian sama gue Sher, gue gak pantes di kasihanin."
KAMU SEDANG MEMBACA
Memory While Sleeping (end)
Jugendliteratur"Kamu berubah Gan, kamu bukan Regan yang aku kenal," Kata Geisha kepada suaminya. "Gue gak berubah Gei. Kalau pun gue berubah, Lo orang yang udah ngerubah gue," Balas Regan menohok hati istrinya. Cerita ini mengisahkan sepasang suami istri yang sed...