11. TRAGEDI
Regan buru-buru turun dari mobilnya, dia bergegas masuk kedalam rumah. Lelaki tampan itu rela ngebut-ngebutan di jalan untuk datang ke rumah ibunya, sebenarnya dia capek karena harus bolak balik seperti sekarang. Demi keharmonisan hubungan nya dengan sang mama, Regan akan melakukan segalanya.
Regan berhenti melangkah ketika melihat suasana ceria di depannya, orang-orang di sana sedang tertawa bahagia. Satu orang menjadi pusat perhatian Regan, hatinya mencolos kala melihat senyuman lebar Geisha di depan sana. Regan memperhatikan istrinya lama, lama sekali dia tidak melihat istrinya itu tersenyum bahagia seperti saat ini.
Tanpa sengaja, tatapan Regan dan Geisha bertemu. Keduanya sama-sama terdiam, perasaan sendu mengalir begitu saja di dalam hati. Mereka sama-sama mengingat luka yang di timbulkan masing-masing dari keduanya, sama-sama menganggap jelek pasangan mereka.
"Regan! Kamu udah datang toh? Cepetan kesini," Tamara mengibaskan tangannya menyuruh Regan mendekat.
Regan memaksakan senyumnya, kemudian berjalan kearah mereka. Geisha hanya memperhatikan suaminya, bahkan Tommy juga ikut memperhatikan Regan setelah melihat raut tidak mengenakan dari wajah Geisha.
Regan langsung duduk di sofa, tepatnya di samping Tommy.
"Hallo bro," sapa Tommy sekenanya.
"Hm," Regan hanya menggumam.
"Istri kamu udah ketemu nih, masa kamu diam aja sih? Di sapa dong istrinya, atau mau kengen-kengenan dulu," Ucap Tamara pada Regan.
"Kemana aja Lo?" Kata Regan setelah mempertimbangkan masukan ibunya dan memutuskan untuk memulai obrolan.
"Gue kasih tau juga itu gak penting buat Lo," balas Geisha jutek.
"Gue serius. Lo kemana aja sampai gak bisa di hubungin?" Tanya Regan lagi, kali ini nadanya bersungguh-sungguh namun sarkas.
"Gak usah sok peduli Lo. Pakek nyariin gue segala lagi. Pencitraan baget."
"Gue enggak peduli sama Lo, tapi gue peduli sama mama yang ngehawatirin Lo maknya gue nyariin Lo, itu pun kepaksa," ucap Regan, perkataan nya ini mampu membuat Geisha terdiam dan tertohok. "Kalau ada otak itu di pakek, jangan buat orang lain kena imbas kelakuan Lo yang kekanakan itu."
"Regan! Jaga bicara kamu ya, jangan keterlaluan, dia itu istri kamu!" Tamara mempringatinya.
"Dia yang keterlaluan mah," kata Regan seraya menunjuk Geisha.
"Cukup ya Gan! Mama suruh kamu kesini bukan buat ribut," kata Tamara, dia terlihat emosi. "Kalau kamu laki-laki, tolong jaga sikap kamu sebagai seorang laki-laki yang sudah beristri," katanya lagi.
"Gei, mama minta maaf atas nama Regan ya," kata Tamara, Regan melotot pada ibunya itu.
Geisha memaksakan senyum, "iya mah."
"Gei," panggil Tommy membuat semua orang yang berada di ruangan itu menoleh padanya.
"Ya?" Sahut Geisha.
"Kayak nya gue harus balik deh Gei, gue ada urusan," kata Tommy pada Geisha. Salah satu temannya mengirim pesan, dan isi pesan itu adalah informasi yang sangat penting bagi Tommy.
"Gaboleh!"
"Ini peting banget Gei, sorry."
"terus gue balik sama siapa dong Tom?"
"Balik Sendiri kan bisa, Manja Lo!" Sahut Regan.
Geisha berdecak. "Hati-hati di jalan Tom, besok jangan lupa," pesan Geisha sebelum pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Memory While Sleeping (end)
Teen Fiction"Kamu berubah Gan, kamu bukan Regan yang aku kenal," Kata Geisha kepada suaminya. "Gue gak berubah Gei. Kalau pun gue berubah, Lo orang yang udah ngerubah gue," Balas Regan menohok hati istrinya. Cerita ini mengisahkan sepasang suami istri yang sed...