36. DOKTER RESKA DAN GEISHA

2.7K 127 2
                                    

36. DOKTER RESKA DAN GEISHA

Dokter Reska keluar dari mobilnya yang baru saja berhenti, dia baru sampai di rumah Geisha. Setelah menyelesaikannya perkerjaan nya, dokter Reska memutuskan untuk mengunjungi Geisha karena sudah beberapa hari tidak bertemu. Namun sesibuk-sibuknya dokter Reska, dia akan menyempatkan dirinya bila itu menyangkut Geisha.

Dokter Reska merapikan penampilan nya, setelah dirasa cukup rapi lelaki berwajah sweet boy itu pun membawa langkahnya menuju pintu utama rumah Geisha. Sesampai di depan pintu, dokter Reska langsung saja mengetuk pintu bernuansa putih tersebut.

Tok...tok...tok...

Tak berselang lama kemudian, pintu rumah Geisha itu pun terbuka. Dokter Reska melihat sosok wanita paruh baya yang muncul di balik pintu, Luna menyambut dokter Reska dengan senyuman.

"Eh, ada dokter Reska," ujar Luna.

"Iya Tan," balas Dokter Reska sopan.

"Geisha nya ada Tan?" Tanya dokter Reska pada Luna, tujuan nya datang kemari adalah untuk bertemu dengan gadis itu.

"Oh Geisha toh, dia ada di dalam dok," kata Luna.  "Ayo masuk dokter," katanya mempersilahkan dokter Reska masuk.

"Makasih Tante," balas Regan kemudian masuk bersama Luna.

"Kamu duduk dulu ya dokter Reska, biar Tante panggil Geisha," kata Luna menyuruh dokter Reska duduk di ruang tamu kemudian dirinya pergi memanggil Geisha.

Dokter Reska yang sudah duduk di sofa  dengan memandang ke segala arah sembari menunggu kedatangan Geisha, dia ingin secepatnya melihat wajah gadis itu.

Selama kepergian Geisha dari apartemen nya, dokter Reska kembali merasa kesepian. Dia yang sudah biasa dengan adanya Geisha di kehidupan nya mendadak buram, suasana kembali berubah seperti tahun-tahun sebelumnya yang sangat membosankan karena hanya ada kata kerja, kerja, dan kerja di kamus hidupnya.

"Dokter!" Pekik Geisha girang kala melihat dokter Reska di rumahnya, dia bergegas menghampiri dokter Reska.

Dokter Reska menolehkan kepalanya kearah Geisha, bibirnya melengkung menciptakan senyuman indah. Hatinya menghangat setelah melihat Geisha, apalagi setelah tahu keadaan gadis itu yang baik-baik saja.

"Dokter kangen," rengek Geisha manja setelah duduk di samping dokter Reska, dia menampilkan wajah imut dengan tangannya yang bergelayut manja di lengan dokter Reska.

"Kangen ya sama saya?" Tanya dokter Reska padahal sudah tahu jawabannya.

Geisha mengangguk lucu, "banget."

Dokter Reska mencubit gemas hidung Geisha sekilas, tentu saja tidak menimbulkan rasa sakit di hidung Geisha.

"Dokter enggak kangen apa sama aku?" Tanya Geisha sembari menatap dokter Reska serius, tidak ada jarak diantara mereka karena Geisha yang terlalu mendempeti dokter Reska.

"Em... Kangen gak ya?" Kata dokter Reska sembari berpikir, dia menggoda Geisha.

"Ihh, dokter mah," sebal Geisha padahal belum apa-apa.

Dokter Reska terkekeh, "bercanda Gei."

"Kabar kamu bagaimana Gei? Baik?" Dokter Reska beralih ke pertanyaan-pertanyaan serius.

"Baik sih," jawab Geisha jujur. Dia melepaskan tautan tangannya pada dokter Reska, lalu sedikit menggeser badannnya.

Geisha menatap dokter Reska ke samping, "dokter sendiri, apa kabar?" Tanyanya.

"Saya enggak baik Gei," jawab dokter Reska pelan.

"Loh, kenapa? Dokter sakit ya?" Tebak Geisha mengada-ada. Biasanya kan seperti itu, kabar tidak baik dari seseorang karena sakit.

Memory While Sleeping (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang