48. ADA YANG HILANG
Setelah kejadian waktu itu dimana Regan menyerah, semuanya mulai berubah. Regan tidak pernah mendatangi Geisha lagi, dia juga menghindari gadis itu. Regan benar-benar menepati perkataan nya, dia berhenti memperjuangkan Geisha.
Geisha merasa sangat berbeda, perubahan yang di ciptakan Regan membuat dirinya merana. Seperti ada yang hilang dari hidupnya, entah mengapa ada sedikit rasa yang tidak rela muncul dari perasaan Geisha.
Sudah berhari-hari Regan dan Geisha seperti orang asing, mereka sama sekali tidak pernah bertegur sapa kala tak sengaja bertemu. Begitu juga dengan hari ini, keaadan masih sama dan mungkin sampai seterusnya.
Regan dan Geisha di hadapkan dalam satu meja, namun tak ada satu pun dari mereka yang berbicara. Di sana juga ada teman-teman mereka, mereka semua duduk melingkar di kantin.
Geisha melirik Regan yang pokus dengan makanannya, lelaki itu sama sekali tidak menganggapnya ada. Oleh karena itu, Geisha jadi kesal sendiri.
"Diss, kelas yuk," ajak Geisha pada Gladissa yang duduk di sampingnya, dia merasa tidak betah berada di sana lagi.
"Loh, Adiss kan lagi makan kak," sahut Gladissa sembari menunjuk makanan nya di atas meja, benar saja masih ada makanannya yang tersisa.
"Yaudah, gue aja kalau gitu," kata Geisha kemudian bangkit berdiri.
"Eh neng Gei teh mau kemana?" Tanya Leon yang menyadari pergerakan Geisha membuat semuanya menatap gadis itu kecuali satu orang, you know lah siapa.
"Gue duluan ke kelas, bye," kata Geisha dengan wajah datar tanpa semangat kemudian beranjak dari sana.
"Aduh, itu teh kenapa mukanya kayak gitu? datar pisan euy," celetuk Leon setelah kepergian Geisha.
"Siapa yang Lo maksud?" Celetuk Regan yang baru bersuara setelah sekian lama.
"Mantan bini Lo noh," kata Leon sembari menunjuk kepergian Geisha.
"Kenapa dia?"
"Entah, ada masalah kali."
Regan ber-oh-ria kemudian menyeruput air putihnya, dia baru selesai menikmati sarapan paginya. Masih bisa di bilang pagi sih, soalnya baru jam 09.00.
"Btw, kok gue liat-liat belakangan ini Lo udah enggak sok akrab lagi Gan ke Geisha? Apa cuma perasaan gue aja?" Tanya Adit pada Regan.
"Iya nih Dud? Lo juga cuek cuek aja tuh sekarang sama neng Gei, gak biasanya nih. Ada apa gerangan sih kawan?" Kata Leon menimpali.
Bukannya menjawab Regan malah mengangkat bahunya acuh, dia tidak berniat menjelaskan semuanya pada teman-temannya. Semakin hari, sikap Regan semakin dingin saja.
"Lo berdua enggak tau?" Celetuk Galen.
"Enggak," jawab Adit dan Leon serentak.
"Tahu apaan Bos?" Tanya Adit, dia terbiasa memanggil Galen dengan sebutan itu mengingat lelaki itu adalah ketua geng mereka pada jamannya.
"Regan sama Geisha udah end. Benar-benar berakhir," kata Galen dengan gerakan tangannya.
"Maksudnya?" Tanya Leon kurang paham.
"Tanya aja langsung sama orangnya," balas Galen membuat Leon langsung menyerbu Regan.
"Apaan Dud? Lo sama neng Gei kenapa?" Tanya Leon kepo.
Regan mengangkat pandangannya, "enggak ada apa-apa," jawabnya lugas kemudian bangkit.
"Gue cabut dulu," kata Regan kemudian beranjak dari sana, dia tidak perduli dengan Leon yang menggeram kesal karena kelakuan nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Memory While Sleeping (end)
Jugendliteratur"Kamu berubah Gan, kamu bukan Regan yang aku kenal," Kata Geisha kepada suaminya. "Gue gak berubah Gei. Kalau pun gue berubah, Lo orang yang udah ngerubah gue," Balas Regan menohok hati istrinya. Cerita ini mengisahkan sepasang suami istri yang sed...