16. MENYALAHKAN REGAN

5.7K 227 6
                                    

16. MENYALAHKAN REGAN

Regan berdiam diri di dalam kamarnya dan Geisha, dia tengah memeluk erat figura Poto Geisha sembari menangis dalam diam dengan penampilan berantakan. Bagaimana tidak, sudah satu hari Regan tidak keluar dari kamarnya, dia tidak makan, tidak mandi, dan hanya menekam di dalam kamar dengan rasa bersalah yang teramat dalam. Tidak hanya itu, tangannya juga terluka karena memekul tembok kamarnya. Regan memang sekacau itu, dia menyalahkan dirinya sendiri lebih dari apapun.

"Gei... gue kangen," gumam Regan sendu, dia semakin mengeratkan pelukannya pada figura. Regan tidak sanggup di tinggal oleh Geisha, dia sangat mencintai istrinya itu. "Lo dimana Gei?" Katanya bermonolog lagi.

"REGAN! DI MANA KAMU?" Di tengah dukanya, Regan mendengar teriakan dari bawah. Dia menengadah, dan langsung menaruh figura ke tempat nya kala mendengar ada suara yang memanggilnya lagi. Karena itu, Regan pun memutuskan untuk keluar dari kamarnya.

Regan buru-buru turun, sesampai di bawah dia benar-benar terkejut dengan kedatangan seseorang yang tak pernah di duga sebelumnya.

"Papa Arsen?" Ujar Regan pada Arsenio membuat pria paruh baya itu menoleh padanya.

"Papa kapan pulang?" Tanya Regan. Arsenio mengabaikan, dia menghampiri Regan.

Bugh...

Satu pukulan melayang mengenai pipi sebelah kiri Regan, tentu saja pelakunya adalah Arsenio. Regan hampir saja tersungkur kelantai akibat pukulan keras itu kalau saja dia tidak handal dalam bidang ini, Regan terkejut dengan perbuatan ayah mertuanya tersebut.

"Pa?" Regan menatap Arsenio seolah meminta penjelasan.

Arsenio maju selangkah. "Kenapa kamu berkhianat?" Kalimat itulah yang terlontar pertama kali dari mulutnya.

"Pa, mak—,"

"Saya tanya kenapa kamu menghianati Geisha?" Ujar Arsenio dengan suara tinggi, dia amat emosi dan gaya bahasa nya pun sudah berubah. Satu pukulan yang diberikannya pada Regan rasanya belum cukup, Arsenio tidak puas dengan itu karena tidak sebanding dengan apa yang dilakukan Regan pada anaknya.

"Jadi Papa udah liat?" Bukannya menjawab Regan malah bertanya.

"Saya susah liat dan saya sangat tidak menyangka kamu tega berbuat seperti itu kepada anak saya Regan."

"Papa percaya gitu aja sama Poto sialan itu?" Ujar Regan sebelum Arsenio berkata.

"Saya lebih percaya fakta!"

"Tapi itu semua gak benar pa," Regan terus meyakinkan Arsenio.

"Kamu mau bilang Poto itu editan?" Arsenio masih berucap dengan nada tinggi.

"Enggak pa. Tapi itu semua cuma salah paham, Regan gak selingkuh," Ujar Regan mencoba meyakinkan Arsenio.

"Kamu pikir saya bakal percaya?" Sarkas Arsenio.

"Papa harus percaya, Regan enggak mungkin bohongi papa," ucap Regan.

"Regan nyesal pa, walaupun Regan gak selingkuh tapi memang benar Regan menyakiti Geisha. Regan memang salah, Regan terlalu memaksakan kehendak Regan sendiri tanpa mikirin perasaan Geisha."

"Papa boleh marah sama Regan, papa boleh pukul Regan lagi kalau itu bisa bikin rasa kesal papa sama Regan berkurang," ujar Regan dengan pasrah.

"Saya tidak ingin kekanak-kanakan, bermain fisik tidak bisa menyelesaikan masalah," kata Arsenio bijak. Saat dia memukul Regan tadi itu hanya reflek, dia terlalu marah akibat fakta yang mengatakan bahwa Regan menyelingkuhi anaknya.

Memory While Sleeping (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang