15. KESEDIHAN SEMUA ORANG

6.7K 258 5
                                    

15. KESEDIHAN SEMUA ORANG

Di sebuah desa terpencil, seorang pemuda tampan tengah berjalan menjelajahi pantai dengan di temani oleh satu orang warga sebagai penunjuk jalannya. Pemuda dan warga yang notabenenya seorang bapak-bapak itu terus berjalan menyusuri pantai sembari berbincang-bincang, tujuan keduanya adalah mencari kerang yang akan di gunakan untuk hidangan makan malam nanti.

"Eh, ada apaan itu dokter di sana?" Di sela perbincangan, pak Ahmad melihat sesuatu yang terhampar di pantai. Mendengar itu, Dokter Reska lantas mengarahkan pandangannya sesuai dengan arah pandangan dan tunjukan pak Ahamad.

"Iya ya pak, apa itu?" sahut dokter Reska setelah melihat apa yang di lihat pak Ahmad.

"Mari kita lihat pak," ujar Dokter Reska kemudian yang disetujui oleh pak Ahmad.

Dokter Reska dan pak Ahmad mendekati sasaran, semakin mendekat keduanya semakin penasaran dengan langkah pendek dan sangat berhati-hati. Setelah sudah dekat, alangkah terkejutnya mereka berdua ketika melihat yang terdampar di pantai ternyata adalah seorang manusia.

"Astaghfirullah, ini mah orang Dok," Ujar Pak Ahmad heboh, seorang wanita yang terbengkalai itu terlihat mengenaskan dengan penampilan yang tidak di ketahui konsepnya.

"Iya pak, saya juga tahu ini orang," sahut Dokter Reska yang terus memperhatikan orang itu.

"Gimana ini dok? Orangnya masih hidup apa enggak ya?" Celetuk pak Ahmad.

"Ya kita cek saja pak," sahut dokter Reska.

"Gimana caranya dok? Saya kan bukan dokter," kata pak Ahamad pada dokter Reska.

"Yaudah pak biar saya aja, saya kan dokter," kata dokter Reska kemudian berjongkok di depan tubuh orang yang tergeletak di pasir itu.

Dokter Reska agak mencondongkan badannya sedikit, tangannya perlahan menyibakkan helaian rambut yang menutupi wajah perempuan itu dengan hati-hati. Dokter Reska merasa familiar dengan wajah perempuan itu kala melihat wajahnya, namun tidak terlihat jelas karena wajahnya yang kumuh dan banyak noda. Tapi sepertinya dokter Reska pernah melihat wajah ini tapi entah di mana dan kapan, lalu dia pun mengingat-ngingat.

"Kenapa dok? Kok dokter malah diam," celetuk pak Ahmad membuat dokter Reska tersadar dari lamunan seperkiandetiknya.

"Ah, enggak pak," sahut dokter Reska kemudian mulai mengecek keadaan orang itu dengan cara memeriksa urat nadi di pergelangan tangannya.

"Masih hidup pak," Ujar dokter Reska setelah merasakan urat nadi yang masih berdetak di tangan sang korban.

"Wah, beneran dok? Alhamdulillah," pak Ahmad heboh, entah kenapa dia malah kegirangan.

"Ayo pak kita tolong," Ujar dokter Reska pada pak Ahmad, "bantu saya angkat, lebih baik kita bawah pulang sekarang," usul dokter Reska yang di setujui oleh pak Ahmad.

Setelah itu, keduanya pun andil bersama-sama menolong korban yang tidak tahu dia korban apa. Dokter Reska dan pak Ahmad membawa perempuan tadi dengan cara di popoh walaupun korban dalam keadaan tidak sadarkan diri, mereka meninggalkan pantai begitu saja tanpa memikirkan tujuan awal yang ingin mencari kerang. Demi menyelamatkan nyawa seseorang, sebagai manusia yang memiliki hati nurani terlebih dokter Reska yang notabenenya adalah seorang dokter tentu saja mementingkan keselamatan seseorang dari pada yang lainnya.

Beberapa waktu kemudian, sampailah ketiganya pada kediaman dokter Reska di pusat medis desa arwana, tempat itu di sediakan desa untuk dokter Reska yang sedang bertugas di sana. Dokter Reska dan pak Ahmad pun langsung membawa perempuan yang mereka bawa kedalam kamar dan membaringkannya di atas di sana.

Memory While Sleeping (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang