9. KEHANGATAN SAHABAT

5.7K 247 9
                                    

9. KEHANGATAN SAHABAT

Hari sudah malam, dan Geisha masih berada di rumah Tommy. Wanita itu sudah memutuskan untuk menginap saja di rumah sahabat nya ini sampai dia benar-benar siap untuk kembali menghadapi dunianya yang sebenar-benarnya. Jujur saja Geisha belum bisa tenang, banyak sekali pikiran yang berkecamuk di dalam benaknya, dan itu semua tertuju pada satu orang yaitu Regan sebagai suaminya.

Geisha dan Tommy sedang duduk bersebelahan pada sofa di lantai atas rumahnya Tommy, kepala Geisha mendarat di bahu Tommy sementara kakinya berada diatas meja seraya membaca sebuah buku. Lain dengan Tommy yang tengah fokus pada ponselnya, bermain game onlen.

"Tom," panggil Geisha.

"hm?" Balas Tommy yang masih berfokus pada benda mati di tangannya, namun tetap menyetel Indra pendengaran nya walau terfokus pada suara di earphonenya.

"Kayaknya gue harus pergi deh," kata Geisha sembari melirik buku yang masih berada di tangannya.

"Hm," sahut Tommy.

"Gue capek di sini Tom, gue ngerasa hidup gue udah gak ada gunanya lagi," curhat Geisha, tatapannya berubah sendu. "Mending gue pergi jauh aja, gue gak sanggup buat hidup kayak Sekarang."

"Iya Gei."

"Gue mau ke Paris secepatnya, gue mau ketemu sama Daddy dan nyuruh Daddy urus surat penceraian aku sama Regan," tutur Geisha.

"Besok Lo harus temenin gue beli tiket ya Tom?" Pinta Geisha pada Tommy.

Geisha menoleh pada Tommy kala tidak mendengar balasan dari lelaki itu, ternyata Tommy sangat fokus dengan kegiatan nya hingga tidak bisa diajak berbicara.

"Lo kok gak dengerin omongan gue sih Tom!?" Kesal Geisha, dia jengkel pada Tommy.

"Gue denger kok Gei," kata Tommy sekilas melirik Geisha namun kembali menatap layar ponselnya yang membentuk persegi panjang.

"Gue bilang apa coba?" Tanya Geisha, Tommy menoleh padanya.

Tommy menelan Salivanya, "em..., Ga ingat Gei hehe."

"Tuh kan! Nyebelin banget sih Lo Tom." Geisha duduk tegap sambil bersedekap, matanya menatap kedepan dengan raut marah.

"Eh, jangan ngambek dong Gei, ntar cantiknya pudar lagi," kata Tommy setelah meletakan ponselnya di atas meja.

Geisha tidak peduli, dia sudah terlanjur kesal pada Tommy.

"Iya Gei maaf, gue ngaku kalau gue salah," kata Tommy pada Geisha. "Tapi tadi gue beneran dengar kok, cuma kurang jelas aja."

"Ayolah Gei, jangan ngambek lagi dong, maafin gue ya," mohon Tommy. Tommy meraih satu tangan Geisha, wanita itu menoleh padanya.

"Maafin gue ya cantik, gue janji gak bakal gitu lagi," kata Tommy seraya menunjukkan wajah sok imut nya.

"Ck! Jijik kali Tom," Geisha melepaskan tangannya dari genggaman Tommy.

"Makannya jangan ngambek dong Gei."

"Siapa yang Ngambek sih?" Geisha menatap garang Tommy.

"Terus tadi itu apa namanya kalau bukan ngambek?"

"Gue cuma kesal sama Lo," balas Geisha dengan nafas terhela.

"Ya maaf Gei," kata Tommy dengan tampang penyesalan. "Gue janji gak bakal buat Lo kesal lagi, se-la-ma-nya."

"Bulshit," umpat Geisha pelan.

"Gue serius Gei," ucap Tommy pada Geisha.

"Alah, palingan Lo ngebual doang."

Memory While Sleeping (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang