42. KEMBALINYA INGATAN GEISHA
Regan mondar-mandir di depan ruang UGD, dia menunggu dokter yang sedang memeriksa Geisha di dalam. Regan tidak tenang karena khawatir pada Geisha, kadang duduk kadang berdiri.
"Regan," dua orang wanita datang tergopoh-gopoh menghampiri Regan, mereka adalah Tamara dan Luna. Regan sempat memberitahu keduanya tadi, kedatangan mereka lebih cepat dari yang Regan kira.
"Geisha di mana? Apa yang terjadi sama dia?" Tanya Luna pada Regan.
"Geisha lagi di dalam mah di periksa sama dokter, tadi dia pingsan," beritahu Regan.
"Pingsan?" Beo Luna. Tadi Regan hanya mengatakan bahwa Geisha masuk rumah sakit, tapi dia tidak mengatakan bahwa gadis itu pingsan.
"Iya mah," jawab Regan.
"Bagaimana ceritanya Geisha bisa pingsan begitu Gan?" Tanya Tamara.
"Regan juga gak tau mah, Geisha tiba-tiba pingsan begitu aja," jawab Regan.
"Ya Allah, semoga Geisha tidak kenapa-kenapa," kata Tamara berdoa.
"Memangnya tadi kalian dimana? Gladissa bilang Geisha sudah pulang duluan," kata Luna.
"Regan sama Geisha mampir ke danau ma," beritahu Regan.
"Kamu gak ngapa-ngapain Geisha kan Regan? Siapa tahu kamu lagi yang buat dia pingsan?" Kata Tamara mencurigai anaknya.
"Astaga mah enggaklah, mana mungkin aku celakain Geisha," kata Regan. "Mama ada-ada aja sih," katanya lagi.
"Ya siapa tahu kan," balas Tamara. Kemungkinan selalu ada, Tamara patut curiga. Apalagi pada Regan yang tidak bisa Tamara percayai sepenuhnya, lelaki itu sudah banyak berbohong hingga Tamara tidak mau percaya padanya.
Suara pintu yang di buka mengalihkan litensi orang-orang yang berada di luar ruang UGD, dokter yang memeriksa Geisha baru saja keluar. Oleh karena itu, Regan, Tamara dan Luna langsung mengerubungi sang dokter.
"Dokter, bagaimana keadaan anak saya?" Tanya Luna pada sang dokter.
"Anak ibu sudah sadar, dan keadaannya baik-baik saja," beritahu dokter tersebut. "Tapi, tingkah anak ibu sedikit aneh," kata nya lagi.
"Aneh? Aneh gimana dok?"
"Sepertinya ada sesuatu yang terjadi padanya tanpa sepengetahuan kami pihak medis, dia terlihat terkejut entah itu karena apa."
"Boleh kita masuk sekarang dok?" Tanya Tamara.
"Oh iya, silahkan," kata dokter tersebut.
Tanpa ba-bi-bu, baik Tamara maupun Luna keduanya langsung menerobos masuk kedalam ruangan Geisha meninggalkan sang dokter. Begitu juga dengan Regan, dia ikut masuk menyusul ibunya dan mantan ibu mertuanya.
"Geisha," kata Luna langsung menghampiri Geisha.
"Mama," Geisha langsung memeluk ibu sambungnya.
"Kamu kenapa sayang? Ada yang sakit?" Tanya Luna sembari membelai rambut Geisha.
Alih-alih menjawab Geisha malah menangis, dia tersedu-sedu di pelukan Luna membuat mereka semua yang berada di sana kebingungan karena tingkahnya.
"Gei, kamu nangis?" Tanya Luna melepaskan pelukan mereka, dia memengan pundak Geisha.
"Kamu kenapa nangis nak?" Kata Tamara ikut bertanya.
Geisha melirik Tamara dan Luna bergantian, "Gei ingat mah, Gei ingat semuanya," kata Geisha kemudian kembali terisak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Memory While Sleeping (end)
Teen Fiction"Kamu berubah Gan, kamu bukan Regan yang aku kenal," Kata Geisha kepada suaminya. "Gue gak berubah Gei. Kalau pun gue berubah, Lo orang yang udah ngerubah gue," Balas Regan menohok hati istrinya. Cerita ini mengisahkan sepasang suami istri yang sed...