22. SADAR

2.8K 141 0
                                    

22. SADAR

Tommy memandangi ponselnya lama, senyumnya terukir melihat wajah yang selalu dia rindukan terpapang jelas di sana. Tommy menerawang masalalu, dia mengingat saat-saat kebersamaan nya dengan Geisha waktu itu. Lebih tepatnya saat Geisha selfie di ponselnya, Tommy tidak menyangka maksud dari semua itu adalah seperti ini jadinya.

"Miss you cantik," ujar Tommy yang terus memperhatikan Poto Geisha.

"Liat apaan Tom?" Tanya Vano yang duduk di depan Tommy, dia memperhatikan Tommy yang senyum-senyum sendiri hingga membuat Vano heran.

"Hah?" Tommy menoleh.

"Lo lagi liat apaan Tom? Kok Lo senyum-senyum sendiri?" Kata Vano mengulangi pertanyaannya namun lebih jelas, mukanya memasang tampang bertanya.

"Gue lagi liat Poto Geisha," jawab Tommy. Mendengar itu, lantas membuat Vano bangkit dari tempatnya dan langsung duduk ke samping Tommy.

"Mau ngapain Lo?" Tanya Tommy menatap heran Vano.

"Gue juga mau liat Poto Geisha," jawab Vano. "Mana nih potonya Tom? Sini liat," katanya.

"Nih," Tommy menyodorkan ponselnya ke tengah-tengah antara dia dan Vano agar sama-sama bisa melihat.

Vano langsung menengok, dia terkesima beberapa saat sembari memandang wajah Geisha yang sedang tersenyum ceria di dalam Poto. Seperti tidak ada beban, mungkin orang lain tidak akan menyangka bahwa gadis itu sudah tidak ada.

"Busyettt, cantik bener nih cewek satu," Ujar Vano tanpa sengaja setelah menelaah poto Geisha dengan seksama.

"Geisha emang cantik," kata Tommy membenarkan.

"Coba aja dulu dia nikah ama gua ya Tom, di jamin hidupnya kagak bakal berakhir menyedihkan kayak gini," tutur Vano.

"Dikira Geisha mau ama Lo?" Sambar Tommy. "Sama gue aja dia enggak mau, apalagi sama Lo nyet!" Katanya mengejek Vano.

"Yeee, sekate-kate Lo kalau ngomong Tom. Gini-gini gue juga ganteng kali," sahut Vano tidak terima.

"Iya, ganteng doang, punya pacar kagak," Ujar Tommy pada Vano.

"Lo juga kagak punya pacar, ngaca!" Kata Vano menyadari Regan.

"Yang penting banyak yang naksir," kata Tommy bangga.

"Pede Lo njing," sungut Vano.

"Biarin, ganteng mah bebas!"

"Biirin, ginting mih Bibis! Tai!" Vano kesal.

Tommy menghiraukan, dia kembali pada benda kesayangan nya. Tommy kembali memperhatikan poto-poto Geisha di ponselnya, bahkan Poto dirinya dan Geisha saat bersama.

"Tapi ya Tom, kok gue kesal ama Regan ya," celetuk Vano setelah beberapa saat diam.

"Kesal kenapa?" Tanya Tommy menoleh pada Vano.

"Ya kesal kali," sahut Vano. "Gimana gak kesal coba, Gosipnya kan dia selingkuhin Geisha. Makanya tuh Geisha berniat pergi keluar negeri, kalau Regan kagak selingkuh, gue yakin kejadian nya pasti gak bakal kayak gini," katanya lagi.

"Sih Regan tuh emang sialan," Maki Vano terbawa emosi. "Emang kurang apa punya bini satu? Mau punya bini berapa yak dia?" Heran Vano, dari gosip yang menyebar luas di kalangan pergengannya sih begitu.

"Kalau gue jadi Regan nih ya, kagak bakal selingkuh gue, orang istrinya aja kayak bidadari, Anya Geraldine lewat kali," katanya melebih-lebihkan.

"Lo kok jadi marah-marah Van?" Celetuk Tommy yang baru kebagian ngomong karena Vano yang berbicara secepat kilat tanpa mau di hela.

Memory While Sleeping (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang