Penghinaan

116 18 0
                                    

Para Pengawal dan para prajurit berhamburan mengejar Jesi,namun Jesi tidak bisa di tangkap semudah itu,dia mengambil jalan yang sulit agar membuat orang lain kesulitan untuk mengejarnya,dia melihat  kebelakang dan melihat salah satu kuda pengawalnya tersandung akar pohon dan terjatuh.

Jesi malah tertawa melihat kecelakaan itu,dan kecelakaan itu malah menjadi beruntun,Jesi segera bersembunyi dari kejaran mereka.

Para prajurit dan pengawal akhirnya menyerah dan merekapun pulang dengan tangan kosong,Jesi sedang bingung saat ini walau dia lolos dari para Prajurit dan pengawal,tetap saja dia tidak tahu kemana dia mencari Alsha.

Namun hal yang tak terduga terdengar katika dia melewati desa asing.

"Iya Putri dari kerajaan Nahasa,salah satunya Adalah pencuri."Rakyat Satu.

"Benarkah,Putri yang di kutuk,wajahnya yang datar itu."Rakyat Dua.

"Iya,dia itu seperti patung berjalan, dia muka tanpa dosa."Warga satu.

"Haha,sayang sekali Putri muka datar itu sangat cantik tapi mukanya yang datar itu menakuti orang,apalagi kalau malam malam gini."

Kedua orang itu menghina dan mentertawakan Alsha dalam perbincangan mereka di luar rumah.

Jesi yang geram,turun dari kudanya dengan perasaan marah, kemudian menghampiri kedua Pria itu sambil membawa pedang,mata nya menatap tajam kedua Pria itu.

"Jaga ucapanmu atau pedang ini akan menebas lehermu."Ucap Jesi.

Kedua pria yang tukang bergosip itu terkejut dan merasa takut dengan Jesi yang sudah mengarahkan pedangnya kepada mereka.

"Maafkan kami putri Jesi."

Mereka pun segera pergi,namun mereka malah masih berbicara.

"Putri Jesi dia lebih menyeramkan dari pada si putri datar."Warga 1

Jesi yang masih bisa mendengar suara mereka malah mendekati mereka lagi,tapi dia menyimpan pedangnya, malah merangkul mereka dengan kedua tangannya.

"Tidak perlu memakai pedang aku bisa menyiksa kalian saja."Jesi menakut nakuti mereka.

Karena takut,mereka langsung saja pergi berlari terbirit-birit.

Jesi tersenyum puas karena telah memberi pelajaran yang pantas untuk mereka yang menghina habis habisan adiknya itu,walaupun Jesi juga kadang menghina Alsha tapi dia tidak terima jika orang lain menghina adiknya itu.

Jesi langsung naik ke kudanya dan mengejar dua pria yang berlari terbirit birit itu hingga menemukan mereka yang memasuki hutan.

Dua Pria itu ketakutan, tapi Jesi hanya berkata.

"Aku hanya butuh tumpangan buat tidur malam ini."

***

Suga sudah merasakan kantuk,dia memberikan selimut pada Alsha,karena dia hanya memiliki satu selimut,dan dua bantal,dan bantal mereka sama sama menggunakan bantal.

Suga tidur sendirian di kasur,dan Alsha dia tidur yang beralaskan karpet,karena kasur Suga adalah kasur untuk 1 orang saja, Suga tidur tanpa selimut,tapi pakaian nya agak tebal,jadi angin malam tidak bisa tembus begitu saja ke tubuhnya.

Alsha merasa tidur di karpet terasa kurang enak,karena lantai gua dingin dan keras,dia tidur merasa kurang nyaman,apalagi dia melihat Suga enak enakan tidur di kasur yang empuk sendirian,tepat di sampingnya.

***

Keesokan harinya.

Alsha telah terbangun dari tidurnya tapi dia tidak melihat Suga berada di gua bersamanya,Alsha langsung saja keluar dari gua itu,namun dia melihat Suga di kampung terdekat dengan santai,menikmati makanan di sana.

ICE PRINCE & FLAT PRINCESS(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang