Seokjin Pura-pura Brengsek

50 8 2
                                    

***

Alsha menatap seluruh penjuru istana dan hanya ada kekacauan di sana, pernikahan yang seharusnya berlangsung malah menjadi kacau karena ulah dari Alvias, semua orang kebingungan di sana, Para Raja turun dan cukup terkejut dengan apa yang mereka lihat.

Ada darah di sana bahkan mayat Pria tanpa kepala darahnya bercucuran, Seokjin dan Junam memanggil para pengawal yang bugar untuk memakamkan pria itu dengan layak.

Banyak pertanyaan yang melintas di benak kedua Raja itu.

"Seokjin ada apa ini, kenapa semuanya kacau seperti ini?"Tanya Raja Fatnasha kepada putranya, matanya menatap sekitar.

"Ada seseorang yang mengacaukannya ayah, tapi tidak apa."Seokjin tetap tenang di depan ayahnya walau apa yang telah terjadi begitu membuatnya sempat emosi.

"Pernikahan tidak mungkin terjadi, aku takut terjadi pembantaian kepada orang yang tidak bersalah yang di lakukan Raja Alvias, karena obsesi nya pada Alsha."Ucap Jesi dia masih mengingat kejadian beberapa menit yang lalu.

"Tapi,apakah aku tidak jadi menikah?, Padahal sudah sejauh ini."Balas Alsha, dia cukup bingung dengan apa yang terjadi.

"Tidak!!!, tapi walaupun tidak jadi, kita tetap harus pura-pura pernikahan ini sudah berlangsung, dan Yang Mulia Raja Chandara-"Jesi terhenti di akhir kalimatnya kemudian menatap Raja Chandara.

"Apa Putri Jesi?"Raja Chandara membalas tatapannya dia penasaran dengan kelanjutan kalimat yang di ucapkan oleh Jesi.

"Yang Mulia, anda yang paling penting dalam hal ini, aku tidak mau berbohong ataupun berpura-pura, tapi ini harus kita lakukan ku mohon sembunyikan kegagalan ini dari pangeran Suga, dan berpura-pura tidak ada masalah dalam pernikahan ini."Jesi menatap penuh harap kepada Raja Chandara.

"Baiklah putri Jesi, aku akan pulang dulu, waktu sudah cukup larut."Raja Chandara bergegas pergi.

Setelah kepergian Raja Chandara,Raja Fatnasha memerintahkan Para pelayan untuk membereskan kekacauan ini.

Sementara itu Jesi mengajak Alsha untuk ke kamar pengantin.

"Alsha aku ingin tidur denganmu di kamar pengantin mu"Jesi merangkul bahu adiknya itu kemudian berbalik dan menaiki satu persatu anak tangga.

"Kenapa kau yang di sana Jesi,harusnya aku dengan Junam itu juga kamar Junam kan."Ucap Seokjin, seketika langkah Jesi terhenti kemudian dia berbalik melihat Seokjin.

"Tidak!, Itu kamarku dan Alsha."Tegas Jesi,matanya menatap Seokjin tidak bersahabat.

"Oh begitu ya,ayo Junam."Seketika Seokjin berlari melewati,Jesi begitupun Junam yang berlari di belakangnya, Jesi yang tidak mau kalah dia langsung menarik Alsha untuk berlari agar bisa tidur di kamar pengantin.

Namun sial di saat mereka sampai Seokjin dan Junam sudah masuk dan mengunci pintu kamarnya dari dalam.

"Oh begitu ya, kau tidak ingin mengalah untukku."Jesi kesal pada Seokjin di balik pintu dia terus menggerutu.

Seokjin membuka pintunya sedikit, dan Jesi memaksa masuk, namun setelah Jesi masuk,Junam keluar dan mengunci pintu dengan selot yang kebetulan ada di luar.

"Eh apa yang kau lakukan Junam."Alsha cukup terkejut dengan apa yang di lihatnya.

"Biarkan saja mereka, kita pergi."Ajak Junam pada Alsha dia menggapai tangan Alsha.

"Ta-tapi-"

"Tidak akan terjadi apapun Nona, Seokjin bukan Pria brengsek."Alsha dan Junam pergi meninggalkan tempat itu.

ICE PRINCE & FLAT PRINCESS(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang