Junam kemudian melihat Alsha yang sedang memegangi perutnya dekat dengan tabib, setelah itu dia memandang Yerisha dan menjawab lamaran tiba-tiba nya itu.
"Kita memang dua orang yang memiliki dua sifat yang berbeda, tapi...kita pernah mengalami hal yang sama, yaitu mencintai orang yang tidak mencintai kita, kau pernah mencintai Suga, dan aku..." Tatapannya tertuju pada Alsha, Alsha hanya terdiam membeku, dan semua orang langsung mengambil kesimpulan.
"Kau mencintai Alsha selama ini Junam."Ucap Jesi tiba-tiba.
Junam hanya mengangguk berbarengan dengan menutup matanya.
"Tapi sudahlah, kita sudah memiliki jalan hidup yang berbeda, dan Yerisha aku siap menjadi pendamping hidupmu."Junam kembali menatap Yerisha dengan senyuman.
Semua orang di sana bahagia, apalagi Yerisha dia langsung memeluk Sanara yang berada di sampingnya itu.
Sementara itu, Namjoon hanya santai di duduk di dekat pintu, dia menatap Sanara yang memiliki sifat lembut itu.
"Sanara."Ucap Namjoon dengan suara berat nya itu.
Semua mata tertuju pada Namjoon, dan Sanara terkejut dengan panggilan Namjoon.
"Apa."
"Menikah lah denganku, jika semua orang saling melengkapi, kau juga bisa melengkapi sifat keras ku dengan kelembutan mu."Ucap Namjoon menatap Sanara.
Sanara malah menjadi malu-malu, Jesi dan Yerisha mendorong Sanara untuk mendekat pada Namjoon.
"Tapi aku masih usia 18 tahun aku belum memikirkan ini sebelumnya."Balas Sanara dia hanya menunduk.
"Usiaku sudah dewasa aku sudah bisa menjagamu sebagai Suami."Ucap Namjoon.
"Baiklah."Balas Sanara tersenyum malu malu.
Junam dan Seokjin menepuk punggung Namjoon, dan menyatakan jika Namjoon seorang pria perkasa.
Tabib wanita itu ingin pamit dari tadi tapi dia malah terus menyaksikan momen momen langka di matanya itu, dan akhirnya dia izin pulang pada Alsha.
"Putri aku akan segera bergegas."Ucap Tabib itu.
Namun sebelum Alsha menjawab, Suga datang membawa karung membuka pintu dengan lebar dan tampangnya mirip gembel karena sekarang hidupnya susah tidak seperti dulu.
Suga dengan muka datarnya melihat sekitar dan melihat banyak orang di rumahnya.
Namun tatapannya terhenti ketika melihat tabib wanita duduk di samping Alsha.
"Siapa yang sakit."Ucap Suga tiba-tiba.
"Tidak ada yang sakit, istrimu sedang mengandung sekarang dan usia kandungannya menginjak 2 Minggu."
Suga langsung menyimpan karungnya di luar, kemudian dia masuk dengan pakaian lusuh dan mendekati Alsha.
Tangannya memegang bahu Alsha.
"Benarkah."Seulas senyuman hinggap di wajahnya
Suga akan memeluk Alsha tapi Alsha mendorong nya.
"Bau cepat mandi."Alsha menutup hidungnya dan ingin menjauh dari Suga.
Namun sebelum dia pergi dia mulai berbicara pada tabib wanita itu.
"Aku gak punya duit ataupun emas, eeeh tap,."Suga membawa karung itu dan memberikan karung itu pada Tabib wanita itu, "Itu hasil buruanku aku dapat 4 kalinci semoga kau suka."
Tabib wanita itu melihat, kelinci yang sudah mati di dalam karung itu, dia merasa ngeri dan meraih tangan Suga dan memberikan nya kembali.
"Tidak perlu pangeran, aku pergi dulu."Ucap Tabib wanita itu langsung saja bergegas meninggalkan semuanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ICE PRINCE & FLAT PRINCESS(END)
FanfictionBagaimana jika putri datar dan pangeran es bertemu.. Semua Jiwa Raja seluruh dunia hilang ,dan Saat inilah Alsha dan Suga bersatu untuk mengambil Jiwa raja yang hilang berada di hutan sihir. Sifat Alsha berubah seketika setelah mereka berhasil meng...