Di gendong

84 12 2
                                    

Tubuh Alsha menimpa Junam,langsung saja mereka bangkit,kemudian saling memandang,Wajah Junam yang tampan yang memiliki rambut perak yang berkilau,serta tubuh yang tinggi,membuat Alsha harus menaikan kepala untuk melihat wajahnya.

"Jaga baik kekuatanmu Nona."

Alsha hanya diam dan mengangguk,Suga dan Jin sudah nampak baikan,mereka yang terduduk melihat Alsha berhadapan dengan Junam.

Junam menyadari Suga dan Jin yang tengah pulih,dia langsung mendekat.

"Bagaimana keadaan kalian."

"Aku baik baik saja."Seokjin tersenyum.

"Nona itu yang menyelamatkan kalian."Junam menunjuk Alsha yang berada di belakangnya.

"Terimakasih Alsha."Ucap Seokjin.

Alsha hanya mengangguk dan tersenyum,namun dia merasa pusing,tapi dia mencoba terlihat biasa-biasa saja.

"Bagaimana kau bisa ke sini Junam,bukankah hanya aku dan Suga yang dapat misi ini?"Tanya Seokjin.

"Aku menyusul kalian dengan jalan pintas."Jawab Junam.

"Jalan pintas,dimana?"Tanya Suga.

"Mungkin kalian harus ke kampung terakhir,agar bisa masuk ke hutan biasa,kemudian hutan sihir,aku langsung saja masuk ke hutan dengan jalan lain."

"Sial,kenapa kau tidak memberitahu kami jika ada jalan pintas."Suga merasa kesal.

"Aku lupa,kalian bisa sepuasnya bertanya padaku,tapi kita sambil lanjutkan perjalanan kita."

Junam pun berdiri,kemudian Seokjin dan Sugapun berdiri.

Junam melihat Jesi dan Alsha yang asing baginya.

"Siapa mereka?"

"Wanita yang berdiri memakai Jaket merah,dia Alsha,putri dalam ramalan, dan yang berjaket hitam,dia Jesi kakaknya."

"Salam kenal semuanya,aku Junam,aku Ahli sihir,atau bisa di bilang guru sihir,dan aku adalah Jendral perang di kerajaan Seokjin."

"Salam kenal juga,berapa usiamu agar aku bisa memanggilmu dengan sopan"Jesi tersenyum melihat ketampanan Junam.

"Usiaku sama dengan Seokjin,tapi tidak usah sungkan panggil aku Junam saja,itu lebih nyaman bagiku."

Jesi mengangguk,merekapun langsung melanjutkan perjalanan,Alsha nampak merasa pusing dia berjalan di depan sambil memegang kepalanya,sementara Junam berjalan sejajar dengan Jesi,dan Seokjin serta Suga berjalan di belakang.

"Junam kenapa kau bisa terluka parah?."Tanya Seokjin.

"Ketika di depan gua,aku di suruh memilih Pertarungan Sihir,atau pedang,aku memilih pertarungan sihir,dan hasilnya yang kalian lihat."

"Untung saja kami memilih pertarungan pedang,asalnya juga kami memilih pertarungan sihir,tapi Alsha yang menyuruh kami memilih pertarungan pedang."

"Pilihan kalian benar,di dalam pertarungan sihir itu,bukan hanya kekuatan sihir yang di uji,tapi pedang Juga,pertarungan sihir itu menjebak,ketika aku mengindari pisau sihir yang di depan,yang di belakang menggores bagian tubuhku."

"Apakah di pertarungan sihir juga ada pertarungan pedang?"

"lebih parah,karena pedangnya juga tidak terlihat jelas,dan bisa menggores tubuhmu tanpa sadar,tapi ada beberapa yang terlihat tapi hanya sedikit."

"Mengerikan sekali."Jesi merasa takut.
"ketika kita di beri sebuah pilihan,kita harus memilihnya hati-hati."Junam melihat Jesi yang di sampingnya dengan senyuman manis.

ICE PRINCE & FLAT PRINCESS(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang