Chapter sebelumnya entah kenapa gitu balik terus ke draft, padahal udah di publikasi berkali kali, semoga aja yang ini enggak balik lagi ke draft
***
Di tengah perjalanan, Suga melihat Junam yang tengah duduk di ujung desa sedang duduk di depan api unggun.Suga menghentikan kudanya agak jauh dari Junam,Junam juga melihatnya dari jauh namun mengabaikan keberadaan Suga.
Mau tidak mau, Suga harus turun dari kudanya,mana mungkin Suga membawa kudanya hingga dekat dengan Junam, itu akan membuat debu beterbangan pada Junam.
Suga mendekati teman dekatnya itu,dia ikut duduk di atas daun pisang di samping Junam.
"Ada apa kau menghampiri ku."ketus Junam.
"Aku tidak akan lama mengganggumu, tapi dengarkan ini baik-baik, jika sesuatu terjadi padaku, tolong jaga Alsha untukku."Suga memandang lekat Junam yang berada di sampingnya itu.
"Kenapa aku harus menjaga Alsha, dia telah hilang dari hidupku."
"Tidak, Alsha ada di istanaku, dia masih hidup sampai saat ini, jika aku tidak bisa melindungi nya lagi, ku harap kau bisa melindunginya untukku, aku percaya padamu Junam." Terukir senyuman yang jarang terlihat dari Suga, dia kemudian berdiri, dan berjalan menjauh.
Junam berdiri dan memanggil pria itu.
"Katakanlah apa yang terjadi."Seru Junam
Suga hanya menoleh sekilas kemudian menaiki kudanya lagi,"Aku harus pergi , aku tidak bisa menceritakan sekarang.
Suga harus segera pergi dan ingin bertanya banyak hal pada petapa itu.
Sementara itu terlintas banyak pertanyaan di benak Junam.***
Alsha masih berbicara dengan petapa itu, namun hal yang tidak di duga datang.
Jesi, dia masuk begitu saja ke istana Candafan, Jesi sangat bahagia melihat Alsha masih hidup matanya berbinar binar, dia memeluk adiknya itu dengan erat.
"Alsha kenapa kau di sini, bahkan tidak mengatakan apapun padaku hah."Jesi melepaskan pelukannya dan memandang adiknya itu.
"Sebelumnya aku-"
"Stop, kau di tawan oleh Suga dan di jadikan pelayan benarkan."Potong Jesi
"Tidak kak Jesi, pangeran-"
"Tidak, Alsha jangan terus membelanya jika memang Suga membuatmu menjadi pelayannya, jujur saja."
"Tidak, aku hanya-"
"Cukup putri,jika kita tidak akan melanjutkan perbincangan kita, aku akan pergi."Ucap petapa dia langsung berdiri begitu saja.
"Petapa, aku belum selesai berbicara denganmu."Balas Alsha memandang petapa yang hendak pergi itu.
"Aku tidak suka menonton perdebatan, permisi aku akan pergi."Petapa itu berjalan meninggalkan ruang tamu kerajaan.
Alsha ingin mengejarnya namun Jesi menahan tangannya.
"Kak, lepaskan aku!!!, Aku butuh bantuan Petapa itu untuk pangeran."Alsha mencoba melepaskan cekalan tangan Jesi padanya.
"Tidak, jangan peduli lagi padanya, kau harus sadar dia bukan pria baik-baik."
"Tidak, pangeran dia sangat baik dia memberikanku-"
"Penderitaan, sudah itu yang di berikan nya kan."Sambung Jesi.
Namun di luar dugaan Suga datang menghampiri mereka, dan tatapannya mengarah kepada kalung penutup segel yang di pakai Alsha, langsung saja Suga berjalan dengan lincah, dia memegang kalung itu dengan kedua tangannya, dan menariknya hingga pengaitnya lepas dan kalung itu di ambil oleh Suga.
KAMU SEDANG MEMBACA
ICE PRINCE & FLAT PRINCESS(END)
FanfictionBagaimana jika putri datar dan pangeran es bertemu.. Semua Jiwa Raja seluruh dunia hilang ,dan Saat inilah Alsha dan Suga bersatu untuk mengambil Jiwa raja yang hilang berada di hutan sihir. Sifat Alsha berubah seketika setelah mereka berhasil meng...