Di ikat

98 17 2
                                    

Wajah Suga nampak muram,keinginannya ingin memotong ayam dan menjadikannya ayam bakar pun kini tinggal hayalan.

Dengan perasaan kesal dia mengajak semuanya untuk melanjutkan perjalanan.

Sebelum mereka pergi,mereka membawa botol minum mereka dalam perjalanan.

Alsha memberikam botol minum kepada Suga,namun wajah Suga terlihat marah pada Alsha.

"Ini Air minum mu."

Suga langsung mengambilnya,tanpa berkata apapun,dan Alsha hanya tersenyum melihat pangerannya itu marah.

Semua orangpun melanjutkan perjalanan mereka,dan Kuda Suga sudah melaju cepat duluan.

Seperti biasa kuda Jesi dan Kuda Seokjin berjalan berdampingan.

Alsha yang merasa bingung dengan sikap Suga menanyakan itu kepada Pangeran Seokjin.

"Kenapa pangeran Suga dia selalu dingin,dia marah padaku cuma gara-gara ayam."

"Dia memang sejak lahir seperti itu,soal ayam,dia senang memotong ayam orang tanpa izin itu kebiasaannya."

"kebiasaan aneh."Sambung Jesi

"Apakah dia pernah mencintai seorang putri?"

Jesi malah memandang Alsha dengan tertawaan.

"Kenapa kau menanyakan itu,bukannya dia pangeranmu."

"Tidak kak,aku hanya ingin tahu saja bagaimana sikapnya kepada kekasihnya."

"Dia belum pernah mencintai siapapun,bahkan banyak putri yang sering bolak balik ke istananya malah dia bilang putri aneh."Jawab Seokjin.

"Apakah alasan dia tinggal di gua karena hal itu?"

"Iya seperti itulah."

"Dan kau yang beruntung Alsha,dia pangeran paling populer tapi memberikan tanda merah di lehermu haha."Jesi senang menggoda adiknya itu dia nampak cekikikan.

"Sudahlah kak jangan mengungkit-ngungkit hal itu."Alsha merasa malu.

Sementara pangeran Seokjin dan Putri Jesi malah tertawa terbahak bahak.

Suga yang mendengar itu malah menggerutu.

Kenapa aku melakukan itu kenapa tidak membiarkannya saja,memalukan sekali.

Suga menatap semuanya dari depan,sontak tertawaan Seokjin dan Jesi terhenti.

Mereka telah menusuri hutan bersama,dan udara terasa dingin.

Kuda mereka memperlambat geraknya agar mengindari menabrak pohon

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kuda mereka memperlambat geraknya agar mengindari menabrak pohon.

"Apakah perjalanannya masih panjang."Tanya Jesi pada Seokjin.

"Hutan Sihir berada di tengah tengah hutan,dan kita akan merasakan aura yang berbeda."Jawab Seokjin.

"Hutan dalam hutan?"

ICE PRINCE & FLAT PRINCESS(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang