58

475 41 6
                                    

Halowww kookoo back semuaaa!!
Gimana kabar kaliann?!! Harus pada baik dan selalu bahagia yahh

Huhuhu yukss sebelum baca VOTE dan KOMENny duluu yuksss hehe
Mejuju ending kookoo masih bimbang mau buat nya gimn hehe..
Sad or happy?? Kookoo gak tauuu

Tapi biarkan cerita ini mengalir dengan sendirinya, samle ketemu dititik terbaik yah hehe..
Yukk langsung keceritanyaa..

Sorry for typo:)
And Cekidott!!
















ENJOY
Warn Long Chap!
.
.
.






Mungkin mendekati ending, setiap chap bakal panjang yah hehe, jd semoga kalian enggak pada bosen yahh..


























Angin berhembus membuat rerumputan ilalang bergerak kesana kemari mengikuti arah angin ditengah padang rumput yang luas berlatarkan langit biru dengan awan tipis yang berarak dari arah timur. Kaki jenjang itu kini melangkah mengikuti arah angin--dengan senyum manis yang tertera wajahnya serta gaun putih berbahan lembut ikut bergerak karena angin yang berhembus.

Terdengar helaan nafas pelan dengan mata monolid yang tertutup--menikmati hembusan angin yang menerpa dirinya--seakan seluruh beban dan rasa sakit yang selama ini selalu mengehantuinya menghilang ikut terbawa oleh angin. Perlahan mata monolid itu kembali terbuka, memlerlihatkan manik hitam yang kini hanya memancarkan binar kelegaan.

Jungkook berharap ia bisa berada disini lebih lama atau selamanya--menghilangkan semua rasa sakit dan ketakutannya ditempat ini dimana ia bisa merasa lebih tenang dan bisa bernafas dengan baik--tanpa mengkhwatirkan apapun.

Namun sebuah suara pekikan lucu memanggil dirinya dengan panggilan yang jungkook rindukan--membuatnya menoleh dengan mata membulat serta air mata yang mulai mengenang--saat kedua maniknya melihat dengan langsung seorang gadis kecil yang tersenyum begitu manis, menggunakan gaun putih yang sama seperti miliknya serta boneka kelinci dipelukkannya.

"Kookie eonnie!!"

"H-hanna--"

Kaki kecil itu melangkah dengam senyum mengembang serta gaun putih dan rambut yang tergerai bergerak karna hembusan angin. Air mata mengalir bebas dari manik hitamnya--jungkook langsung berlutut dan merentangkan tangannya kemudian memeluk erat hanna dengan perasaan lega.

"Kookie eonnie, hanna melindukan eonnie!" Ucap gadis kecil itu membuat jungkook melonggarkan pelukkannya dan menatap mata kecil serta senyum manis milik gadis kecil dihadapannya. Jungkook memejamkan matanya saat tangan kecil hanna menghapus lembut air matanya, membuatnya menghela nafas pelan kemudian kembali memperlihatkan manik hitamnya lalu mencium lama kening milik hanna.

"Eonnie juga sangat merindukanmu, sayang--"

"Eonnie, bagaimana eonnie bica ada dicini?" Ucap hanna membuat jungkook terdiam dengan dahi mengerenyit. "Lalu kenapa hanna bisa berada disini?" Ucap Jungkook--mengabaikan pertanyaan tadi, karena ia sendiri pun tidak tahu bagaimana ia bisa berada disini. mendengar perkataan jungkook, membuat hanna semakin melebarkan senyum bahagia diwajahnya--dan jungkook ingin tersenyum seperti itu.

"cekalang rumah hanna dicini, eonnie. Dan hanna cangat bahagia dicini!!"

"Lalu hanna tidak ingin bertemu dengan bibi suil?" Ucap jungkook membuat hanna mengangguk senang "hanna ingin beltemu bibi, tapi hanna tidak bica. Dicini bukan tempat untuk bibi dan juga bukan untuk eonnie"

Euphoria || Don't Look In The Cover?!, Inner Child Huh?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang