44

513 29 21
                                    

Holaa ayemm back gusyy!!
Pakabar semuaa!!, pada baik dan sehat yaahh..

Maaf guyss kalo kelamaan upnya hehe..
Lagi ngestuck imajinasi ku sm cerita ini mikirin konfilknya hehe.. Aciaa konfilk uhuyyy!!

Semogaa lancar jaya deh book ini sampe endnya entar hehe aamiinn..

Pokoknya kaliann jaga kesehatan yaahh dan tetep stay safe guys!!

Okeh jangan banyak cerita lagi, langsung ke ceritanya!!
(Eh ini gimn mksdny wkwk)

Cekidott!!!











ENJOY
.
.
.





















Seperti biasa pagi di Kota Seoul yang selalu terkenal ramai dan sibuk. Mobil-mobil yang selalu setia berlalu lalang membuat suara bising disetiap jalan. Pejalan kaki yang selalu setia melewati trotoar dengan gedung-gedung raksasa yang menjulang tinggi menjadi pemandangan biasa bagi mereka.

Angin yang berhembus membuat udara menjadi lebih sejuk saat akan memasuki jam makan .siang. Namun sepertinya tidak untuk seorang wanita paru baya tapi masih terlihat sangat cantik dan awet muda menunggu putrinya dengan rasa kesal yang melanda.

"Kemana anak itu?" Eomma luhan berdecak kesal mengambil ponselnya lalu menghubungi seseorang. "dasar kelinci nakal!" eomma luhan mendengus kesal ia sudah berapa kali menelfon jungkook tapi  tidak diangkat membuatnya kesal karna ia sudah bilang akan fitting baju untuk acara pernikahan seokjin dan namjoon hari ini.

Tapi lihat lah bahkan tadi pagi-pagi putri bungsunya itu pergi tergesa-gesa bersama alice ke toko bunganya dengan alasan ingin melihat bunga tulipnya mekar di pagi hari. Membuat eomma luhan memijit keningnnya tidak habis pikir dengan putrinya yang satu itu.

Eomma luhan baru ingin menelfon jungkook lagi tapi suara teriakan yang terdengar dari pintu utama mansion hingga ruang tamu memperlihatkan jungkook yang datang dengan santai sambil tersenyum memperlihatkan gigi kelincinya saat melihat eomma luhan yang sedang duduk dan menatap kesal pada jungkook.

"Kookie pulang!!. Eoh eomma koo-- yakk!! eomma kenapa telinga kookie ditarik!! Aduh!! Duh!! Lepaskan eomma!!." pekik jungkook memegang tangan eomma luhan yang menjewer terlinganya tidak main-main sakitnya.

Eomma luhan melepaskan jewerannya mematap kesal pada putri bungsunya yang meringis sambil mengusap telinganya yang dipastikan akan memerah. " Kookie dari mana hm?, apa kookie lupa kita akan fitting baju untuk pernikahan seokjin dan namjoon?."

Jungkook membulatkan matanya melirik eommanya yang masih menatap dirinya kesal. Ia menunduk dan merasa bersalah membuat eomma nya menunggu dirinya sampai kesal seperti ini. Ini juga salah dirinya yang terlalu asik berkunjung ke toko bunga yang sudah lama tidak jungkook datangi sampai melupakan janji dengan eommanya.

"eomma maafkan kookie" jungkook mengulurkan jemarinya mengengam tangan eommanya. Jungkook menangkat kepalanya menatap eommanya dengan manik hitamnya yang berkaca-kaca. Eomma luhan tertegun lalu tersenyum. Ia membelai lembut rambut jungkook membuat jungkook kembali mengangkat kepalanya.

"Tenanglah eomma hanya khawatir karna kookie tidak menjawab telfon dari eomma." ujar eomma luhan tersenyum pada jungkook lalu mencium keningnya. "Maaf eomma ponsel kookie mati, kookie lupa mengisi baterainya. Maaf membuat eomma khawatir." eomma luhan tersenyum melihat putrinya yang sangat mudah menangis hanya karna tidak ingin membuat orang-orang khawatir atau merepotkan karna dirinya.

"Tidak sayang" mengangkat kepala jungkook lalu megusap sudut matanya terlihat basah karna hampir menangis. "kajja yang lain pasti sudah menunggu" ujar eomma luhan mengengam tangan jungkook. Jungkook tersenyum memeluk eomma luhan lalu berjalan mengikutinya masuk ke mobil yang langsung pergi meningglkan mansion Jeon.

Euphoria || Don't Look In The Cover?!, Inner Child Huh?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang