Euphoria

811 46 7
                                    

'Terjadi kecelakaan beruntun dengan sebuah truk menabrak sebuah mobil hitam--hingga mengelinding sejauh 10 meter dari tempat kecelakaan dan berhasil menewaskan seorang pria--yang dikenal sebagai seorang CEO ternama diseluruh Asia'





.
.
.






Pagi itu--kota paris digemparkan oleh berita kecelakaan yang terjadi tepat tadi malam. Berita yang mampu membuat semua orang tidak percaya--ketika seorang yang paling berpengaruh menjadi korban dalam kecelakaan itu.

Bukan hanya di kota paris--Korea Selatan pun kini sama gemparnya. Dengan empat orang paruh bayah kini terdiam dengan pikiran kosong--ketika saluran televisi menayangkan berita tersebut.

Bahkan ponsel dalam genggaman seorang wanita itu perlahan melemah dengan ponsel yang kini terjatuh keatas lantai, bersamaan air mata mengalir--

Saat--nama Kim Taehyung yang disebutkan sebagai korban dalam kecelakaan itu--

"T-tidak..i-ini tidak mungkin--" lirih baekhyun hampir seperti bisikan dengan nafas yang kini perlahan memburuh. Kepalanya menggeleng bruntal--mencoba untuk tidak mempercayai tayangan berita menampilkan sebuah mobil yang hancur total disetiap sisinya.

"T-tidak..hikss..b-bahkan kemarin sore Taehyung masih menelfonku--" lanjut baekhyun, lalu membuat matanya membulat dengan tangan kini kembali meraih ponselnya--dan mencoba menghubungi nomor putranya.

Semakin membuatnya frustasi dengan manik bergerak gusar--ketika hanya suara sambungan yang terdengar dari ponsel itu. Sementara Chanyeol berusaha mengumpulkan kembali kesadarannya--

Dengan helaan nafas panjang terdengar gemetar--bahkan tanpa disadari air mata itu mengalir dari sudut matanya.

"Yeobo--ayo kita jemput taehyung"

Ucap chanyeol pelan, mencoba bicara pada istrinya yang kini tampak begitu kacau--bahkan istrinya itu masih berulang kali mencoba menghubungi nomor taehyung yang dipastikan sudah tidak aktif.

"Yeo--"

"T-tidak!!, biakan aku menghubungi putraku terlebih dahulu. Mungkin ia sedang sibuk dan menonaktifkan ponselnya--"

Pekik baekhyun masih berusaha menghubungi nomor taehyung dengan tangan gemetar, bahkan air mata sudah mengalir begitu jelas membasahi wajahnya.

Melihat keadaan istrinya yang tampak begiti kacau--mampu membuat chanyeol ikut menetaskan air mata, lalu menarik sang istri dalam dekapannya.

Sementara luhan menatap seduh dengan air mata kini telah membasahi wajahnya--ketika melihat kedua sahabatnya menangis sambil berpelukan disana. Tangisan itu terdengar menyakitkan--bahkan sehun tidak kuasa menahan air matanya kemudian menarik istrinya kedalam pelukkan nya.

"hanie..hikss..t-taehyung a-apa ini benar..hikss--"

Lirih luhan dengan nafas bergemuruh--masih tidak percaya jika kini mereka kembali kehilangan seseorang yang begitu berharga dalam kisah ini.

"kau harus kuat, baekhyun pasti sangat membutuhkan dirimu--" lirih sehun mampu membuat luhan semakin terisak--ketika pikirannya kembali berselancar saat putrinya--jungkook kecilnya pergi meninggalkan mereka secara tiba-tiba.

Disisi lain--mobil itu melaju cepat membelah jalanan kota Seoul, dengan manik hitam tampak berkaca-kaca--setelah pria itu mendapat kabar bahwa sahabatnya, seseorang yang telah ia anggap sebagai saudara tiba-tiba pergi meninggalkan nya.

Jimin benar-benar akan memukul sahabatnya itu jika semua berita ini hanyalah lelucon. Hingga mobilnya berhenti disebuah perkarangan manison--dengan jimin kini melangkah masuk, hingga manik sipitnya dapat melihat istrinya sedang memangis dipelukkan seokjin.

Euphoria || Don't Look In The Cover?!, Inner Child Huh?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang