56

479 33 12
                                    

Hello gusy!!
Akhirnya kookoo back dibook ini huhu..

Maaf kelamaan up ny disini. Kookoo bingung nentuin konfilk and jalan ceritanya buat bab ini. Jadi kemarin kookoo udh sempet nulis, but karena kookoo ngerasa ada yang kurang dan tiba-tiba gk ad mood buat lanjut nulis hehe..

Jadi besoknya kookoo coba balik dan baca ulang.
And finally buat bab ini bisa diup juga hehe..

Terima kasih buat kalian yang masih setia nunggu cerita ini yahh..
Oh daann terima kasih buat 10K nyaa huhu, is so amazing gusy!!

So seblm baca yuks VOTE and KOMENnya, biar kookoo makin semangat buat up and menyelesaikan cerita ini hehe..

Kalo udh, yoks langsung ke ceritanya!!

Sorry for typo:)
And cekidott!!

















ENJOY
Warn long chap!
.
.
.




















Tulisan panjang yang font miring anggap aja lagi flashback ya guys..



























Mentari terlihat begitu cerah pagi ini dengan awan tipisnya yang berarak mengikuti angin yang berhembus ke arah timur. Musin semi di Negeri ginseng selalu memiliki suasana pagi yang indah dan nyaman, diiringi suara kicauan merdu menemani pagi yang indah ini.

Namun lain hal nya dikediaman mansion Kim saat ini-- seorang gadis yang kini menatap jengah serta helaan nafas pasrah saat tubuhnya dipeluk erat oleh sang kekasih yang tidur berbantalkan pahanya dan kedua lengan yang memeluk erat pinggang kecilnya.

Entah sudah berapa kali jungkook menghela nafas melihat tingkah kekasihnya pagi ini. Taehyung akan berangkat ke daegu hari ini dan menetap selama tiga hari--karena ia memiliki meeting bersama klien dan pengecekkan salah satu cabang perusahaan nya yang tiba-tiba mendapat masalah.

Namun lihatlah sekarang--taehyung bahkan tidak beranjak sedikit pun dari tempat nya saat ini dan malah memeluk jungkook erat dengan pakaian jas navy nya yang sudah rapi--tidak memperdulikan jika jas itu akan rusak atau kusut.

"Tae--kau harus segera berangkat" ucap jungkook sekian kalinya namun tetap mendapat gelengan dari taehyung dan semakin memperat pelukkannya "astaga, kau berada disana hanya tiga hari taehyung!" pekik jungkook dengan wajah merengut sedangkan taehyung hanya melirik sekilas kemudian kembali menenggelamkan wajahnya ke perut jungkook.

"Tiga hari sangat lama saat aku harus meninggalkan mu, baby" ucap taehyung membuat jungkook memutar mata malas "Aku bisa menyuruh hoseok hyung atau daniel untuk mengantikan ku dan aku tidak per--Aww!!, kenapa memukul ku sayang?!"

Pekik taehyung sambil mengusap dahinya yang dipukul lumayan kuat oleh jungkook yang kini menatap kesal padanya "Jangan meminta orang lain untuk menyelesaikan nya tae. Itu tanggung jawab mu, pergilah dan selesaikan dengan cepat. Setelah itu kau bisa pulang tanpa harus memikirkan pekerjaan mu lagi."

"Tap--

" Tidak ada tapi-tapi, taehyung. Sekarang cepat berangkat dan kembalilah dengan selamat. Aku akan menunggumu pulang" ucap jungkook dengan senyum manis membuat taehyung ikut tersenyum dan dengan berat hati harus bangkit kemudian mencium bibir jungkook sebagai penyemangat dan satu hal yang akan ia rindukan.

"Tae kau belum berangkat?" ucap chanyeol dari dapur dikuti baekhyun yang membawa dua gelas jus stawberry. "Aku baru akan pergi appa" lirih taehyung menatap jungkook yang kini terkekeh pelan. Taehyung jadi semakin tidak ingin pergi untuk meninggalkan jungkook. Entah kenapa seperti ada sesuatu yang menganjal diperasaannya.

Euphoria || Don't Look In The Cover?!, Inner Child Huh?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang