45

521 33 32
                                    

Ayemm backk!!
Morning gusyy.. Jangan lupa pada sarapan yah and semangat sekolahnyaa!!

Miam baru bisa update sekarang, dr kemaren ngejer deadline terus kookoonya hehe..

Masih pada nungguin cerita ini gak? Hehe makasih juga yang masih nungguin gusy!!
Kalo alur and ceritany udah ngebosenin nanti kookoo percepat aja alurny hehe biar makin dapet plot twistnya..

Tetep jaga kesehatan yah gusy and stay safe..

Jangan lupa VOTE and KOMENnya biar makin semangat kookoo up ceritanya hehe..

Happy reading gusyy and sorry for typo!!

























ENJOY
.
.
.





























Gelap, ruangan itu gelap hanya ada cahaya lampu meremang dan terkadang berkedip-kedip sendiri.  Setiap sudut ruangan itu terasa lembab dengan lantai yang kotor dan terdapat sisa genangan air yang mengering.

Suara ketukan sepatu menggema disepanjang lorong bersatu dengan suara kekehan yang terdengar mengerikan. Pintu disudut lorong itu dibuka bersamaa sebuah seringai yang muncul di bibir pria itu. Menatap lekat seseorang yang duduk dilantai yang kotor tidak berdaya.

Tubuhnya penuh dengan lembab dan keringat sebesar biji jagung dengan tubuh yang gemetar hebat saat matanya menatap pria tua namun masih memilili postur tubuh yang besar dengan lengan besar dan dada bidangnya dibalut kemeja hitam dengan kalung berliontin tengkorak menghiasi lehernya. Tangan kakinya terikat kuat dengan tali tambang ditambah sebuah rantai yang mengunci kakinya.

Pria itu mendekat dengan seringai  diwajahnya membuat seseorang yang didepannya beringsung menjauh dengan tubuh gemetar mata yang memerah dengan banyak sisa air mata yang mengering. Pria itu menjongkok mensejajarkan tubuhnya menatap lekat seorang wanita yang menunduk dan suara teriakan yang tertahan karna sebuah kain hitam mengikat menutupi mulutnya.

Pria itu menangkup pelan wajah wanita itu untuk memperlihatkan wajahnya dengan ibu jari dan telunjuknya. Namun lama kelamaan pria itu semakin kuat menangkup wajah wanita itu hingga membuatnya meringis dengan air mata yang menetes.

Pria itu terkekeh lalu menghepas kasar wajahnya dengan suara hisakan yang tertahan. Jemarinya terulur mengusap pipi wanita itu dengan telunjuknya lalu dengan cepat kembali menangkup kasar wajahnya.

"Dia masih hidup, sayang."

Wanita itu membulatkan matanya mematap mata pria itu dengan tubuh yang gemetar hebat dan air mata yang semakin mengalir deras.

"Kenapa kau tidak memberitahu ku hm?."

Wanita itu mengeleng dengan rasa takut yang semakin menyelimuti dirinya saat pria itu mendekatkan wajahnya lalu berbisik tepat disamping telinganya. Lalu ia terkekeh membuat ruangan itu menggema lalu pergi dari sana sambil mengeluarkan sebatang nikotin yang disampirkan di bibirnya dan pematik api. Meninggalkan wanita itu yang terduduk lemah dengan tangisan yang semakin menjadi namun tertahan.

"Aku akan membawanya untuk menemui ayah nya."














•••


Hari yang ditunggu-tunggu oleh dua pasang pengantin akhirnya tiba. Pernikahan yang diselenggarakan besar dengan nuansa putih dipesisir pantai berlatar laut dengan langit oren dan matahari yang hampir menghilang dibalik lautan yang terbentang luas.

Euphoria || Don't Look In The Cover?!, Inner Child Huh?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang