50

523 32 38
                                    

Haii guysss!!!
Kookoo backk uhuuu!!
Gimana puasanyaa, masih pada lancar yahh hehe..

Kookoo kepagian gk diupdatenya??
Tapi gapapalah buat nyemangatin kalian dipagi senin and puasa hehe..

Seperti biasaa sebelum baca VOTE and KOMENnya dulu yokk!!
Biar kookoo makin semangat updatenya and thanks you so much buat kalian yang udh baca and vote di cerita ini heheh..

Sayang kalian banyakk banyakk!!
Okeh langsung ke cerita!!

Sorry for typo:)
And cekidott!!!













ENJOY
.
.
.


















Angin berseru kencang dimalam Negara ginseng yang dipenuhi bangunan-bangunan menjulang tinggi yang terlihat bersinar memberikan cahaya pada setiap malam dengan langit yang ditaburi oleh ribuan bintang disana. Namun sepertinya rembulan tidak terlihat untuk malam ini--angin yang berhembus kencang membawa awan menutupi rembulan dan cahaya nya membuat ribuan bintang ikut tidak terlihat malam ini--hanya awan gelap yang menghiasi langit dengan suara gemuruh kemudian menurunkan rintik-rintik hujan perlahan berubah menjadi hujan yang mampu membuat pejalan kaki yang tadinya ingin menikmati keindahan malam Negara Ginseng itu harus rela meneduh disuatu tempat.

Namun tidak untuk seorang gadis yang melangkahkan kakinya gontai dengan tatapan kosong. Tidak memedulikan hujan yang total membasahi tubuhnya dan suara gemuruh yang terkadang terlihat kilat menyambar diatas sana.

Manik hitam bulat segelap langit malam itu kehilangan binarnya--seperti langit malam saat ini seolah mengetahui apa yang sedang ia rasakan. Bulir kristal itu mengalir dari sudut mata bulatnya namun berhasil disamarkan oleh air hujan yang membasahi wajah cantiknya, tubuhnya gemetar saat angin berhasil mencubit tubuhnya yang hanya menggunakan dress biru lengan pendek sepanjang bawah lutut membuatnya memeluk tubuhnya sendiri dengan bulir air mata yang kembaIi mengalir dipipinya. Ia hanya berjalan tanpa mengetahui tujuannya mengacuhkan tatapan heran atau iba dari orang-orang yang melihat dirinya.

Malam ini seolah takdir berhasil mempermainkan dirinya. Setelah bertahun-tahun ia baru mengetahui fakta yang berhasil menghancurkan hidupnya. Hanya dengan sekali petik ia kembali jatuh kedalam lubang yang gelap seperti tahun sebelumnya. Menakutkan--hidup dipenuhi noda darah yang selalu menghiasi tangan lembutnya. Merenggut begitu banyak kehidupan bahkan seorang bayi--nyatanya ia hanya seorang monster dibalik wujud malaikatnya.

Waktu remajanya harus rela direngut karena ancaman dan paksaan dari orang-orang berbadan besar dipenuhi tato sampai ke bagian lehernya. Ia dipaksa menjadi seorang monster hanya untuk kepentingan egois seseorang--berbulan-bulan ia ditahan dan dipaksa menjadi seorang monster tanpa hati dan nuraninya. Berulang kali mencoba lari namun berulang kali pula orang-orang tidak bersalah terbunuh karna dirinya.

Jungkook berhenti melangkah--kepalanya menunduk dengan tangan meremat kuat lengan yang memeluk tubuhnya sendiri tidak memedulikan goresan yang mungkin akan terlihat dilengan putihnya. Tubuh kecilnya gemetar dengan wajah pucat menghilangkan rona merah dipipinya dadanya seperti dihantam batu besar dengan kepala yang terasa pening--tubuhnya goyah dengan lengan nya yang menahan pada penyangga jembatan karna angin yang tiba-tiba berhembus kencang.

Jungkook mengangkat kepalanya manik bulatnya bergerak kaku menatap sungai han yang terbentang luas dibawah sana. Air matanya kembali mengalir namun lagi-lagi hujan menyamarkannya. Jungkook tidak peduli hujan yang membasahi tubuhnya, ia tidak peduli selarut apa dan dimana dirinya berada berharap ia bisa terus berjalan membawanya ke suatu tempat yang tenang dan nyaman yang selalu ia harapkan.

Euphoria || Don't Look In The Cover?!, Inner Child Huh?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang