Seunghwan masih tak sadarkan diri saat dibawa oleh kedua kakak nya ke dalam mobil. Sejong menyarankan agar Seunghwan dibawa ke rumah sakit terdekat, namun Minhyuk bersikeras untuk membawa Seunghwan ke rumah saja.
Mereka berdua sempat beradu argumen sebentar sampai akhirnya keputusan nya adalah membawa Seunghwan ke rumah sakit.
Seunghwan langsung dibawa ke UGD.Karena bukan kawasan kerja kedua nya, Minhyuk dan Sejong hanya bisa diam melihat para staff disana menangani sang adik.
Beruntung bahasa inggris kedua nya lancar sehingga tidak ada hambatan dalam berkomunikasi."Trauma?!" Sejong dan Minhyuk kompak terkejut mendengar diagnosa dari dokter mengenai apa yang dialami Seunghwan.
Dokter itu pun mengangguk.
"Kami sudah memanggil bagian psikologi untuk datang. Dia sudah sadar dan seperti nya cukup memungkinkan untuk di tanyai mengenai apa yang dia alami selama ini""Hyung, bagaimana? Mau tetap disini saja atau dibawa pulang?" Tanya Sejong.
Minhyuk berpikir sejenak, dia sebenarnya ingin tahu bagaimana keadaan psikologi adiknya sebelum dirinya pulang ke korea. Tapi disisi lain dia takut bahwa dirinya lah penyebab utama dari trauma yang dialami Seunghwan.
"Hyung!!" Sejong menyikut lengan Minhyuk.
"Hah? Ohh biarkan saja dia diperiksa" Jawab Minhyuk spontan.
Minhyuk sedikit terkejut mendengar ucapan yang keluar dari mulutnya. Namun ia sudah pasrah karena lebih mengutamakan kesehatan mental adik nya.
Sudah 2 jam sejak Seunghwan masuk rumah sakit. Namun dokter masih belum memberikan keterangan hasil dari tes yang dilakukan kepada Seunghwan.
Minhyuk dan Sejong terlihat bingung dan gugup.
Minhyuk pun dilema karena dirinya harus kembali besok dan bagaimana jika besok Seunghwan masih belum pulih.Namun ternyata, saat itu juga Seunghwan terlihat berjalan ke arah mereka berdua dengan normal. Tidak terlihat seperti sedang sakit.
"Ayo pulang" Ajak Seunghwan kepada kedua kakak nya.
"Kau? Bagaimana keadaan mu? Bagaimana bisa kau mengajak kami pulang setelah tadi kau tak sadarkan diri?" Heran Sejong.
"Aku baik-baik saja" Seunghwan mengangguk.
"Kau yakin?" Minhyuk menatap Seunghwan.
"Aku sangat yakin" Balas Seunghwan.Saat akan pergi, dokter yang menangani Seunghwan meminta untuk berbicara dengan perwakilan dari keluarga. Karena Minhyuk adalah anak sulung, maka dia yang berbicara dengan dokter itu.
"Begini, saya awalnya kurang mengerti dengan baik tentang Ms.Wendy" Dokter itu mengawali pembicaraan.
"Maksudnya?" Minhyuk bingung.
"Ms.Wendy sebenarnya mengalami sebuah trauma terkait masa lalu nya. Yang membuat saya bingung pada awalnya adalah, dia bercerita kepada saya sejak awal dengan intonasi suara yang terdengar sedih, tertekan dan seperti sangat benci terhadap hidupnya. Namun setelah nya, dia kembali menjadi ceria seolah tidak pernah terjadi apa-apa" Jelas Dokter nya.Minhyuk yang juga seorang dokter langsung paham apa maksudnya. Walaupun bukan seorang psikolog tapi dia merupakan pemilik gelar profesor termuda di Korea.
"Dia terlalu banyak memendam ketakutan sehingga itu menjadi mudah terlupakan" Ucap minhyuk.
"Anda paham? Apakah anda dokter?" Tanya Dokter dihadapan Minhyuk.Minhyuk mengangguk.
"Saya dokter bedah.""Syukurlah dia memiliki seseorang yang pahan tentang kondisi nya. Saya harap anda bisa menjaga nya dengan baik. Yang saya khawatirkan adalah ketika emosi nya sedang tidak stabil dia akan melakukan hal-hal berbahaya" Ucap sang dokter.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Broke Family
FanfictionMendapatkan rasa kasih sayang dari orang tua adalah sebuah kebahagiaan yang tidak bisa didapatkan dengan harga berapapun. Kasih sayang orang tua adalah hal yang umum didapatkan oleh setiap anak. Namun tidak untuk Seunghwan, Putri bungsu keluarga So...