51

33 2 0
                                    

Keesokan harinya,  kondisi Seunghwan dan Sejong sudah sama-sama membaik. Seunghwan dengan keluarga nya serta Min Yoongi yang masih berada di Doldam kini sudah dalam perjalanan pulang menuju Seoul.

Mereka terbagi menjadi tiga mobil yang dikendarai oleh Yoongi, Minhyuk serta Seungjoon.
Seunghwan kini berada dimobil Yoongi dengan Hyoseop yang berada ditengah-tengah mereka.

"Yoongi-ya, kau yakin?" Tanya Seunghwan tiba-tiba.

"Yakin tentang apa?" Balas Yoongi.

"Kau ikut ke London bersamaku." Lanjut Seunghwan.

Yoongi tersenyum,"tentu saja yakin."

"Kau akan pergi ke London kapan?" Tanya Hyoseop sambil menatap Seunghwan.
"Aku pribadi ingin pergi ketika Sejong oppa sembuh. Tapi disisi lain aku ingin semua masalah ini cepat selesai." Jawab Seunghwan.

"Kalau begitu lebih cepat kau pergi itu lebih bagus." Ucap Hyoseop.

"Kau terdengar seperti mengusirku secara halus Mr.Paul." sinis Seunghwan.
"Tidak, bukan itu maksudku. Kau tadi mengatakan ingin masalah ini cepat selesai kan." Hyoseop sedikit panik.
"Ya terserah kau saja lah." Seunghwan merajuk.

Yoongi hanya menahan tawa nya melihat interaksi Seunghwan dengan Hyoseop.
Tak lama, ponsel Seunghwan berdering. Panggilan masuk itu ternyata dari Seungjoon yang menyuruh mereka untuk berhenti terlebih dulu disebuah rest area.

Yoongi langsung mengangguk dan melanjutkan perjalanan menuju rest area yang dimaksud. Setelah sampai disana, sudah nampak yang lain berdiri disamping mobil masing-masing. Begitu keluar dari mobil, Seunghwan langsung mencium aroma roti kopi yang semerbak disekitarnya.

"Harum sekali, " Ujar Seunghwan.

Minhyuk tampak tersenyum melihat Seunghwan. "Kau lihat abeoji, Seunghwan pasti suka disini."

"Kalau begitu ayo kita berpencar. Beli makanan yang kalian mau lalu berkumpul di meja itu." Seungjoon menunjuk salah satu spot tempat duduk yang masih kosong.
"Baik!" Kompak mereka.

"Seunghwan-ah, aku angkat telfon dulu ya. Nanti aku menyusul." Ucap Yoongi yang dibalas anggukan oleh Seunghwan.

"Apakah tidak lebih baik kalian berpacaran saja?" Celetuk Minhyuk.
"Oppa!" Seunghwan menyenggol sikut Minhyuk.
"Apa yang dikatakan Minhyuk hyung benar. Kalian sudah kenal dari lama." Sahut Sejong.
"Aku belum terpikirkan apapun. Sudahlah jangan bertanya lagi soal itu." Seunghwan dengan cepat menggelengkan kepalanya.

Seunghwan langsung melangkahkan kaki nya menuju salah satu food court yang menyediakan roti kopi yang sedari tadi aroma nya sudah memenuhi hidung nya.
Saat akan memesan, ponsel Seunghwan berdering. Dilihat nama yang tertera adalah panggilan masuk dari sang Sekretaris Seori.

"Seori-ya, ada apa?" Seunghwan mengawali pembicaraan.

"Seunghwan-nim, kau lupa bahwa hari ini ada jadwal menghadiri acara amal di Song Parents Spot?" Balas Seori dari sebrang sana.

Seunghwan terdiam sejenak.
"Kau benar! Aku lupa tentang itu!"
"Bagaimana ini? Aku masih jauh dari Seoul?" Tanya Seunghwan.

"Tak apa, masih banyak waktu untukmu bersiap. Yang kau perlu lakukan hanya berganti pakaian saja. Berbagai dokumen dan barang donasi sudah aku siapkan."

"Terima kasih banyak Seori, kau sangat banyak membantu pekerjaanku." Ujar Seunghwan lega.
"Aku akan pergi sekarang. Jika sudah siap aku akan menghubungimu." Seunghwan mengakhiri panggilan.

"Oppa!" Seunghwan memanggil Minhyuk.

"Why?" Balas Minhyuk.

"Maaf, aku harus segera pergi. Aku lupa memiliki kegiatan lain hari ini." Ujar Seunghwan.
"Apa kegiatan lain itu Seunghwan-ah?" Seungjoon mendekat.

Our Broke FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang