24

45 7 0
                                    

Sudah hampir satu bulan semenjak Seunghwan operasi.
Keadaan nya sudah benar-benar lebih baik dari sebelumnya. Walaupun Seunghwan masih harus menggunakan kursi roda untuk beraktivitas, itu lebih baik daripada terus berbaring di tempat tidur.

Ketika hari sudah mulai siang dan matahari bersinar terik, Seunghwan sedang menatap tanaman di halaman Rumah sakit.
Tak diduga, Suga tiba-tiba datang menghampiri Seunghwan.

"Hai Wendy!"  Suga menyapa Seunghwan

"Omo! Suga?! Kau disini? Sejak kapan?"  Seunghwan terkejut.
"Aku sudah lama disini." Balas Suga.
"Oh ya, panggil saja aku Seunghwan" Ucap Seunghwan.

Suga menatap Seunghwan.
"Kau juga, jangan panggil aku Suga"

"Aku harus memanggil mu apa?" Tanya Seunghwan.
"Yoongi, nama ku Min Yoongi" Jawab Suga.

"Tunggu, kau bagian dari keluarga Min? Aku ingat tentang direktur Min yang di operasi oleh Minhyuk oppa" Seunghwan serius menatap Suga.
"Itu benar, dia kakek ku" Suga mengangguk.
"Wah...dunia benar-benar sempit" Seunghwan hanya menggelengkan kepalanya.
"Bagaimana keadaan mu sekarang?" Tanya Suga.
"Sudah jauh lebih baik" Jawab Seunghwan.

Akhirnya mereka berdua mengobrol dan membicarakan banyak hal. Namun tidak lama Seungjoon datang menghampiri mereka.

"Seunghwan-ah, waktunya untuk kembali ke kamar mu" Ucap Seungjoon.

Tentu Seunghwan terkejut dengan Seungjoon yang bersikap seperti itu.

Melihat ada Seungjoon disana, Suga langsung membungkukan badannya menyapa Seungjoon.
"Annyeonghaseyo"

"Kau Yoongi kan?" Tanya Seungjoon.

Suga mengangguk.

"Terima kasih sudah menemani Seunghwan" Ucap Seungjoon.
"Tidak masalah, lagipula kami memang berteman" Balas Suga.

Akhirnya Seungjoon pamit untuk membawa Seunghwan kembali beristirahat.

"Kau bisa berkunjung nanti jika ingin bertemu Seunghwan" Ucap Seungjoon.
"Aku mengerti, terima kasih" Suga membungkukan badannya lagi dan melihat Seungjoon dan Seunghwan yang mulai menjauh.

"Seunghwan-ah" Panggil Seungjoon.

"O-oh? Ya abeoji?" Balas Seunghwan dengan sedikit perasaan gugup.
"Bagaimana keadaan mu sekarang?"Tanya Seungjoon.
"Kau baik-baik saja" Seunghwan mengangguk.

Sambil mendorong kursi roda, Seungjoon terus berusaha mencari topik pembicaraan agar terus terjadi komunikasi dia dengan anaknya.
Meskipun masih canggung, Seungjoon terus mencoba untuk memulai pembicaraan.

"Ketika kau pulang, mau tinggal dirumah?" Tanya Seungjoon.
"Di rumah mu?" Seunghwan bertanya balik.
"Tentu saja rumah kita" Balas Seungjoon.
"Jika kau mengizinkan aku akan tinggal disana" Ucap Seunghwan.

"Tentu saja, kau adalah keluarga ku. Anak bungsu dan anak perempuan satu-satunya"

Sebuah ucapan yang Seunghwan tidak sangka akan keluar dari mulut ayah nya itu.
Dalam hati Seunghwan tiba-tiba hadir sebuah perasaan yang sudah lama tidak ia rasakan.
Rasa hangat dan nyaman yang timbul karena merasakan kasih sayang dari seseorang.
Memang terkesan simple,namun itu sangat berarti bagi Seunghwan.

Namun tak lama, tiba-tiba Seungjoon berhenti karena melihat keberadaan Jooda yang berdiri di depan pintu kamar Seunghwan.

"Imo!" Panggil Seunghwan.

Seungjoon terkejut ternyata Seunghwan mengenali Jooda sebagai bibi nya.

Jooda hanya tersenyum dan menghampiri Seunghwan.
"Aigoo bagaimana keadaan mu Seunghwan-ah?"

Our Broke FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang