30

53 4 0
                                    

Flashback

"Abeoji,aku berangkat" Ucap Sejong.
"Hati-hati disana. Jaga dirimu baik-baik dan jangan lupa untuk terus berkabar" Balas Seungjoon.
"Tentu saja. Ahjumma,tolong jaga ayah ku dengan baik" Sejong menatap Jiah.
"Tenang,akan aku jaga ayah mu dengan baik" Jiah tersenyum.

Akhirnya Sejong langsung pergi menuju bagian keberangkatan di bandara dan menghilang berbaur dengan orang-orang di bandara.

Selama di Jerman Sejong ternyata mengambil spesialis bedah jantung. 3 tahun terakhir ia dengan giat belajar hingga berhasil melakukan operasi pertama nya di bedah jantung dengan sangat baik.

Kini ia kembali bertugas di sebuah rumah sakit di Paris yang bekerja sama dengan kampus nya.
Sejong ternyata mengikuti program pertukaran mahasiswa di Jerman dan mendapatkan tempat praktek di kota Paris yang selalu ramai.

Seperti hari ini,tiba-tiba kejadian penembakan terjadi dan UGD menjadi sangat sibuk.
Sejong menangani pasien dengan kondisi yang sudah parah dan bahkan sesegera mungkin perlu di operasi.

Saat sedang memeriksa seorang pasien,tiba-tiba seorang dokter wanita bernama Stella menghampiri nya.
"Permisi Doctor Son,Can you help me? Keadaan nya tidak baik dan dia sudah cukup kehilangan banyak darah. Kesadaran nya pun menurun" Ucap nya.

Sejong kembali mengalungkan stetoskop dileher nya dan segera melihat keadaan pasien yang dimaksud Stella.
Saat membuka gorden yang menutupinya Sejong terkejut.

Seseorang yang sangat ia kenal sedang terbaring disana dengan berlumuran darah.

Flashback End

"SON SEUNGHWAN!" Sejong mengguncang tubuh adiknya itu agar tetap menjaga kesadaran nya.

"Oppa...ini nyata? Sejong oppa..."

Ucapan Seunghwan sudah mulai melantur.
Sejong langsung menangani Seunghwan dan melakukan operasi darurat.
Seunghwan dipindahkan ke ruang isolasi khusus dan langsung menjalani operasi darurat untuk mengeluarkan peluru yang berada di tubuh nya.
Namun kondisi Seunghwan tidak kunjung membaik dan semakin buruk.

"Tunggu! Jangan ada yang bergerak" Ucap Sejong.

"Aku butuh informasi. Apakah dia mengkonsumsi minuman beralkohol sebelum kejadian?" Tanya Sejong.
"Kemungkinan besar iya. Karena penembakan ini terjadi di sebuah bar outdoor" Jawab Stella.

"Oh shit! Pantas saja keadaan nya tak kunjung membaik. Pasti kadar alkohol dalam tubuh nya tinggi sehingga obat yang masuk pun sulit untuk bekerja" Ucap Sejong.
"Kita tunggu sekitar 2 jam lagi. Sambil menunggu ayo kita menangani yang lain" Lanjutnya.

Saat keluar dari ruang isolasi khusus,Sejong terkejut melihat ada Jooda dan Nenek dari pihak ibunya disana.

"Son Sejong?! Kau ada disini?" Jooda terkejut.
"Imo,aku akan menjelaskan nya nanti. Ada banyak hal yang harus aku tangani saat ini" Sejong langsung berlari menghampiri para pasien.

"Anda keluarga pasien atas nama Wendy Son?" Tanya Stella.

Jooda dengan cepat mengangguk.
"Ya kami keluarga nya"

"Saat ini kondisinya belum stabil karena kadar alkohol dalam tubuhnya masih tinggi. Tetapi untuk peluru yang mengenai Wendy sudah dikeluarkan dengan tindakan operasi darurat oleh Dokter Sejong" Stella menjelaskan.
"Terima kasih banyak dokter. Kami benar-benar khawatir dengan Wendy" Choi Jiwoo menggenggam tangan Stella.
"Sudah kewajiban kami untuk menyelamatkan nyawa setiap orang" balas Stella.

Choi Jiwoo merupakan sosok nenek yang membuat Seunghwan menjadi seorang pewaris.Terlihat di raut wajahnya perasaan khawatir.

"Eomma,gwaenchana. Seunghwan akan baik-baik saja" Jooda berusaha menenangkan Jiwoo.

Our Broke FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang