2

203 20 2
                                    

Seunghwan membuka matanya, ia melihat langit-langit berwarna putih yang berada tepat di depan mata nya.
Saat melirik ke samping, terlihat seseorang menggunakan jas dokter sedang membereskan peralatan.

"Oh aku di klinik" Gumam Seunghwan.

Seunghwan menggerakan tubuh nya untuk mengubah posisi ia berbaring. Itu menimbulkan suara yang membuat orang disana menengok.
Orang yang menggunakan jas dokter itu ternyata adalah Kakak sulung nya.

"Seunghwan-ah kau sudah sadar" Minhyuk menghampiri Seunghwan.

Seunghwan hanya diam karena takut.

Karena melihat raut ketakutan di wajah adiknya itu, Minhyuk langsung menggenggam tangan Seunghwan dan menenangkan nya.
"Tenang, aku tidak akan memarahi mu"

"Terima kasih" Seunghwan tersenyum lalu melepaskan tangan nya dari genggaman sang Kakak.

Seunghwan beranjak dari tidur nya dan hendak melepas infus yang berada di tangan nya. Namun langsung dicegah oleh Minhyuk.
"Hey, apa yang kau lakukan?! Kau belum pulih"

"Aku harus kembali ke kelas. Aku tidak boleh tertinggal satu mata pelajaran. Aku harus belajar" Seunghwan bersikeras untuk pergi.

"Son Seunghwan!!"

Minhyuk menaikan nada bicara nya dan sedikit membentak adik nya itu. Seunghwan tentu saja terkejut. Mata nya bertemu dengan mata sang kakak yang sedang menatap nya tajam.

"Kau boleh belajar semau diri mu. Kau boleh mengerjakan tugas sebanyak-banyaknya. Tapi kau harus memperhatikan tubuh mu. Fisik mu harus kau jaga dengan baik." Minhyuk mulai tenang.

Seunghwan lagi-lagi hanya terdiam. Dia heran kenapa minhyuk menjadi peduli pada dirinya.

"Mianhae Seunghwan-ah" lanjut minhyuk.

"Eum?" Heran Seunghwan.

"Aku minta maaf" Ucap Minhyuk.
"Untuk?" Tanya Seunghwan
"Segalanya." Jawab Minhyuk.
"Kupikir kau memang pantas memperlakukan aku keras seperti itu. Karena aku yang membuat kau dan sejong oppa kehilangan seorang ibu" Seunghwan tersenyum tipis.

Minhyuk tentu saja tidak menyangka Seunghwan tahu bahwa ibu mereka meninggal dunia ketika melahirkan Seunghwan.

"Jangan pikir aku tidak tahu kenapa abeoji memperlakukan aku berbeda dari kalian. Justru karena perbedaan itu aku terpancing untuk mencari tahu apa yang telah aku lakukan, apa salah ku di masa lalu. Dan aku akhirnya menemukan jawaban nya" Ucap Seunghwan.

"Kau tidak harus peduli pada ku sekarang. Itu akan terasa aneh dan canggung. Aku sudah biasa hidup tanpa support dan apresiasi dari kalian." Seunghwan akhirnya beranjak dari kasur dan melepaskan infus nya lalu pergi.

"Son Seunghwan! Seunghwan-ah!!" Minhyuk berteriak memanggil adik nya namun Seunghwan mengabaikan dirinya.

Minhyuk hanya menghela nafas nya kasar dan langsung pergi dari klinik itu untuk pulang ke hotel.
Namun lagi-lagi sebelum pergi, Minhyuk menyempatkan untuk melihat Seunghwan di kelas nya walaupun dari jauh.

"Syukurlah teman teman nya sangat perhatian" Gumam Minhyuk.

Benar, teman teman Seunghwan sangat peduli terhadap satu sama lain, bukan dengan Seunghwan saja.

"Kau benar-benar sudah sembuh?" Tanya Sonia.

"Wendy, kau tahu tadi Profesor Minhyuk menggendong mu dan membawa mu ke klinik" Ucap Chirsty.
"Dia sangat mempesona dimata ku, sungguh" Sambung Sella.

Seunghwan hanya tersenyum melihat teman teman nya mengagumi kakak sulung nya.
Tapi tidak ada yang tahu bahwa mereka ada hubungan darah.
Seunghwan menyembunyikan identitas nya dengan sempurna selama sekolah disana.
Privasi diantara mereka sangat rapat sehingga mereka hanya sekedar kenal untuk berteman tanpa mengusik terlalu dalam kehidupan seseorang.

Our Broke FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang