31

38 6 1
                                    

Penembakan yang terjadi di Paris cukup menggemparkan. Pelaku ternyata memiliki motif sakit hati terhadap perempuan yang berada di bar outdoor tersebut dan berencana membunuh semua perempuan yang berada di bar dengan cara ditembaki oleh pistol.

Tapi ternyata perempuan yang di incar nya itu tidak terluka sedikitpun karena berhasil kabur.
Perempuan itu bernama Viona
Dia adalah anak dari kalangan atas yang untung nya bisa dengan mudah mengurus masalah seperti ini. Selain pelaku yang sudah tertangkap,seluruh biaya rumah sakit para korban akan ditanggung oleh keluarga nya.

Saat ini perwakilan dari keluarganya sedang berada di rumah sakit. Ia menemui langsung keluarga korban dan segera melaksanakan perintah dari sang atasan tentang seluruh biaya pengobatan yang ditanggung oleh keluarga Viona.

Jooda yang mendengarkan itu hanya mengangguk pelan dan tidak banyak berbicara.
Setelah selesai dengan pembahasan itu,Jooda kembali melihat kondisi Seunghwan dari kejauhan karena keponakan nya itu masih berada di ruang isolasi khusus yang hanya memperbolehkan dokter dan perawat yang masuk.

"Seunghwan-ah,ayo cepat pulih. Masih banyak hal yang harus kau ketahui dan pasti kau menyukai nya" Gumam Jooda.

Hari ini tepat 3 hari setelah kejadian itu,teman-teman kampus Seunghwan datang menjenguk dan ikut mendoakan agar Seunghwan cepat pulih.
Terlebih Bella yang merasa sangat bersalah karena teman nya itu terkena tembakan demi melindungi dirinya.

"Tidak usah menyalahkan dirimu sendiri. Sifat dia sudah seperti itu sejak dulu. Dia lebih mementingkan orang lain daripada dirinya sendiri" Ucap Sejong yang tiba-tiba sudah berada disana.

"Kau mengenal Wendy?" Tanya Bella.

"Tentu saja, dia kakak kedua Wendy" Jooda menjawab pertanyaan nya.

"Hallo salam kenal. Aku kakak kedua Wendy. Sejong Son" Sejong memperkenalkan diri.

"Wah,kami tidak tahu bahwa Wendy memiliki kakak laki-laki setampan ini"Celetuk Tiffany.

Mendengar ucapan dari teman adiknya itu,Sejong merasa salah tingkah dan menggaruk tengkuknya yang sebenarnya tidak terasa gatal.

"Bagaimana keadaan Wendy?" Tanya Bella.
"Dia mungkin shock,kesadaran nya belum pulih. Tapi untuk kondisi nya dia sudah lebih baik dari kemarin" Jawab Sejong.
"Ahh syukurlah" Bella bernafas lega.

"Kalian teman dekat Wendy kan? Boleh aku berbicara dengan kalian secara terpisah?" Ucap Sejong.
"Tentu saja boleh" Mereka kompak mengangguk.

"Imo,ada sesuatu yang harus aku tanyakan kepada mereka. Aku permisi sebentar ya" Sejong menatap Jooda.
Jooda hanya mengangguk dan kembali duduk sambil melihat ke arah Seunghwan.

Sejong akhirnya mengajak tiga teman adiknya itu untuk pergi ke kantin dan memberikan mereka minuman kaleng.

"Ada yang harus aku tanyakan kepada kalian." Sejong mengawali pembicaraan.

"Tunggu dulu. Sebelum pembicaraan kita semakin dalam,aku bingung harus memanggilmu apa" Ucap Tiffany.

"Cukup panggil nama ku saja" Balas Sejong.

"Ah baiklah. Apa yang akan kau tanyakan Sejong?" Tanya Tiffany.
"Bagaimana keadaan Seu...ah maksudku Wendy selama dia disini?" Tanya Sejong.

"Dia baik-baik saja. Dia adalah orang yang selalu menghidupkan kembali suasan" Jawab Bella.

Tiffany dan Stella mengangguk setuju dengan jawaban Bella.

"Ah syukurlah,sifat dia memang tidak berubah" Ucap Sejong.

"Kenapa kau seperti orang yang tidak pernah berhubungan dengan dia?" Tanya Stella.
"Jujur,aku memang lost contact beberapa tahun terakhir dengan dia. Jadi aku tidak tahu apa yang terjadi dengan Wendy selama dia disini" Jawab Sejong.

Our Broke FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang