41

43 5 0
                                    

Security pabrik yang melihat kartu nama Seunghwan terkejut saat melihat nama yang tertera disana.
Melihat raut wajah terkejut security,beberapa karyawan mendekat dan melihat kartu nama milik Seunghwan.

"Omo! Dia direktur baru Gold Choize!!"

"Beruntung kau tidak mengatakan hal yang aneh!" Security itu menegur karyawan wanita tadi.
"Aku kan tidak mengetahui siapa dia" Balas nya.

"Ya bagaimana kita mau tahu. Kita hanya di suruh terus bekerja dan bekerja oleh si Eric kurang ajar itu" Timpal security nya.

Seunghwan kini memacu mobilnya dengan kecepatan tinggi. Saat sedang fokus tiba-tiba ada telpon masuk dan Seunghwan mengabaikan nya. Padahal itu adalah telpon dari ketua tim evaluasi dari kantor pusat.

Tak lama ia akhirnya sampai di Yeonsan dan langsung berlari ke UGD mencari karyawan yang terluka tadi.

"Mr.Paul!!" Seunghwan berteriak ketika melihat Hyoseop.

Hyoseop melihat ke arah Seunghwan sementara staff lain kebingungan karena Seunghwan memanggil Hyoseop dengan nama lain.

"Itu nama asing ku..itu nama ku juga" Hyoseop berusaha agar orang-orang disana tidak berpikiran aneh tentang nya.

"Dimana mereka?" Tanya Seunghwan.

"Satu orang sudah dipindahkan ke ruang khusus dan satu lagi sedang menuju ruang operasi" Jawab Hyoseop.

Seunghwan benar-benar lega mendengar mereka langsung ditindak medis oleh Yeonsan.
Tapi tiba-tiba Seunghwan kembali mimisan dan badan nya limbung. Beruntung ada meja yang bisa menahan Seunghwan disana.

Hyoseop yang berada disana refleks langsung mengambil tisu dan membantu Seunghwan membersihkan darah yang mengucur dari hidung nya.

"Kau baik-baik saja?"Hyoseop mulai khawatir.

Seunghwan memgangguk.
"Aku baik-baik saja"

"Son Seunghwan!" Tiba-tiba suara Sejong terdengar memanggil adik perempuan nya itu.

Seunghwan tentu langsung tahu kenapa Sejong memanggilnya dengan nada marah.Sudah terhitung dua kali Seunghwan mimisan dalam sehari ini.

"Ini yang kau sebut baik-baik saja?" Sejong menarik tangan Seunghwan lalu menatap adik nya itu.
"Aku hanya kelelahan! Itu saja!" Balas Seunghwan.

"Kau kelelahan itu sudah pasti. Tapi aku merasa aku perlu diperiksa Seunghwan-ah" Ujar Sejong.

"Kumohon,jangan memaksa aku untuk sekarang. Sudah terlalu banyak hal yang aku pikirkan. Biarkan aku selesaikan semua ini dulu" Seunghwan menatap Sejong.
"Ah kau sudah banyak pikiran sekarang jadi kau tidak mementingkan kesehatan dirimu?" Tanya Sejong.

"Bukan seperti itu...tapi.."

"Baiklah,nikmati waktu banyak pikiran mu itu Seunghwan isanim" Sejong pergi meninggalkan Seunghwan disana bersama Hyoseop.

Sejong sedikit merasa tersinggung. Karena dirinya pun memiliki banyak pikiran namun tetap peduli dengan kondisi sang adik.
Tapi kenapa adik nya itu tidak memberikan respon yang baik tentang kepedulian yang diberikan oleh Sejong itu.

Melihat Sejong pergi meninggalkan UGD,Seunghwan pun ikut pergi.

"Lagi-lagi aku berada di tengah perselisihan mereka" Gumam Hyoseop.

Seunghwan pergi ke ruang tunggu keluarga yang berada di dekat ruang operasi.Ia berharap akan mendapatkan kabar baik tentang karyawan nya.

Beruntung Seunghwan tidak sendiri.
Beberapa karyawan yang merupakan rekan terdekat dua korban itu telah tiba.Seunghwan berinisiatif memanggil kembali ketua tim yang menghubungi tadi dan menyuruh nya untuk mencari rekan terdekat dari korban di pabrik dan membawa nya ke rumah sakit.

Our Broke FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang