Semua orang hari ini berpakaian serba hitam. Orang-orang berkumpul di sebuah rumah duka yang terletak di kota Seoul.
Ternyata Seunghwan menerima kabar bahwa sang nenek meninggal dunia secara tiba-tiba karena serangan jantung ketika sampai di Korea. Saat setelah makan malam itu,Seunghwan langsung pergi ke rumah sakit lalu lanjut ke rumah duka bersama keluarga Choi yang lain.Seunghwan terlihat menangis terisak-isak sambil melihat foto halmeoni diantara rangkaian bunga yang berjejer.
Jooda terus mengusap kepala Seunghwan dengan lembut agar ia merasa tenang.Terlihat Seungjoon dan yang lain pun turut memberikan bela sungkawa dan berhadapan dengan Jooda dan Seunghwan.
"Seunghwan-ah,kau baik-baik saja?" Tanya Seungjoon.
Seunghwan tidak menjawab pertanyaan Seungjoon.
Mata nya terus menatap foto sang nenek dan air mata nya terus mengalir."Aku akan menenangkan dia,kalian silahkan duduk saja ditempat yang sudah disediakan"Ucap Jooda.
Seungjoon mengangguk.
"Baiklah,aku mengandalkan mu"Akhirnya Seungjoon beserta keluarga nya duduk di sebuah meja dan menikmati hidangan yang disajikan di rumah duka.
Sejong dan Minhyuk memutuskan untuk berada di meja yang berbeda dengan ayah nya.
Mereka memilih meja yang bisa melihat ke arah dalam tempat dimana Seunghwan menangis."Aku benar-benar khawatir" Ucap Sejong.
"Biarkan dia lampiaskan kesedihan nya dulu,nanti jika perasaanya sudah lebih baik kita hampiri dia" Balas Minhyuk.Waktu sudah menunjukan pukul 1 malam dan beberapa keluarga Choi sudah pulang ke hotel.
Sementara Seunghwan dan Jooda masih berada disana."Seunghwan-ah,ayo kita istirahat. Disini juga disediakan kamar khusus untuk pihak keluarga" Ucap Jooda.
"Imo..." Seunghwan menatap Jooda."Kau harus istirahat dan makan. Kau hanya menangis daritadi. Tenaga mu akan habis jika terus seperti ini" Ujar Jooda.
Seunghwan akhirnya berdiri dan berjalan menuju ruang tunggu diluar. Terlihat disana masih ada beberapa pegawai rumah duka yang mempersiapkan makanan.
Jooda menyuruh Seunghwan untuk makan,namun Seunghwan menolak dengan alasan tidak nafsu makan.Saat makanan berada di meja,Seunghwan hanya menatap nya tanpa disentuh sedikitpun.
"Ayolah Son Seunghwan,kau harus makan" Bujuk Jooda.
"Son Seunghwan" Minhyuk akhirnya datang kembali menghampiri Seunghwan.
Minhyuk hanya datang seorang diri karena Sejong sedang ada operasi dan ayah nya harus menjaga Lee Jiah yang sudah kelelahan.
"Kau harus makan" Ucap Minhyuk.
Seunghwan menggeleng.
"Aku tidak nafsu makan""Minhyuk-ah,kau jaga dulu adikmu ya. Ada hal yang harus aku urus dulu" Ucap Jooda.
Minhyuk menganggukan kepalanya.
Setelah Jooda pergi,Seunghwan menundukan kepala nya. Airmata nya kembali menetes.
Minhyuk menyadari bahwa adiknya itu kembali menangis. Reflek Minhyuk langsung memeluk Seunghwan dan membiarkan dia menangis.
Tangan Minhyuk pun mengelus kepala Seunghwan dan menepuk pelan pundak nya."Berjanjilah setelah menangis kau harus makan" Gumam Minhyuk.
Setelah beberapa menit akhirnya Seunghwan berhenti menangis.
Wajahnya sangat pucat dan ia terlihat sangat lelah.
Bagaimana tidak,Seunghwan terus berinteraksi dengan para pelayat dan terus menangis tanpa ada asupan makanan ataupun minuman.Saat melihat wajah adiknya yang begitu pucat,Minhyuk langsung memegang wajah Seunghwan.
"Lihat wajah mu ini. Kau sangat pucat dan lesu. Bagaimana jika halmeoni melihat keadaan cucu kesayangan nya dalam keadaan seperti ini" Ucap Minhyuk.
"Oppa,aku baik-baik saja" Balas Seunghwan.
"Kau tidak bisa membohongi ku Son Seunghwan. Aku ini seorang dokter. Keadaan mu yang sekarang ini jauh dari kata baik-baik saja" Minhyuk menatap Seunghwan."Aku..aku.." Seunghwan menunduk.
"Aku paham perasaan mu. Aku juga merasakan nya ketika Jooin eomma meninggal. Tapi aku kembali sadar bahwa ini semua memang sudah ditakdirkan" Ucap Minhyuk.
"Kita merasakan sedih wajar,kita ingin menangis wajar. Tapi terlalu larut dalam kesedihan itu tidak boleh. Kau harus bisa mengontrol diri mu sendiri agar tetap sadar dan tidak tenggelam dalam kesedihan terlalu lama" Lanjutnya.
Mendengar ucapan Minhyuk,Seunghwan seolah tersadar bahwa semua ini memang sudah ditakdirkan.Ia tidak boleh terlalu lama berada dalam kesedihan.
Seunghwan langsung memeluk Minhyuk dan berterima kasih atas ucapan nya yang bisa membuatnya kembali tersadar."Terima kasih oppa,aku berjanji tidak akan terlalu lama berada dalam kesedihan ini" Ucap Seunghwan.
"Baguslah. Kalau begitu sekarang kau makan lalu tidur. Besok kau harus mengikuti proses kremasi" Ujar Minhyuk.
Seunghwan akhirnya mengangguk dan segera memakan makanan yang tersaji dihadapan nya.
Jooda dari kejauhan ternyata melihat interaksi Seunghwan dan Minhyuk.Ia hanya tersenyum dan bersyukur bahwa keponakan nya itu dikelilingi oleh orang yang menyayangi nya.Ternyata hal yang harus diurus oleh Jooda adalah surat wasiat.
Menurut surat wasiat yang diberikan oleh halmeoni kepada penasehat hukum nya,pewaris utama keluarga Choi jatuh kepada Jooda dan Seunghwan.
Namun Jooda merasa sudah tidak sanggup untuk mengurus langsung perusahaan keluarga Choi yang sudah besar,jadi ia meminta kepada sang penasehat hukum itu agar memberikan bagian nya kepada Joohyun yang merupakan anaknya.Namun karena Joohyun belum banyak pengalaman dalam dunia bisnis,akhirnya Seunghwan lah yang menjadi direktur utama untuk sementara.
Perusahaan di bidang pakaian,makanan dan properti dipegang oleh Seunghwan.Saat sudah membereskan urusan warisan,Jooda kembali menghampiri Seunghwan dan Minhyuk.
Namun ketika menemui mereka,Jooda melihat Minhyuk sibuk dengan laptop nya dengan Seunghwan yang tertidur menyandar di pundaknya."Imo..." Minhyuk melihat Jooda.
"Haruskah aku bangunkan Seunghwan?" Tanya nya.Jooda menggeleng.
"Tidak usah,biarkan dia tidur""Imo,kau juga harus istirahat" Ucap Minhyuk.
"Aku akan tidur di ruangan dalam saja." Balas Jooda."Tidur di kamar saja imo,bukankah rumah duka disini menyediakan kamar untuk keluarga?" Tanya Minhyuk.
"Tidak usah,aku tidak mungkin tidur enak dikasur sedangkan kalian disini" Jawab Jooda.
"Akan aku pastikan Seunghwan nyaman disini" Ujar Minhyuk.
"Kau bagaimana? Kau juga perlu istirahat"Jooda menatap Minhyuk.
"Aku sudah terbiasa imo,tenang saja" Balas Minhyuk.Akhirnya Jooda memutuskan untuk tidur dikamar yany telah disediakan pihak rumah duka.
Namun sebelum tidur,Jooda menyerahkan sebuah dokumen kepada Minhyuk dan meminta nya untuk memberikan itu kepada Seunghwan nanti."Apa ini imo?" Minhyuk penasaran.
"Kau boleh membaca nya asalkan tidak memberitahu orang lain" Ucap Jooda.Karena penasaran,Minhyuk akhirnya membuka dokumen itu dan membacanya setelah Jooda pergi.
Tentu Minhyuk terkejut membaca nya. Hampir 70% warisan dari sang nenek diberikan kepada Seunghwan.
Minhyuk langsung mengelus pundak adiknya itu.
"Kau akan segera memiliki beban yang besar Son Seunghwan"TBC
Hai guys aku update lagi.
Terima kasih sudah mampir membaca ya.
Semoga suka~
Jangan lupa untuk Vote,Comment dan Share cerita ini ya.
Mohon maaf jika masih terdapat kesalahan dalam pengetikan.Thank you~
Fyi...
Cerita ini sudah mendekati ending....

KAMU SEDANG MEMBACA
Our Broke Family
FanfictionMendapatkan rasa kasih sayang dari orang tua adalah sebuah kebahagiaan yang tidak bisa didapatkan dengan harga berapapun. Kasih sayang orang tua adalah hal yang umum didapatkan oleh setiap anak. Namun tidak untuk Seunghwan, Putri bungsu keluarga So...