Dengan segenap kedongkolan Naresh dan Jeriko mesti rela jadi petugas kebersihan dadakan.
Jeriko awalnya ogah dan ngotot minta membersihkan WC saja seperti biasanya. Sementara Naresh memohon-mohon supaya diberi keringanan sebab katanya ini adalah pelanggaran pertamanya dan bukan kesalahan fatal yang mesti diberikan hukuman berat.
Tapi Pak Mamat tetap berpegang teguh pada pendirian. Enak saja mereka ini, sudah bikin dia naik darah sekarang main minta keringanan, cih!
Jadi disinilah mereka berada, berdiri cengo ditepi kolam renang besar nan luas yang hanya dalam sekali lihat saja Jeriko langsung terserang mules dadakan.
Naresh ikutan pening. Wajahnya lesu, letih dan nggak bertenaga. Bahkan untuk menggerakkan serok ditangannya saja dia nggak sanggup.
"Curiga tuh orang sengaja ngerjain kita!" Naresh mendumel. " Nggak ngotak banget nyuruh bersihin kolam segede gini cuma dua orang!"
"Gara-gara lo juga tolol."
Naresh yang masih berjongkok, belum berniat bergerak seiincipun menoleh sewot pada Jeriko yang mulai membersihkan pinggiran kolam. "Ngomong apa lo barusan?!"
"Gara-gara lo."
"KOK JADI GUE?!"
"Gue selalu apes kalau ada di situasi yang sama bareng lo." Jeriko mendesis kesal.
"DIH, LO PIKIR GUE HOKI TIAP KETEMU SAMA LO?!"
"Biasa aja njing nggak usah pake muncrat!" Jeriko menjauh dengan ekspresi jijik.
"SUKA-SUKA GUE!" Naresh menjatuhkan serokan miliknya dengan penuh kedengkian, sampai airnya nyiprat ke wajah Jeriko pun seragamnya yang kini basah.
Wah, ini namanya mancing ribut.
"LO,"
"Ape lagi? Lebay amat kena air gitu doang ngeluh. Gue ceburin juga lu lama-lama."
"Lo gue lelepin duluan."
"Mana bisa, ya gue kabur duluan lah~" Naresh mendongak songong.
"Diem disitu lo ya."
"Apa-"
Jeriko tidak punya toleransi kesabaran yang tinggi jadi dia menjatuhkan seroknya begitu saja ke lantai untuk berderap mendekati Naresh. Naresh langsung melotot waspada, dia mundur menjauhi kolam sambil mengacungkan seroknya sebagai satu-satunya senjata. "Mau apa lo?! Mundur!"
"Sini lo!"
"Ogah! Lo mundur atau gue gaplok pala lo?!" Naresh memperingatkan.
"Sini!"
Jeriko tidak gentar malah semakin tertantang untuk mendekat. Tinggi mereka hampir setara jadi mudah saja bagi Jeriko untuk menarik kerah Naresh lalu menyeretnya ke tepi kolam. Walau tadi kepalanya sempat kena tampol serok oleh Naresh.
"LEPASIN ANJING! LU KIRA GUE KUCING?!"
"Lo lebih laknat dari kucing!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Winter ✓
Humor(Completed) "Ter, menurut lo kenapa ayam tuh dikasih nama ayam? Kenapa nggak sapi aja atau.. kudanil gitu?" "Kalau gue gorok leher lo sekarang, kira-kira lo mati apa nggak napas aja, Na?" Nareshwara itu tinggi ✅ Ganteng ✅ Suaranya bagus ✅ Jago gom...