1'5

10.3K 689 39
                                    

Lo pelet gue ya? Gampang banget buat gue jatuh cinta.

᠃ ⚘᠂ ⚘ ˚ ⚘ ᠂ ⚘ ᠃

"Ra!" panggil Sasha yang berada di sebelahnya.

Rara menoleh. "Iya, Sha?"

"Bisa minta tolong temenin gue ke ruang osis?" pintanya.

"Boleh boleh, ayo!" jawab Rara dengan senyuman.

Sasha dan Rara langsung bergegas menuju ke ruang osis untuk memenuhi panggilan baginda raja.

Di tengah perjalanan, mereka berdua asik membahas lirik lagu yang akan dipentaskan besok hingga tak sadar langkah kakinya sudah berada di depan pintu ruang osis.

Deg. Deg. Deg.

Jantung Sasha berdegup kencang. Dirinya terpaku diam menatap ruangan tersebut.

"Kenapa Sha?" tanya Rara melihat ekspresi Sasha yang ketakutan.

"Ah! nggak papa kok hehe, aku masuk dulu ya," Sasha nengangguk dan menarik napas sebelum membuka pintunya.

Ceklek

Pintu sudah terbuka dan dirinya melihat Kelvin sedang duduk di atas meja dengan menatapnya intens.

"Ada apa kak?" tanya Sasha hati - hati.

Tiba - tiba Kelvin berjalan menuju ke arahnya. Sasha langsung mundur hingga punggungnya menabrak dinding bercat putih itu. Dirinya panik melihat ekspresi Kelvin yang masih sama.

"Ada apa ya kak?" tanya Sasha dengan nada berusaha tenang.

Kelvin memajukan wajahnya hingga hembusan nafas mereka bisa dirasakan masing - masing. Seketika Sasha terpaku melihat wajah Kelvin yang sangatlah tampan dibanding sebelumnya.

Tiba - tiba Kelvin tertawa dan menjauhkan wajahnya dari Sasha.
"Muka lo lucu asli!"

"Kakak mau apa sih?" tanyanya dengan nada kesal, karena hampir saja ingin menutup matanya.

"Eh santai dong, sorry deh kalo gitu. Abis muka lo lucu gemesin." ucap Kelvin santai.

"Ini makanan kesukaan lo." refleknya memberikan sekotak brownies coklat keju.

"Kok kakak tahu?" tanya Sasha heran karena baru kenal 2 hari dan Sasha tidak pernah bilang makanan yang paling disukainya.

Kelvin kelabakan lantaran dirinya keceplosan. Tapi ia tetap menampilkan ekspresi tenang agar Sasha tidak curiga. "Tau lah!"

"Dari?"

"Lo nggak usah tau gue tau darimana. Yang penting lo harus makan ini biar sehat."

"Hah? Sehat? Gue emang lagi sehat, Kak," herannya.

"Iya makanya biar tambah sehat."

"Hmm... Aku belum bales kakak yang kemarin, sekarang kakak udah ngasih lagi," gerutu gadis itu dengan rasa ta enak.

Kelvin gemas dengan tingkah Sasha. Ingin sekali ia mengelus kepala adik kelasnya itu, tapi belum saatnya.

"Santai aja kali, nggak usah dibales. Gue ngasih lo ikhlas dan itu kemauan gue" balasnya.

"Jangan kak, nggak sopan namanya. Gini aja deh, kakak bebas mau minta apa aja asal jangan mahal - mahal hehe" tawar Sasha cengengesan.

"Kalo gini ceritanya, gue bakal jagain lo esktra karna diri dia ada di lo."

ARSHAVINA [ SELESAI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang