3'6

3.6K 270 9
                                    

"God, please not again. Enough. Please give her perfect health. If God wants to give her a disease, just give it to me. It's okay."

᠃ ⚘᠂ ⚘ ˚ ⚘ ᠂ ⚘ ᠃

Disisi lain di waktu yang bersamaan.

"Vin! Lo hari ini sibuk nggak?" tanya Agatha yang kini berdiri di sampingnya.

Kelvin tampak berpikir. "Nggak. Gue mau santai hari ini, kenapa?".

Agatha tersenyum gembira. Hari ini akan jadi hari bahagia, pikirnya.
"Kalo gitu.. Lo mau nemenin gue ke toko buku nggak?".

"Novel apaan lagi yang baru?" helaan napasnya terdengar oleh Agatha yang hanya cekikikan mendengar pertanyaannya.

"Biasa aja dong napasnya! Mau kan nemenin gue? ya ya ya?" pinta Agatha.

"Kali ini, imbalannya apa?" pinta balik Kelvin sambil melipat kedua tangannya di dada.

"Gue traktir bakso Pak Obeth deh, tapi lo nggak boleh ngomel kalau gue lama disana" balas Agatha sambil berjalan keluar kelas.

"Ck. Ngomel darimana, gue selalu sabar nungguin lo tidur di toko buku" sarkas Kelvin kesal.

Agatha berdecih pelan. "Itu lo udah ngomel,"

Merasa tak ada respon jawaban dari Kelvin, Dirinya menengok ke samping sedang tersenyum tipis melihat layar handphone.

Rasa penasarannya muncul, ia langsung melirik isi layar handphone Kelvin.

Deg.

Agatha mengalihkan pandangannya dan berpura - pura tidak tahu.

"Heh! Sinting ya lo? Senyum - senyum sendiri" ucapnya bergidik ngeri. Namun, sebenarnya tidak.

Kelvin menghiraukan perkataan Agatha. "Gue kangen dia, Tha."

Agatha mencoba mengalihkan perhatian Kelvin. Dirinya berlari sekencang mungkin ke arah mobil. "Vin! Ayo cepetan, Lo lelet banget sih!" decak kesalnya.

Kelvin yang tersadar akan Agatha yang tak kunjung membalas perkataanya itu memasukkan kembali handphonenya ke dalam saku hoodie yang dipakainya.
"Bawel lo."

"Cepetan buka! Pegel nih gue berdiri terus disini" kesalnya.

"Ck. Udah dianterin, ditemenin, malah ngomel lo." gerutu Kelvin keras sambil membuka kunci mobilnya.

Mereka berdua masuk ke dalam mobil dan Kelvin mulai menyalakan mesinnya.

Agatha tertawa. "Iya deh iya. Terimakasih Kak Kelvin yang baik hati dan tidak sombong." balas Agatha yang mendapat ekspresi dingin dari Kelvin.

"hahaha, itu kan yang sering diomongin para fans lo" ejeknya.

Kelvin tak membalas ejekan Agatha. Karena pasti tak ada habisnya, pikirnya. Ia memilih untuk memutar lagu favoritnya untuk menemani perjalanannya.

᠃ ⚘᠂ ⚘ ˚ ⚘ ᠂ ⚘ ᠃

Sesampainya mereka di toko buku. Agatha langsung pergi ke daerah novel - novel terbaru dan terlaris. Sedangkan Kelvin berjalan gontai sambil melihat - lihat buku di sekelilingnya.

"Gab, ini catnya lebih bagus terus warnanya banyak. Jadi nanti bisa warna - warni." ucap seseorang yang terdengar di telinga Kelvin.

"Suaranya.. nggak asing," gumam Kelvin pelan dengan mencari sumber suaranya.

"Oke itu aja. Ini udah semua, Sha?"
"Iya udah"

ARSHAVINA [ SELESAI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang