"Eh, jangan.. Lo pacarnya. Gue pergi naik gojek aja, nggak papa.."
᠃ ⚘᠂ ⚘ ˚ ⚘ ᠂ ⚘ ᠃
Mereka semua pergi menuju taman belakang dengan posisi Sasha merangkul Becca dan diikuti oleh 3 laki - laki yang berada di belakang mereka berdua.
Sasha tak mengeluarkan suaranya sedikit pun. Lantaran dirinya takut salah mengartikan.
Sesampainya di taman, Sasha mengajak Becca untuk duduk di bangku kayu yang ada disana.
"Lo nggak usah ganti rugi. Lo nggak salah, Bec." ujar Kafeel.
"Lah terus dia jadi babu gitu maksud lo?" tanya balik Gabriel.
"Anjing. Cewek gila!" umpat kesal Kafeel lagi.
"Udah nggak papa, gue jadi babu aja.. Cuman sebulan doang.." akhirnya Becca membuka suaranya.
"Jangan, Bec. Plis lo nggak salah.." timpal Sasha gemas.
"Mau gimana lagi, Sha? Gue nggak ada uang segitu. Kalaupun ada.. Gue harus bayar spp sekolah sama makan sehari - hari.." pasrah Becca tak tahu harus bagaimana.
Sasha terdiam, dirinya bisa merasakan apa yang dirasakan oleh teman dekatnya itu.
"Gue ada. Pake uang gue dulu aja, Bec." tawar Gabriel.
Becca menatapnya. "Jangan, Gab. Gue nggak mau ngerepotin lo terus - terusan. Udah nggak papa, gue jadi babu kak Cathleen aja,"
"Kata siapa lo ngerepotin gue terus? Lo sahabat gue. Udah nanti gue yang berurusan sama dia." tegasnya lagi.
"Gue ngikut. Tanggung jawab gue juga." sahut Kafeel.
"Kalo masih ada rasa bilang dong bekantan!" gemas Zidan melihat tingkah Kafeel yang masih peduli dengan mantannya itu.
"Diem lo."
"Hahaha.. Bec! Mantan lo masih ada rasa tuh.." adu Zidan yang mendapat tendangan kecil dari temannya itu.
Duk!
"Aduh. Hahahaha..." rintihnya yang masih setia tertawa.
Becca sendiri hanya bisa mengulum senyumnya. Hatinya berbunga mendengar laki - laki yang mau membela dirinya. Walaupun.. Sudah menjadi kekasih temannya sendiri.
Tanpa sadar, matanya terus menatap lekat sosok laki - laki yang sedang menertawakan mantannya itu.
Sasha menoleh ke arah Becca. Namun.. Dirinya menangkap mata temannya itu sedang menatap lekat seseorang.
Ia mengikuti arah pandang tersebut dan..
"Gabriel?" ucapnya dalam hati terkejut.
Ia memastikan lagi tatapan itu tertuju kepada siapa dengan kembali menatap Becca dan mengikuti arah pandangnya lagi.
Sasha sedikit menyipitkan matanya.
"Bec?" panggilnya.Becca gelagapan, terlihat dari gestur tubuhnya yang bergerak tak tenang. Tangannya pun menyisir lembut rambut panjangnya.
"I-iya, Sha? Kenapa?""Hmm.. Lo liatin siapa sih sampai segitunya?" tanyanya.
"Emm.. I-itu.. Bunga yang dibelakang Gabriel cantik banget ya.." alibinya dengan menatap banyak bunga bermekar indah di belakang Gabriel.
Gabriel menoleh ke belakangnya sebentar.
"Oh, iya cantik banget ya.. Gue paling suka yang warna pink.." sahut Sasha dengan mengulum senyumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARSHAVINA [ SELESAI ]
Romance[ FOLLOW AUTHOR DULU SEBELUM MEMBACA, TERIMAKASIH ] Note : Karakter di cerita ini beragama Nasrani ya 🙏 Salam Toleransi 🙏 CERITA INI BELUM DIREVISI !!!! UNTUK HAL NEGATIF, JANGAN DITIRU! AMBIL HAL POSITIFNYA AJA YA 🙏 "Setiap orang punya garis ta...