HAIII!!
SIAPKAN HATI DULU YAA!!
HAPPY READING!
᠃ ⚘᠂ ⚘ ˚ ⚘ ᠂ ⚘ ᠃
Bip. Bip. Bip.
Suara monitor jantung kini terdengar di telinga gadis yang tengah mengerjapkan mata berulang, memusatkan pandangannya.
"Hiks.. Hiks..."
Isakan itu membuatnya menoleh. Seorang gadis berikat setengah dengan pita merah tengah menunduk.
"K-kak.."
Agatha mendongak seraya mengusap air matanya. "Sasha.." ucapnya dengan senyuman tipis diakhir.
"K-kakak.. Kenapa nangis?" tanyanya terdengar pelan, karena terhalang alat bantu oksigen.
Agatha menggeleng. "Lo udah baikan? Apa ada yang sakit?" tanyanya yang mendapat gelengan lemah.
Kemudian, netra berwarna coklat tua itu tampak melihat ke arah pintu.
"Cari siapa, Sha?"
Tes.
Bukannya menjawab, malah buliran bening terlihat jatuh membasahi pipi tembem gadis itu.
"A-aku minta maaf.." terdengar nada yang bergetar.
Agatha menggenggam tangan yang berinfus sembari menggeleng.
"Lo nggak salah.." ucapnya tersenyum menahan sesuatu yang hendak lolos.Buliran bening itu menjatuhkan dirinya berkali - kali. "T-tapi.. Kak Kelvin marah sama aku.."
Bless.
Agatha tak kuasa menahan air matanya dan memutuskan untuk menunduk. Memang benar laki - laki itu bersikap tidak peduli hingga kekasihnya berada disini sekarang.
"Kak.."
"Aku.. Mau ngomong sama Kak Kelvin.. Aku mau minta maaf.." lirih Sasha pelan.
Seketika punggung kakak kelasnya itu sedikit bergetar dengan isakan kecil yang mulai terdengar. Hal ini membuatnya bingung.
Entah mengapa perasaannya tidak enak, seperti ada sesuatu yang tidak beres. Namun, ia berpikiran bahwa ini kesalahannya lahir di dunia dengan mengorbankan kembarannya sendiri, yang dirinya sendiri tidak pernah bertemu.
"Kak.."
Setelah dirasa sudah tenang, Agatha memberanikan mengangkat wajahnya seraya menghapus sisa buliran bening itu. "Nanti ya, Sha.." hanya itu yang keluar dari mulutnya.
Perasaan Sasha semakin tak karuan, jantungnya kembali berdetak sangat cepat.
Ia memicingkan matanya tak percaya. "K-kak Kelvin kemana, Kak?"
"Dia lagi.. Emm.."
Satu alis Sasha terangkat menandakan dirinya sangat menunggu jawaban. "Emm.."
"Lagi cari makan." alibi Agatha susah payah, lantaran otaknya tidak bisa diajak kerja sama di saat seperti ini.
Pandangan Sasha ke bawah menatap selimut putih yang menyelimutinya. "Apa sebegitu bencinya kakak sama aku?" terawangnya kosong.
Agatha menghela napas pelan, melihat tatapan gadis itu sendu. "Sha.."
Sasha kembali menatap kakak kelasnya dengan mengukir senyum tipis. "Kak Kelvin benci sama aku ya, Kak?"
Agatha terdiam. Bagaimana caranya menjelaskan semuanya?.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARSHAVINA [ SELESAI ]
Romance[ FOLLOW AUTHOR DULU SEBELUM MEMBACA, TERIMAKASIH ] Note : Karakter di cerita ini beragama Nasrani ya 🙏 Salam Toleransi 🙏 CERITA INI BELUM DIREVISI !!!! UNTUK HAL NEGATIF, JANGAN DITIRU! AMBIL HAL POSITIFNYA AJA YA 🙏 "Setiap orang punya garis ta...