9'4

3.4K 215 3
                                    

HAIII HAII!!

SELAMAT MALAM!!

JANGAN LUPA BINTANG DAN KOMENNYA YAAA!!

HAPPY READING!!

᠃ ⚘᠂ ⚘ ˚ ⚘ ᠂ ⚘ ᠃

Deg.

Kelvin terdiam setelah membaca pesan yang membuatnya naik pitam. Rahangnya mengeras seraya menajamkan tatapannya pada benda pipih yang ada di genggamannya itu.

Semuanya mendadak penasaran dengan perubahan sikap Kelvin.

"Kak?" panggil Sasha yang tidak mendapat respon.

"Kenapa lo?" tanya Agatha seraya melangkah mendekat.

Tatapannya terpaku setelah melihat pesan yang tertera pada layar 6 inchi tersebut.

Tentu saja, 3 laki - laki itu semakin dibuat bingung. Akhirnya, mereka memilih melakukan hal yang sama seperti Agatha.

Deg.

Gabriel, Kafeel dan Zidan membulatkan mata sempurna. Respon mereka sama dengan respon Kelvin.

"Kalian lihat apa sih?! Kenapa pada diam semua?!" desak Sasha semakin mati penasaran.

Kelvin tersadar bahwa masih ada gadis polos yang tidak tahu apa - apa di hadapannya. "Ekhem." dehemnya membuat ketiga sahabatnya itu ikut tersadar.

Kelvin mengusap kembali kepala kekasihnya ini dengan lembut. "Nggak papa, Princess." jawabnya dengan menerbitkan senyuman.

Sasha memicingkan matanya. "Bohong ya? Huh!" kesalnya dengan memajukan bibir bawah.

Kelvin menoleh pada keempat orang yang ada di belakangnya. Matanya menatap satu per satu untuk meminta bantuan.

Namun, semuanya hanya diam. Tidak ada yang memberinya respon. Masing  - masing meluruskan pandangannya dengan kilatan kebencian.

"Ish!" dengus sebal Sasha membuat Kelvin menghela napasnya pelan.

Mau tidak mau, berita itu harus diketahui oleh kembarannya sendiri.

"Besok ulang tahun Tasya."

Deg.

Hati Sasha mencelos setelah mendengar perkataan kekasihnya barusan. "T-tasya.. U-ulang tahun..?" ulangnya yang dibalas anggukan.

"Berarti.. Besok juga ulang tahun lo." ceplos Kafeel yang mendapat gelengan dari Sasha.

"Loh? Nggak mungkin, kan kalian kembar.." ucap Zidan tak paham.

"Ulang tahun Sasha 9 November." jawab Kelvin yang tahu bahwa kekasihnya ini sedang terkejut.

Seketika semuanya mengerutkan kening bersamaan. "Lah? Kalau kembar kan harusnya sama..?" tanya Zidan semakin bingung, otaknya benar - benar lemot sekarang. Setelah melihat kemunculan seseorang yang sangat dibencinya itu malah harus memikirkan terkait anak kembar yang tanggal lahirnya berbeda.

Kafeel memicingkan matanya. "Bentar! Gue ngelag!" pasrahnya.

"Sha.. Kalau nggak bisa jelasin, nggak usah." ujar Gabriel melihat pandangan mantan kekasihnya itu nanar.

Seketika Sasha ikutan memikirkan perbedaan tanggal lahirnya. "Apa.. Mama sama papa ngerubah tanggal lahir gue?" batinnya bertanya.

"Dimana - mana, kalau kembar pasti sama!" seru Zidan yang otaknya sudah kembali normal.

ARSHAVINA [ SELESAI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang