SELAMAT HARI MINGGU!
SELAMAT MALAM!
JANGAN LUPA BINTANGNYA YA!
HAPPY READING!!
᠃ ⚘᠂ ⚘ ˚ ⚘ ᠂ ⚘ ᠃
Terik pagi menyinari ruangan bercat putih bersih itu. Tempat yang biasanya berbau obat kini berganti menjadi aroma harum khas gadis yang tengah mengenakan dress putih bercorak bunga.
Kelvin menerbitkan senyumnya kala melihat sang kekasih yang sangat cantik hari ini. "You're very beautiful, Princess." ucapnya seraya menatap lekat manik coklat yang menjadi kesukaannya.
Blush. Pipi Sasha menyemburatkan warna merah merona. "Thankyou, Kak.." jawabnya tersipu malu.
Tangan Kelvin terulur merapikan anak rambut yang sedikit menghalangi kecantikan gadisnya ini.
Mendapat perlakuan manis seperti itu, tetap saja jantung Sasha kembali berdetak kencang.
"Kamu pakai parfum itu lagi, hm?" tanya Kelvin dengan mengendus aroma harum yang mampu memabukkannya.
Sasha pun mengangguk pelan. "Ini bau yang kakak suka kan? Makanya aku pakai ini, hehe.." ucapnya membuat Kelvin ingin mengurung gadis lucu ini di kamar. Tidak boleh ada yang menganggu.
"WOI! JADI BERANGKAT NGGAK NIH?!" teriak Zidan kesal melihat adegan romantis yang ada di depannya.
"Ck! Yang di bumi bukan kalian berdua doang. Sialan!" umpat Kafeel ikutan panas.
Berbeda dengan Gabriel yang malah terkekeh dan mengeplak kedua sahabatnya. "Aduh! Sakit woy!" adu Zidan.
"Sakit, bego!" ucap Kafeel yang ingin membalas geplakan tersebut dengan kencang.
Namun belum sempat terkena di kepalanya, Gabriel buru - buru mendekat ke arah Kelvin. "Sialan!" kesal Kafeel yang tidak berhasil membalas.
"Hahahaha.. Lagian kalian keseringan jomblo! Makanya lihat orang uwu udah kayak cacing kepanasan." ledek Gabriel.
"Dih! Jangan berlagak karena lo mantannya ya!" balas Zidan tak terima."
Gabriel menaikkan satu alisnya dengan tetap tertawa. "Ya, setidaknya gue bisa uwu - uwuan habis gini.."
"Ah! Lama - lama gue pakai cara lo ajalah!" dengus Kafeel ingin menyudahi kezombloannya.
"HEH! LO JANGAN MACEM - MACEM SAMA RARA! GUE BUNUH LO SAAT ITU JUGA, KALAU LO JEBOLIN RARA DILUAR NIKAH!" semprot Sasha dengan melempar tatapan tajam.
"Nggak ada cara lain lagi, Sha!" otot Kafeel membuat Sasha mendidih.
"YA NGGAK GITU CARANYA! PAKAI CARA LAIN, BEGO! MAIN ASAL JEBOLIN ANAK ORANG! MAU GUE TENDANG TUH ASET BERHARGA LO, HAH?!" memuncak sudah kekesalan Sasha.
Seketika Kelvin, Gabriel dan Zidan pun merinding membayangkan apa yang akan terjadi dengan sahabatnya itu. Terlebih Kafeel meringis, tidak bisa membayangkan adiknya harus mendapatkan kekerasan mekanik.
"Vin!"
"Paan?" sahut Kelvin.
"Lo nggak salah milih cewek?" tanyanya memastikan.
"KENAPA TUH, KAF?" sahut Zidan semangat.
"Cewek modelan singa betina gini.." jawab Kafeel santai.
"Ck! Sini lo!" Sasha beranjak turun untuk melaksanakan ucapannya tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARSHAVINA [ SELESAI ]
Romance[ FOLLOW AUTHOR DULU SEBELUM MEMBACA, TERIMAKASIH ] Note : Karakter di cerita ini beragama Nasrani ya 🙏 Salam Toleransi 🙏 CERITA INI BELUM DIREVISI !!!! UNTUK HAL NEGATIF, JANGAN DITIRU! AMBIL HAL POSITIFNYA AJA YA 🙏 "Setiap orang punya garis ta...