Disinii ada yang bermula dari mata sampai ke hati, nggak sih? Kalau Author sih sering hahaha
Jangan lupa diputer dulu lagunya biar makin happy! <3
Happy reading!
᠃ ⚘᠂ ⚘ ˚ ⚘ ᠂ ⚘ ᠃
06.30.
Cahaya matahari terik menyinari kamar bernuansa sederhana itu. "Eunghh. Hoaamm" dirinya merenggangkan tangan ke atas.
"Hari ini ngapain ya? Hmmm.. Makan ah!" gumamnya sendiri seraya bangkit untuk menggosok gigi dan mencuci mukanya.
10 menit sudah dihabiskan untuk menyelesaikan ritual sederhananya sembari mencepol rambut asal.
Ceklek.
Hari ini suasana hatinya sedang bagus. Ia pun mulai bersenandung ria seraya berjalan ke dapur. "Tak pernah kurasakan cintaa,"
"Begitu hebatnya" sembari tangannya mulai memecahkan telur untuk sarapannya.
"Sebelum ku kenal kamu" kedua sudut bibir itupun mulai terangkat membayangkan.
"Duniaku kelabu" tak lupa, ia menambahkan garam pada sang telur.
"Dan kau datang membawakan cintaa" mimik wajahnya terlihat menghayati.
"Yang t'lah lama kunantiii" kali ini spatula berpindah haluan menjadi mic untuknya.
"Oh, sii edan, kau membuat cinta"
"Jatuh dari mata dan turun ke hati" tawa kecilnya di akhir, mengingat sang ketos yang selalu bersikap manis padanya.
"Tawamu buat aku tersenyum lagii"
"Oh, sii edan, kau membuat dunia"
"Indah dijalanii, houhh-ooh"
"Kuyakini hati, kau paling berarti.. Wazekkk!!" serunya di akhir dengan mengangkat telurnya ala - ala chef ke atas piring.
Senyumnya benar - benar mengembang sempurna hingga lesung pipit itupun tercetak jelas. Kemudian, ia membalikkan badan bersiap untuk menyantap sarapannya.
"ASTAGA! YA TUHAN!!"
Prangggg!
"KAKAK NGAPAIN DISINI?!" pekiknya terkejut.
Gadis yang masih memakai kaos pendek dan celana selutut itupun menatap tak percaya.
Sontak laki - laki yang baru saja menjadi objek nyanyiannya sekarang berjongkok mengambil pecahan piring yang ada. "Diem. Jangan gerak."
Dirinya pun tersadar. "Jang──"
"Diem di tempat! Biar gue yang beresin." tolak Kelvin yang sudah tahu apa yang akan dikatakan gadis itu padanya.
Sasha pun menurut sembari matanya memperhatikan gerak gerik tangan berurat itu, sedang sibuk mengambil serpihan kaca di lantai.
"Astaga! Sasha!"
"Nak Kelvin.. Sini biar Tante yang beresin.." ucap sang mama yang tiba - tiba datang.
"Nggak papa, Tan. Biar saya yang beresin. Ini udah selesai kok," jawabnya.
"Maaf, Tante. Boleh minta kantong plastik buat pecahannya?" mintanya sopan.
"Biar aku ambil──"
"Nggak usah! Kamu diem disitu! Biar mama yang ambil." cegah mamanya membuat Kelvin senang, lantaran tidak perlu repot memarahi lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARSHAVINA [ SELESAI ]
Romance[ FOLLOW AUTHOR DULU SEBELUM MEMBACA, TERIMAKASIH ] Note : Karakter di cerita ini beragama Nasrani ya 🙏 Salam Toleransi 🙏 CERITA INI BELUM DIREVISI !!!! UNTUK HAL NEGATIF, JANGAN DITIRU! AMBIL HAL POSITIFNYA AJA YA 🙏 "Setiap orang punya garis ta...