2'1

8.6K 549 17
                                    

Apapun perasaan lo, gue bakal dukung lo semampu gue. Tapi, setiap orang punya batas garisnya sendiri.

᠃ ⚘᠂ ⚘ ˚ ⚘ ᠂ ⚘ ᠃

"Gue minta maaf atas tindakan gue tadi. Gue nggak bermasuk bersikap kurang ajar sama lo." ucap Kelvin dengan menatap lurus mata coklat milik Sasha.

"Lo mau maafin gue kan?" sambungnya lagi.

Sasha hanya diam dan menghela napas pelan. "Iya, gue juga minta maaf, udah kasar sama kakak tadi," ucapnya dengan kepala menunduk ke bawah.

Kelvin tersenyum melihat tingkah Sasha yang lucu dihadapannya. "Jadi, maaf - maafan nih ceritanya? goda Kelvin dengan nada jahil yang diangguki oleh Sasha.

Kelvin tertawa pelan. "Btw, hari ini lo cantik." jujurnya.

"Jadi, kemarin - kemarin jelek gitu?" tanya balik Sasha dengan nada tak terima.

Seketika ide jahil terlintas di otaknya. "Emang." ejek Kelvin bercanda.

Duk.

"Aww sshh"

"Sakit anjir!" umpat Kelvin ketika betisnya ditendang oleh Sasha.

Sasha tertawa puas. "Hahahaha, siapa suruh bilang gue jelek?!" pekiknya.

"Ya kan bercanda doang" jawab Kelvin sambil mengelus betisnya yang hampir biru.

"Gila. Tendangannya sakit anjir." batinnya.

"Masih sakit?" tanya Sasha mulai khawatir melihat tangan Kelvin yang masih setia mengelus betisnya.

"Masih sakitan ditinggal pas lagi sayang - sayangnya."

Sasha merasa curiga dengan jawaban ketos edannya itu. "Pengalaman ya?"

Kelvin tertawa sarkas. "Menurut lo?" tanyanya balik.

"Biasanya sih gitu" jawab Sasha seadanya. Ia juga pernah merasakan, bahkan lebih sakit. Bukan karena hubungannya, namun karena keadaan.

Keduanya saling terdiam dan hanyut dalam pikiran masing - masing.

"Hayoo, ngapain berduaan disini?" ujar Agatha tiba - tiba yang membuyarkan lamunan keduanya.

"Pacaran." ceplos asal Kelvin.

Sasha yang mendengar ucapan Kelvin langsung membulatkan matanya sempurna. "Eh enggak kak, ngawur nih kak Kelvin" potongnya cepat.

Agatha yang sempat terkejut langsung tenang mendengar perkataan Sasha. "Kalo pacaran juga gapapa, cocok kok" jawabnya yang terbanding terbalik dengan perasaannya.

"Gimana Sha?" tawar Kelvin dengan menarik - turunkan alisnya.

"Apanya yang gimana?" tanya Sasha balik pura - pura bodoh.

"Pacaran yuk!" ajak Kelvin tanpa memikirkan apapun.

Sasha kaget setengah mati mendengar ajakan Kelvin. "Buset, nih orang ngajak pacaran nggak ada romantis - romantisnya,"

"Lo mah ngajak pacaran nggak ada romantis - romantisnya njir" kesal Agatha melihat ajakan teman kecilnya yang konyol itu.

"Anjir. Kak Agatha serem bisa nebak pikiran gue!"

"Ck. Lo mah bawel, yang gue tembak aja nggak komplain." Kelvin tak terima dirinya disalahkan.

"Komplain enggak, ngebatin iya. Bener nggak, Sha?" tanya Agatha dengan melirik adik kelasnya itu.

ARSHAVINA [ SELESAI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang