"Gue kalah sama orang yang lo suka"
᠃ ⚘᠂ ⚘ ˚ ⚘ ᠂ ⚘ ᠃
Gabriel melajukan motornya dengan kecepatan yang cukup tinggi. Dirinya tidak mempedulikan banyak klakson yang menerornya sedari tadi.
Setibanya di depan rumah berdinding putih abu - abu yang bernuansa modern klasik itu, ia mulai mematikan mesin motornya.
"Den Gabriel" ucap Bi Yanti yang sudah menjadi art di rumahnya sedari dirinya kecil.
"Kakak!!!" teriak Zella yang merupakan adik satu - satunya.
Grizella Amalia Melvan. Gadis kecil yang masih duduk di bangku kelas 2 sd itupun menghampirinya.
"Kenapa nangis sayang?" tanya Gabriel lembut dengan berjongkok untuk mensejajarkan tingginya dengan Zella.
"Hiks... Hiks... Mama.. Kak" isaknya membuat Gabriel ingin menghabisi orang yang selama ini ia benci.
Gabriel langsung memeluk adik kecilnya itu dan menenangkannya. "Udah jangan nangis ya. Kakak ada disini buat kamu. Ikut kakak yuk" ajaknya dengan lembut.
"Hiks.. Kemana kak?" tanya Zella polos.
Gabriel tersenyum dan mengelus rambutnya. "Terserah Zella deh mau kemana."
Zella terdiam sebentar. "Hiks.. Mama?" tanyanya yang masih terisak.
"Mama baik - baik aja kok. Iya kan Bi?"
"Iya non, Mama non Zella baik - baik aja. Sekarang non Zella bisa pergi ikut Den Gabriel" ucap Bi Yanti yang mengerti situasi keluarga tersebut.
Gabriel mengangguk dan menyeka air mata adik kecilnya itu. "Zella mau kemana nih?"
"Tapi Zella masih pake baju rumah" ucapnya dengan mengerucutkan bibirnya gemas.
"Mau pake apapun, Zella tetep keliatan cantik," Gabriel mencubit gemas pipinya.
Zella tersenyum riang. "Ayo kak! Zella mau ice cream vanilla"
Gabriel mengangguk mantap dan menggendong Zella untuk duduk di depan jok motor merah miliknya.
"Bi, kita pergi dulu ya. Kalo ada apa-apa kabarin aku lagi" pinta Gabriel.
"Iya den. Hati - hati ya den, non"
"Dadah non Zella"
"Dadah Bibi! Nanti aku bawain bibi ice cream ya!" ucap Zella riang.
Bi Yanti tertawa. "Siap non! Yang penting non seneng"
Dengan segera, Gabriel menjalankan motornya keluar dari komplek rumahnya itu menuju ke kedai ice cream kesukaan Zella.
Ketika ia melewati sekolahnya, ia melihat seorang gadis yang tak asing baginya.
Zella tiba - tiba berteriak. "Kak Becca!"
"Itu Kak Becca, Kak!" teriak Zella lagi heboh.
Gabriel menepikan motornya tepat di depan Becca.
"Kak Becca!!"
Becca terkejut dengan kehadiran mereka. "Zella? Gabriel?"
"Lo kenapa masih disini?" tanya Gabriel.
"Eh bambang! Ini gara - gara lo bolos, kita satu kelas kena hukuman dari Pak Agung" omel Becca.
Gabriel tertawa. "Hukuman apaan?"
"Sialan malah ketawa lo! Bersihin main hall anjir! Lagian lo kenapa bolos sih?!"
"Kakak bolos?" tanya Zella tiba - tiba.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARSHAVINA [ SELESAI ]
Romance[ FOLLOW AUTHOR DULU SEBELUM MEMBACA, TERIMAKASIH ] Note : Karakter di cerita ini beragama Nasrani ya 🙏 Salam Toleransi 🙏 CERITA INI BELUM DIREVISI !!!! UNTUK HAL NEGATIF, JANGAN DITIRU! AMBIL HAL POSITIFNYA AJA YA 🙏 "Setiap orang punya garis ta...