HALOOO!!
JANGAN LUPA BINTANG DAN KOMENNYAA YAAA!!!
HAPPY READING!!
᠃ ⚘᠂ ⚘ ˚ ⚘ ᠂ ⚘ ᠃
Hiliran angin semakin terasa. Membuat Agatha, Kelvin dan Sasha yang berada di kursi roda tersenyum memandang langit. Mereka semua menunggu kehadiran Gabriel dan Kafeel yang kian mendekat. "Kak, aku capek.." rengek Sasha sembari mendongak menatap kekasihnya.
"Iya, kita pulang. Mau makan apa, hm?" tanya lembut Kelvin pada sang kekasih.
Sasha menggeleng. "Masih kenyang, Kak. Aku mau tiduran." ucapnya yang entah mengapa jantungnya mulai berdenyut tak karuan.
Kelvin pun mengusap pucuk kepala gadisnya ini lembut. "Aku gendong kamu ke mobil ya?" tanyanya yang mendapat anggukan dari Sasha.
"Kaf, buka kunci mobilnya." suruh Kelvin yang langsung dijalankan oleh Kafeel.
Tanpa berlama - lama, Kelvin menelusupkan tangannya pada ceruk leher beserta sela kaki Sasha. Sekarang, gadis mungil ini sudah berada dalam gendongan Kelvin. "Aku berat ya, Kak?" tanya Sasha khawatir kalau kekasihnya ini keberatan, namun tidak berani bilang.
Kelvin menggeleng kuat. "Nggak sama sekali. Justru kayak bawa karung kosong. Makanya, habis ini makan yang banyak ya?" jawabnya seraya berhasil mendudukkan sang kekasih di kursi tengah mobil.
"Hmm" gumam Sasha yang tengah menahan rasa nyeri yang hebat.
Ketika Kelvin ingin memundurkan tubuhnya. "Kursi rodanya udah gue urus, Vin. Lo temenin Sasha aja." ucap Kafeel yang sudah melipat kursi rodanya dan bersiap memasukkan pada bagasi.
"Kak, sini.." rengek Sasha seperti anak kecil membuat Kelvin gemas.
Kelvin pun menurut dan bergerak duduk di samping kekasihnya yang tiba - tiba manja ini. Buru - buru, Sasha langsung memeluk tubuh hangat itu untuk menetralisir rasa nyeri yang tak kunjung berhenti.
Sedangkan, Kelvin yang tidak tahu itupun hanya tersenyum seraya mengelus lembut kepala gadis lucu ini. "Ngantuk, hm?" tanyanya yang mendapat anggukan lemah dari Sasha.
Mendadak, deru napasnya berangsur cepat. Bibir tipis berwarna pink itu sudah bergetar hebat seakan sudah tidak sanggup menahan.
Kelvin merasakan detak jantung Sasha yang sangat kencang itupun langsung beralih menunduk. "Princess.. Are you okay?" tanyanya khawatir.
Sasha hanya menjawab dengan anggukan seraya semakin membenamkan kepalanya pada dada bidang itu, mencari kehangatan yang mampu menenangkan jiwanya.
"Tapi, detak jantung kamu cepat, Princess.." desak Kelvin takut gadisnya berbohong.
Dengan sekuat tenaga, Sasha membuka mulutnya. "A-aku n-ngantuk." lirihnya sangat pelan.
Kepala Sasha benar - benar pusing, tubuhnya semakin lemas. Entah mengapa hal ini terjadi begitu mendadak. Rasa nyeri kian menyerang jantungnya dengan hebat hingga jalan satu - satunya adalah dengan mengigit bibir kuat - kuat.
"Tuhan.. Sakit.." ucapnya dalam hati.
Kelvin yang tak percaya itupun hanya bisa pasrah seraya mengelus lembut kepala gadisnya ini. "Selamat tidur, Princess." ucapnya dengan mengecup pucuk kepala itu cukup lama. Ia berusaha ber-positive thinking bahwa gadisnya ini hanya kelelahan.
Sasha yang berada dalam dekapan itu sudah sangat lemas. Napasnya kian melemah. Seakan tidak ada oksigen yang bisa dihirupnya sekarang.
Dirinya mulai memejamkan mata. "Tuhan. Kalau memang ini waktunya. Kasih aku kekuatan untuk ucapin kata - kata terakhir." ucapnya dalam hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARSHAVINA [ SELESAI ]
Romansa[ FOLLOW AUTHOR DULU SEBELUM MEMBACA, TERIMAKASIH ] Note : Karakter di cerita ini beragama Nasrani ya 🙏 Salam Toleransi 🙏 CERITA INI BELUM DIREVISI !!!! UNTUK HAL NEGATIF, JANGAN DITIRU! AMBIL HAL POSITIFNYA AJA YA 🙏 "Setiap orang punya garis ta...