5'7

3.3K 225 11
                                    

"Gue nggak bakal nyakitin lo dengan cara kotor kayak gitu. Trust me!"

᠃ ⚘᠂ ⚘ ˚ ⚘ ᠂ ⚘ ᠃

Gadis itu tidak merasakan apa - apa. Dirinya enggan membuka mata, karena takut kalau sudah berada di alam lain.

"Sorry gue nggak hati - hati. Lo nggak papa?" suara laki - laki itu familiar di telinganya.

Ia membuka kedua tangannya perlahan.

Deg.

"Sasha?" pekik laki - laki itu terkejut bukan main.

"K-kak Kelvin.." ucapnya pelan.

"LO KENAPA?!" panik Kelvin dengan melihat mata gadis itu merah.

"Ck. Ayo masuk ke mobil!" ajaknya dengan melepas jaket hijau army miliknya dan langsung membungkus tubuh gadis itu dengan cepat.

Sasha tidak menolak, dirinya membiarkan laki - laki itu sibuk sendiri.

Kakak kelas yang mendapat julukan ketos edan darinya itu merangkul pundaknya seraya menuntunnya masuk ke dalam mobil.

"Tunggu, Kak." cegahnya yang mendapat tolehan.

"Nanti mobil kakak basah.."

"Ck. Itu nggak penting. Yang penting lo masuk dulu, nanti lo masuk angin." ujar Kelvin dengan membuka pintu mobilnya cepat dan melindungi kepala Sasha dengan tangannya.

Setelah dirasa gadis itu sudah aman. Barulah ia berlari ke arah berlawanan dan mulai masuk ke dalam kursi pengemudi.

Terlihat gadis itu memeluk dirinya sendiri. Kelvin langsung mematikan ac-nya. "Lo masih kedinginan?" tanyanya memastikan.

Sasha menggeleng lemah, tanpa sadar air matanya kembali membasahi pipinya.

"Gue anter lo pulang ya?" tawar Kelvin tak tega. Walaupun sebenarnya, ia juga penasaran mengenai keadaan gadis itu.

"Jangan, kak. Bawa gue pergi dari sini. Plis." pintanya dengan mengusap air matanya.

"Ke rumah gue mau?". Gadis itu menganggukan kepalanya sebagai jawabannya.

Tanpa berlama - lama lagi, Kelvin menancapkan gas ke rumahnya. Ralat. Milik kedua orang tuanya.

᠃ ⚘᠂ ⚘ ˚ ⚘ ᠂ ⚘ ᠃

Tibalah mobil putih berplat B 3678 KL di depan rumah bernuansa eropa. Megah, batin Sasha takjub.

Dirinya sibuk melihat kemegahan rumah ketos edannya itu, tanpa sadar kalau pintu mobilnya sudah terbuka.

"Sha? Ayo!" ajak Kelvin.

Sasha keluar dan langsung disambut oleh perempuan tua yang anehnya masih sangat cantik.

"Astaga! Kamu bawa siapa, Nak? Kok basah kuyup gini" heboh mamanya.

"Temen, Ma." jawabnya seraya merangkul dan melindungi kepala Sasha dengan tangannya. Ia membawa gadis itu ke dalam rumah.

"Bi, siapin air hangat di kamar Kaylee dan kamar Kelvin ya" teriak mamanya.

"Kaylee?" batin Sasha.

"Baik, Nyonya."

"Permisi, Tante.." ijin Sasha tak enak.

"Sini, biar mama yang urus. Kamu cepetan mandi dan ganti baju, nanti masuk angin." perintah mamanya yang mendapat gelengan dari putra bungsunya itu.

ARSHAVINA [ SELESAI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang