27. Waktu

8 2 0
                                    

Waktu berjalan begitu cepat, hari demi hari berlalu. Kebiasaan kumpul kembali ada disela kesibukan. Tiga bulan yang memang cepat berlalu itu pun menghasilkan laporan yang perlu digarap, bagi Rama, Jira, Aga dan juga Damar masa ini terasa cukup berat karena kesibukan magang yang mendekati masa selesai dan juga laporan beserta bimbingan dengan dosen terus berjalan memenuhi waktu dan pikiran.

Tenaga, hati dan pikiran cukup habis untuk mengerjakan laporan, terutama bagi Jira. Jira yang memang magang dengan durasi lebih lama yaitu enam bulan itu harus menggarap dua laporan yang pertama laporan magang dan satu lagi proposal skripsi. Jira memang ingin menyelesaikannya lebih cepat dari yang lain. Bukan karena Jira ambis, tetapi peluang ini memang patut ia coba karena Jira sudah memiliki tujuan yang lebih pasti yaitu menyelesaikan kuliah dan memulai usahanya di bidang kopi. Salah satu cara yang sudah ia janjikan dengan sang Ayah, belajar memegang kendali salah satu perusahaan keluarga selama jangka waktu yang ditentukan. Walau kedua orang tua Jira sendiri tau bahwa putra keduanya ini tidak ingin ikut meneruskan usaha keluarga tetapi ingin memulainya sendiri. Tentu orang tua Jira setuju hanya saja Jira harus menunjukkan sedikit baktinya dan setidaknya belajar bagaimana memimpin sebuah usaha yang ingin ia jalani kelak, selama Jira dapat menunjukkan keseriusannya, apa yang ingin ia kejar akan gampang ia raih dengan dukungan dari keluarga.

Rama, selama tiga bulan di Bali ia menemukan banyak hal baru. Mengenai perasaan, biarlah berlalu walau Dira selalu memiliki tempat di hatinya. Tetapi selama magang seperti ini tak dipungkiri ada seseorang yang menarik perhatian Rama untuk mendekat. Rama menjadikan perempuan itu sahabatnya di Bali, dengan begitu dirinya tidak begitu sibuk memikirkan bagaimana Dira di sana. Walau dirinya masih sering mencari tau bagaimana kesibukan Dira akhir-akhir ini yang terlihat bahwa ia sedang sibuk menggarap film pendek bersama timnya. Cukup membuat Rama tenang, apalagi ada Sena di sana. Pasti Dira aman.

Alen dan Villan menjalani hubungan dalam satu Fakultas membuat keduanya mudah bertemu dan sering sekali Villan memulai hal baru yang ia lakukan bersama Alen. Berjalan di sore hari, hunting kuliner pinggir jalan, melakukan kegiatan membuat keramik, nonton film, lomba makan tercepat dan hal lainnya yang menyenangkan mewarnai hari keduanya. Tak sedikit pihak yang ingin merebut posisi salah satu dari keduanya. Wajar, Villan adalah idaman para kaum hawa dan Alen merupakan sasaran yang menjadi bahan iri dari semua kaum hawa. Tapi di samping itu faktanya Villan memang termasuk dalam tipikal lelaki pecemburu. Ia bisa saja cemburu dengan lelaki mana pun yang terlihat menaruh rasa tertarik pada kekasihnya, Alen memang punya bakat, dan ia termasuk dalam golongan perempuan yang menarik.

Baim, kepopulerannya membuat ia sering sekali mendapat tawaran sebagai MC di beberapa acara Fakultas. Tentu dengan senang hati Baim ikut andil didalamnya, selain menambah pengalaman dan juga menambah tingkat kepopulerannya, tak bisa ia pungkiri bayaran sebagai MC kampus juga lumayan. Baim pintar mengolah dan menghasilkan uang, ia juga sering membagikan hasil endorsenya pada anak Kostan Squad. Sejauh ini, Baim sedang merasakan tingkat yang tinggi dalam dirinya. Bisa tebar pesona kesana kemari membuatnya enggan memulai hubungan, justru Baim banyak mendapatkan perhatian tanpa perlu ia minta. Tipikal playboy kampus yang penuh dengan pesona.

Predikat buaya kampus bahkan sudah melekat pada Baim, bukan anak kampus yang bilang. Tetapi mulut Dira lah yang sering kali memanggil Baim demikian, dan setelah itu Baim akan melakukan adu bicara dengan Dira yang membuat semua anak-anak tertawa. Alen sering kali membuat perkubuan saat ikut membantu Dira dan Villan yang mau tak mau ikut membantu sahabatnya Baim. Semua itu selalu bercanda, berakhir dengan tawa dan juga kehangatan di antara semuanya.

Damar, yang sibuk menggarap laporan juga sering kali menghabiskan waktu menginap di kontrakan hanya untuk mendapatkan dukungan. Jika mengerjakan di apartemen ia tidak ada dorongan untuk menggarap tugasnya, dan hasil yang ia dapat hanya celotehan dari Kinan yang selalu khawatir Damar melewati batas sidang magang.

Forever Young [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang