"Yaampun Mah kok aku gak dibangunin sih?" suara seorang lelaki terdengar sedang berlari keluar dari kamarnya menuruni tangga dengan cepat. Waktu sudah menunjukkan pukul setengah tujuh pagi saat ini.
Lelaki dengan postur tubuh ramping dan memiliki tinggi tubuh yang tidak terlalu semampai untuk seumuran lelaki sepertinya, rambutnya masih berantakan khas bangun tidur tetapi pakaiannya sudah lengkap dengan kemeja putih, dasi hitam, sabuk hitam, celana bahan hitam dan juga kaos kaki hitam polos. Lelaki itu sedang sibuk mempersiapkan semua keperluannya dengan tergesa-gesa.
Harusnya memang pagi ini ia sudah siap dan tidak seperti ini, bayangan dari pikirannya semua akan berjalan dengan lancar nyatanya realita memang tidak semulus itu. Ia terlambat.
"Mamah udah bangunin kamu sayang, tapi kamu terus - terusan bilang lina menit lagi" ucap seorang wanita yang sedang sibuk menyiapkan sarapan di meja makan.
"Huh, aku telat aku gak sarapan" keluh lelaki itu lagi menarik sepatu pantofelnya di rak dekat pintu.
"Makan dulu, mamah gak mau Aim sakit!" Wanita paruh baya itu segera meraih nasi goreng di piring dan mendekati anaknya yang sibuk mengenakan sepatu.
"Makan dulu, dikit aja" Wanita itu dengan sabar mengarahkan sesendok nasi ke hadapan anaknya, ditatapnya lekat sang anak yang memasang wajah marah karena telat.
"Dikit aja ya, Aaaaa..... " Akhirnya sang anak membuka mulutnya perlahan dan menyuap makanan paginya, dengan cepat bahkan hampir tersedak.
"Ayo lagi" sang anak segera berdiri dan terlihat rautnya semakin cemas karena sedang diburu oleh waktu. "Gak bisa Mah, Aim harus berangkat" Lelaki itu melangkahkan kakinya dengan cepat menuju halaman rumah, suara di luar rumahnya sudah terdengar cukup ramai.
Di balik pagar rumahnya terdengar perbincangan tukang sayur dan berapa ibu - ibu yang membahas sesuatu dan cukup terdengar seru, tapi apa peduli lelaki yang sedang telat ini? Akhirnya ia menyalakan motornya, menunggu beberapa menit agar mesinnya dikondisi stabil untuk digunakan.
"Nih Aim, minum dulu" wanita yang ikut sibuk itu telah menyodorkan segelas air mineral hangat dan segera diteguk dengan cepat sampai air itu tak tersisa.
"Mah, Aim berangkat ya salam juga buat Papah. Aim udah telat" jelasnya segera meraih tangan Mamahnya dan membuka pagar.
Ia berlalu, setelah mengeluarkan motornya dan menggunakan helm. Suara kokok ayam bahkan seolah meledek karena keberadaan lelaki itu yang benar-benar baru keluar rumah di jam segini.
📽📽📽
"Anjrit gue telat! Haduh gak nyala kali ya alarm gue?!" ia menggaruk kepalanya dan memandangi seisi kamarnya yang sepi. Melangkah dengan mata yang masih terasa kantuk, lelaki itu menarik handuk dan berjalan menuju kamar mandi.
Selesai mandi, ia bersiap seolah tak ada apa - apa. Tidak terlihat panik disaat dirinya sudah telat untuk sampai kampus. Ia menggunakan pakaian lengkapnya dengan perlahan. Kemeja putih, celana bahan hitam, sabuk hitam, dasi hitam dan juga almet yang masih di luar tasnya. Ia juga tidak melewatkan momen memandangi wajahnya sendiri di hadapan kaca. Senyum kotaknya muncul saat ia sudah merapihkan rambutnya.
"Asli gue keren juga pake beginian" pujinya pada diri sendiri, masih sempat-sempatnya narsis.
Ia berjalan menuju ambang pintu dan memakai tasnya, memasang sepatu dan membuka pintu kamarnya. Pemandangan pagi ini terasa sejuk tapi juga ramai. Ramai akan suara kokok ayam, suara dentingan mangkuk bubur ayam, suara tukang sayur dan ibu - ibu.Ia meregangkan tubuhnya sebelum melangkah keluar dari kamar kostannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Forever Young [ON GOING]
RomansaRasanya mustahil untuk tidak jatuh cinta diantara persahabatan ini, tapi rasanya akan seperti apa jika perasaan nyaman ini bukan hanya aku dan kamu? Persahabatan ini akan terus ada walau badai terus datang menghampiri bukan? 'Biarlah waktu yang me...