Alen mendengar kabar, bahwa Villan mendapat luka yang cukup parah diwajahnya. Sejauh ini juga ia hanya mendapatkan kabar dari Baim yang senantiasa memberikan informasi tanpa diminta. Baim memang tidak ada saat kejadian, ia pulang dengan melihat semua kekacauan, mendengar semua cerita dari Rama dan Damar di kantin Fakultas keesokan harinya. Kekacauan yang terjadi tak luput membuat Jira menjadi perhatian di kontrakan, semenjak itu pula keadaan anak Kostan Squad tidak lagi sama. Keberadaan antar kubu yang terjadi karena perang perasaan membuat gerak masing-masing terbatas, mungkin hanya ada Baim, Damar dan Rama saja yang sejauh ini bebas datang ke pihak mana pun.
Dira berjalan ke arah warteg untuk membeli makanan, kebetulan dirinya memang tidak memiliki kesibukan lagi. Sejak pertemuannya dengan Sena kemarin yang membuatnya lari dan justru menghindar membuat Dira benar-benar menjaga jarak. Entah apa yang ia inginkan, tetapi dirinya merasa ada sesuatu yang berbeda dari lelaki itu. Gerak-gerik Sena terlalu frontal baginya, bahkan kejadian di kampus tadi masih menjadi bagian yang membuat Dira tidak habis pikir.
Sena tidak duduk di sampingnya seperti biasa, justru ia duduk di belakang Dira dan memberikan kertas yang sampai sekarang belum sempat Dira baca karena dirinya langsung saja pergi dari area kampus sebelum Sena mengejarnya. Setelah Dira membeli makan, dirinya berjalan ke arah kostan. Di depan kostan ia melihat Villan yang tengah menyapu halaman Markas Rimba. Pemandangan ini tampak menyedihkan, wajah Villan masih banyak memiliki luka.
"Bang" Sapaan itu membuat Villan menoleh, menyadari kedatangan Dira.
"Oh, Dira" Dira mengangguk, "Balik dulu yaa" Villan hanya mengangguk, sebenarnya ini kesempatan bagus baginya untuk bertanya tentang Alen. Tetapi nyatanya ia hanya membiarkan Dira berlalu begitu saja melangkah ke arah tangga.
Sejak itu Villan enggan membahas, sempat bercerita pada Baim nyatanya membuat air matanya kembali berlinang. Hal itu menjadi bagian yang ia hindari akhir-akhir ini, mungkin hubungannya sudah pupus terkubur bersama genangan air mata di malam itu. Villan sendiri tidak tau statusnya dengan Alen ini masih bisa dibilang sebagai sepasang kekasih atau bukan.
Dira sudah di ruang depan, membuka bungkusan makanan dan juga membuka kertas yang Sena berikan. Sena memberikan saat dosen sedang menerangkan materi, membuat Dira sempat kesal karena fokusnya hilang begitu saja. Tapi sekarang, kertas itu sudah berada di tangannya.
Dir, kenapa lo gak mau bawelin gue lagi?
Sepi rasanya gue gak liat lo bawel atau berlaku nyebelin kaya biasanya. Nyatanya gue hampa tanpa sikap gila lo. Gue mau minta maaf sama semua yang udah gue lakuin. Rasanya terlalu egois dengan semua yang pernah gue lakuin ke lo. Kalau gue boleh minta, boleh gak kasih gue kesempatan buat deket sama lo lagi? perbaikin hubungan kita. Hal yang ada kedepannya kita memang gak bakal tau, tapi gue berharap gue masih bisa habisin waktu sama lo.
Gue nulis ini cuman takut kalo lo ngehindar lagi, ini cara gue. Kalo lo maafin gue kabarin ya? Gue kangen lo banget.
P.S gue kangen movie date sama lo, makan es krim dan semua jajanan yang suka lo beli. Gue siap abisin itu kalo lo gak abis, gue gak akan marah. Hehehe, have a nice day Dira Mamak Kost :D
-Sena
Tanpa sadar senyuman terlukis begitu saja, jika dipikir-pikir memang keadaan ini hampir membuat Dira gila. Bukan hanya Sena, dirinya juga merindukan sosok sahabat yang selalu menjadi bagian dari hari-harinya. Dira berencana untuk mendatangi Markas Rimba sekedar untuk bertemu dengan Sena, membahas semuanya untuk memperbaiki hubungan keduanya.
Di sisi lain, Jira yang sudah mendapatkan kabar tentang sidang skripsinya yang mendapat jadwal minggu depan itu pun dengan senang pulang ke kontrakan. Ini menjadi kabar terbaik untuk bulan ini baginya, walau pun luka di wajahnya masih ada, tidak menghalangi Jira untuk mengurus semuanya. Ia tidak ingin membuang waktunya, beberapa urusan memang perlu diselesaikan secara cepat.

KAMU SEDANG MEMBACA
Forever Young [ON GOING]
RomanceRasanya mustahil untuk tidak jatuh cinta diantara persahabatan ini, tapi rasanya akan seperti apa jika perasaan nyaman ini bukan hanya aku dan kamu? Persahabatan ini akan terus ada walau badai terus datang menghampiri bukan? 'Biarlah waktu yang me...