• SATU •

5.9K 553 55
                                    

Aku menggelengkan kepalaku kuat. Ini tidak masuk akal! Aku benar-benar menjadi Halilintar? Halilintar Zyn Arter Glacius itu!?

Itu artinya... aku akan... mati...?

Argh! Hidupku sudah sial sebelumnya, kini malah semakin sial!!

Kenapa aku malah jadi putra mahkota yang kejamಥ_ಥ

Kenapa bukan pangeran tampan dan baik hati saja.·'¯'(>▂<)'¯'·.

Aku mau jadi pangeran yang lain saja TT

"Yang Mulia putra mahkota?"

Aku menatap sedih ksatria didepanku.

"Hei, sepertinya aku akan mati..." desahku pasrah.

Ia nampak melotot dan berteriak.

"Yang Mulia! Apa yang anda katakan!?" Ia nampak berlutut dan menatapku panik.

"Apa anda merasa sakit? Apa anda terluka? Tolong beritahu saya Yang Mulia!"

Pria itu nampak panik. Aku ingin menangis rasanya.

"Yang Mulia, anda nampak aneh dari pagi tadi, apa anda baik-baik saja?"

Aku menggeleng dan menatapnya sedih. "Hei, aku siapa?"

"ASTAGA! Mohon tunggu sebentar saya akan memanggil dokter istana dulu!"

Dan pria itu pun pergi secepat bayangan hitam, berlari tanpa menutup pintu.

Aku menggeleng dan menempatkan kepalaku dimeja.

Kenapa aku? Apa alasannya? Apa aku benar-benar mati diduniaku?

"Jadi ini nyata? Kenapa aku tiba-tiba jadi seperti ini?"

Aku berdiri dan berjalan kearah kamar mandi. Sejujurnya aku sangat kagum dengan interiornya yang mewah. Sungguh, ini kali pertamanya aku melihat emas-emas digunakan untuk sesuatu yang seperti ini.

Soalnya aku dulu miskin sekali huhuhu

"Kalau melihat tubuh ini masih terlalu muda, berarti aku masuk ketika Halilintar berusia 15 tahun ya?"

Aku melihat tubuh muda remaja yang kekar ini. Merasa takjub.

"Hm? Hm?"

Alu menyibak rambutku, masih kagum dengan wajah tampan ini.

"Okay, karena aku sudah terlanjur masuk kedalam tubuh ini, maka aku harus bertahan hidup, jangan sampai mati."

Aku berbalik dan keluar, berjalan ke meja kerja untuk mengambil pena bulu dan kertas.

"Pertama-tama, aku harus menulis semua jalan cerita novel itu, setelahnya aku baru akan menentukan bagaimana aku harus bertahan disini."

Aku mulai menulis dengan cepat. Sebelum ksatria tadi datang, aku harus menyelesaikan beberapa poin penting dari novel ini.

Kalau aku berumur 15 tahun saat ini, maka kejadian itu akan terjadi 7 tahun lagi. Sebelum waktu itu, maka aku harus bisa mengambil hati semua orang di istana ini, melindungi ratu dan putri mahkota.

Juga berdamai dengan 6 pangeran lainnya.

~•~•~•~•~

"Yang mulia, apa anda merasa pusing? Saya melihat dahi anda memar."

Seorang tabib istana memeriksa dahiku dengan lembut.

"Ya, aku sedikit terantuk meja tadi."

The Crown Prince's and His Brothers Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang